Dalam dunia pertanian, meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman adalah tujuan utama setiap petani. Salah satu solusi alami yang semakin populer adalah mikoriza, sejenis jamur menguntungkan yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Namun, masih banyak petani yang bertanya-tanya: Apakah mikoriza perlu di encerkan? Bagaimana cara aplikasi mikoriza Ketika tanaman sudah berusia 1 bulan? Apakah apliaksi mikoriza cukup satu kali atau berkali – kali dalam satu musim tanam? dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya seputar mikoriza. Artikel ini akan menjawab berbagai pertanyaan umum seputar mikoriza dan membantu Sobat Mitra Bertani memahami bagaimana mikroorganisme ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara alami dan berkelanjutan.

1. Apakah Mikoriza Perlu Di Encerkan?

Seperti yang sudah pernah kami jelaskan sebelumnya bahwa mikoriza yang Mitra Bertani gunakan yaitu merk dagang MICOBIO, yang mana dalam produk tersebut terdapat bahan pembawa yaitu batuan zeolit. Zeolit adalah silikat hidrat yang mengandung ion-ion natriun dalam jumlah yang cukup banyak, berbentuk granula dan tidak larut dalam air. Olah karena tidak larut air, cara aplikasi mikoriza ini tidak perlu di encerkan atau di campur air, cukup di tabur saja.

2. Apakah Penggunaan Mikoriza masih Efektik Ketika Tanaman Sudah Berusia 1 bst?

Aplikasi mikoriza paling di anjurkan memang bersamaan dengan kegiatan pindah tanam, namun apabila tanaman cabai sudah terlanjur di tanam Mikoriza ini tetap bisa di gunakan. Bagaimana cara aplikasinya? Sobat Mitra Bertani bisa membuat lubang di daerah perakaran lalu mikoriza di masukan ke dalamya dan di tutup kembali menggunakan tanah atau dengan membuat alur melingkar di daerah perakaran kemudian mikoriza di taburkan dan kembali di tutup menggunakan tanah supaya tidak langsung terpapar sinar matahari. Apabila tanaman Sobat Mitra Bertani sudah panen berkali – kali, penggunaan mikoriza ini bisa di urungkan dan digunakan di musim tanam selanjutnya. Kenapa sebaiknya tidak digunakan? Karena mikoriza akan lebih cepat melakukan infeksi atau masuk ke dalam jaringan tanaman pada saat akar masih dalam kondisi lunak atau masih muda. Selain itu, mikoriza jenis endomikoriza ini hidupnya tergantung tanaman inang, apabila tanaman inang di cabut mikoriza pun akan ikut tercabut dan mati.

3. Apakah Aplikasi Mikoriza Cukup Dilakukan 1 Kali Saja Dalam 1 Musim Tanam?

Ya, Betul sekali. Aplikasi mikoriza cukup dilakukan 1 kali sampai akhir tanaman di bongkar. Tidak perlu penambahan mikoriza lagi di tengah – tengah perawatan tanaman, sehingga untuk dosis yang ada di kemasan itu tidak paten, semakin banyak semakin bagus. Mengingat harga panen yang fluktuatif, dengan penggunaan mikoriza ini bisa menghasilkan panen yang maksimal tapi modal yang dikeluarkan sedikit, karena cukup satu kali aplikasi tapi manfaat yang diberikan banyak sekali.

4. Apa yang Terjadi Ketika Mikoriza Diaplikasikan Bersamaan dengan Asam Humat?

Kombinasi mikoriza dan asam humat terbukti berkolaborasi meningkatkan pertumbuahn tanaman maupun memperbaiki kondisi tanah. Setelah kita aplikasi mikoriza, mikoriza tidak langsung bekerja melainkan ada yang namanya proses infeksi. Oleh karena itu, dengan adanya asam humat yang mampu meningkatkan serapan hara di fase vegetative, pertumbuhan tanaman tetap optimal. Sehingga setelah nanti mikoriza bekerja pertumbuhan tanaman akan semakin meningkat tajam. Cara aplikasi keduanya ini bisa dengan cara kedua produk di campur, baru di tabu rya Spbat Mitra Bertani. Ingat tidak perlu di campur air.

5. Apakah Bisa Aplikasi Trichoderma dengan Kondisi Sudah Menggunakan Mikoriza?

Tetap bisa ya Sobat Mitra Bertani. Tidak ada kompetisi antara kedua jamur baik tersebut, mereka bisa hidup secara berdampingan tanpa saling menjatuhkan. Namun sebaiknya  sumber makanan yang diberikan lebih banyak karena mikroba baik di dalam tanah dalam jumlah banyak.

6. Apakah Aman Menggunakan Fungisida Ketika Sudah Aplikasi Mikoriza?

Mikoriza akan melakukan kolonisasi di dalam akar sekitar 1-2 minggu, Sedangkan kolonisasi sempurna butuh waktu 4 minggu. Ketika mikoriza sudah melakukan kolonisasi dan Sobat Mitra Bertani mengaplikasikan fungisida khususnya fungisida kontak, mikoriza ini masih aman karena mikoriza sudah masuk ke dalam jaringan korteks akar. Lalu apabila ingin menggunakan fungisida sistemik apakah tetap aman juga? Fungisida sistemik tidak benar benar 100% membunuh mikoriza, walaupun ada jenis mikoriza yang gugur, hanya saja fungisida sistemik tersebut menghambat dan menganggu pertumbuhan mikoriza. Namun terdapat satu jenis Bahan Aktif yang harus dihindari penggunaanya, yaitu bahan aktif Benomyl. Cara aman apabila memang harus menggunakan Fungisida yaitu sebaiknya aplikasi dengan cara semprot saja. Aplikasi fungisida dengan cara kocor bisa dilakukan 2 minggu – 4 minggu setelah aplikasi Mikoriza.

7. Apakah Mikoriza Masih Bermanfaat dengan Baik Ketika Petani Menggunakanya di Bulan Agustus - September?

Prediksi musim apabila Sobat Mitra Bertani menanam di bulan Agustus – September yaitu tanaman akan tumbuh dan berbuah di musim penghujan. Penggunaan mikoriza tetap efektif walaupun salah satu manfaatnya meningkatkan serapan air, tapi mikoriza juga mempunyai manfaat lain seperti Meningkatkan penyerapan unsur hara terutama Fosfor, Nitrogen dan Unsur Mikro, Meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman lingkungan seperti di kondisi tanah masam, Meningkatkan resistensi tanaman terhadap cekaman patogen, Meningkatkan Kesehatan tanaman dan produktivitas tanaman serta Memperbaiki kesuburan dan biologi tanah. Sobat Mitra Bertani juga tidak perlu khawatir mikoriza di musim penghujan akan mengikat dan menyerap air dalam jumlah banyak serta akan menyebabkan tanaman kelebihan air. Setiap tanaman memiliki kapasitas sendiri dalam menampung air, sehingga mikorizapun tidak akan memberikan dalam jumlah lebih, karena mikoriza dalam pertumbuhannya sangat bergantung kepada tanaman dan menganggap tanaman sebagai rumah. Oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya sebisa mungkin mikoriza akan menciptakan rumah yang nyaman untuk hidupnya.