
Efek Dahsyat Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Buatan Sendiri ke Tanaman Kobis
Angga Syarief / Selasa,18 Oktober 2022
Beberapa artikel yang kami buat sebagian besar membahas kiat budidaya tanaman cabai. Nah, kesempatan kali ini kami sengaja membuat artikel tentang bagaimana kiat-kiat budidaya tanaman kobis dilahan bekas dengan cara pemanfaatan pupuk organik tetapi hasilnya tetap optimal. Kami telah bertemu dengan salah satu narasumber dan berwawancara secara langsung dengan beliau. Narasumber ini sudah pernah kami lakukan wawancara juga tetapi mengenai budidaya tanaman cabai disini. Narasumber satu ini sudah tidak asing lagi bagi kami, Mas Ade namanya. Beralamat tinggal tepatnya di Kabupaten Wonosobo. Banyak ilmu yang sudah kami dapatkan dari beliau. Memang sudah tidak diragukan lagi, ilmu serta berbicara soal pengalaman beliau kami akui sudah teruji. Penasaran seperti apa kiat-kiat budidaya tanaman kobis versi beliau? Yuk kupas tuntas dibawah ini.
Cerita Pengalaman
Menanam tanaman kobis dengan jumlah populasi kurang lebih 10.000 tanaman dengan varietas Grand 11. Dari jumlah 10.000 tanaman kobis prosentase kematian sampai umur 68 hari sangat minim hanya sekitar 0,1% padahal lahan yang beliau gunakan adalah lahan bekas. Mas Ade yang kami kenal memang terbiasa berbudidaya tanaman selalu dilahan bekas tanpa olah lahan terlebih dahulu. Lahan yang sekarang ini ditanami tanaman kobis sudah lahan bekas yang digunakan sebanyak 3 kali. Padahal, bila menanam tanaman kobis dilahan bekas, penyakit yang sering menyerang adalah akar gada. Penyakit satu ini menjadi salah satu faktor kegagalan panen tanaman kobis membuat frustasi petani. Tetapi mengapa tidak dengan Mas Ade? Rahasia beliau ternyata memanfaatkan pupuk organik cair. Pengalaman sebelumnya Mas Ade pernah mencoba budidaya tanaman kobis, saat itu beliau belum mempunyai ide untuk menggunakan pupuk organik cair. Perawatan tentu sudah optimal yang beliau berikan, tetapi memang pengalaman sebelumnya tanpa menggunakan pupuk organik cair angka kematian diluar dugaan. Hampir mencapai 40% sampai 50% tanaman mati akibat terserang penyakit akar gada. Merasa kewalahan dan belajar dari pengalaman akhirnya beliau menemukan cara yang tepat dengan penggunaan pupuk organik cair.
Apa itu akar gada?
Penyakit akar gada sampai saat ini masih menjadi momok yang membuat frustasi petani kobis. Akar gada merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan jamur Plasmodiophora brassicae. Menyerang sistem perakaran hingga akar membesar dan berdampak pada penyerapan unsur hara dan mineral. Tanaman menjadi layu seperti kekurangan air, tanaman kerdil, pertumbuhan akar terganggu dan pembentukan krop tidak maksimal.
Pembuatan P.O.C
Pupuk organik cair yang beliau aplikasikan ini hanya menggunakan tiga bahan yaitu air kencing kambing, asam humat, dan dekomposer. Langkah awal pembuatan pupuk organik cair ini adalah beliau menyiapkan air kencing kambing dan dimasukkan kedalam drum besar berkapasitas kurang lebih 200 liter air. Setelah itu beliau memasukkan asam humat “POWERSOIL” sebanyak 1 kg ditambah 1 liter M21 dekomposer yang dilarutkan kedalam air kencing kambing. Setelah itu beliau aduk secara merata sampai tiga bahan itu tercampur, baru beliau tutup rapat tidak ada udara yang masuk. Lanjut pendiaman agar bahan-bahan tersebut terfermentasi secara optimal selama 7 hari. Selepas pendiaman baru beliau buka kembali. Indikasi pembuatan pupuk organik cair itu berhasil menurut beliau yang pertama pupuk organik cair tersebut sudah tidak berbau dan terdapat sedikit buih-buih. Semakin lama pendiaman akan semakin bagus pula proses fermentasinya sehingga pupuk organik cair benar-benar dalam kondisi yang siap atau matang.
Proses awal
Pengaplikasian pupuk organik cair beliau berikan 7 hari sebelum penanaman tepat dilubang tanam dengan cara spray. Dosis yang beliau gunakan 200ml/16 liter air. Langkah ini beliau lakukan karena mengingat lahan yang beliau gunakan adalah lahan bekas jadi pengkondisian awal dengan penyemprotan pupuk organik cair. Tujuan dari spray pupuk organik cair ini terlebih dahulu agar bakteri atau jamur yang masih tertinggal didalam tanah dapat ditekan. Selain itu kandungan didalam pupuk organik cair juga terdapat campuran dari asam humat, sangat bermanfaat bagi tanah dalam menjaga pH dan menyediakan sumber makanan bagi mikroorganisme yang baik didalam tanah.
Pemberian P.O.C
Pengaplikasian pupuk organik cair kembali beliau gunakan setelah penanaman ketika tanaman sudah mulai berumur 20 hari. Pemberian pupuk organic cair ini beliau lakukan via kocor sebanyak dua kali yaitu diumur 20 hari dan 35 hari. Dosisnya untuk satu drum berkapasitas 200 liter air dicampur P.O.C sebanyak 1 liter. Sedangkan dosis yang diberikan ke tanaman sekitar 200ml / lubang tanam.
Setelah lepas dari umur 35 hari baru beliau memberikan P.O.C lewat via spray dengan dosis 200ml/16 liter air dengan interval 5 sampai 10 hari sekali. Sampai tanaman berumur 68 hari beliau melakukan spray P.O.C sebanyak 6 kali. Spray P.O.C ini beliau aplikasikan secara tunggal tidak ada campuran bahan lain karena akan lebih efektif diserap tanaman.
Pengaplikasian bahan kimia
Bukan hanya sekedar pemberian P.O.C beliau tetap memberikan bahan kimia via spray karena bagaimana pun berbudidaya dilahan terbuka tetap menggunakan bahan kimia. Antisipasi dari serangan luar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman meskipun bahan kimia yang beliau gunakan hanya sedikit. Beliau menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga oksiklorida 29% + zineb 12% + simoksanil 4% bermerek dagang NEFOS, insektisida berbahan aktif Klorantraniliprol 50 g/l merek dagang PREVATHON dan nutrisi daun dengan kandungan magnesium phospat yaitu “MORDENFOL”. Dosis yag beliau berikan sesuai anjuran yang terdapat didalam produk. Pengaplikasian spray tiga bahan ini mulai beliau berikan ketika tanaman berumur 7 hari denga interval satu minggu sekali dan hanya sebanyak 4 kali spray.
Sampai tanaman sudah berumur 35 hari lebih beliau memberhentikan pemberian tiga bahan tersebut dan menggantinya dengan unsur kalium cair “KALINET”. Memilih menggunakan unsur kalium daripada menggunakan unsur nitrogen karena musimnya kemarau basah. Mencari aman tidak berani memberikan unsur nitrogen berlebih karena beliau berpendapat bila memberikan nitrogen ketika musim penghujan bisa mengakibatkan busuk batang. Alasan kedua beliau karena tanaman kobis yang sudah berumur 35 hari lebih ini spray dengan kalium akan memaksimalkan pembentukan krop tanaman kobis dan meningkatkan bobot buah. Dosis 1,1ml/16 liter air dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berumur 70 hari.
Pengendalian hama
Yang menjadi menarik ketika kami berkunjung ke lahan beliau gulma disekitar lahan sangat banyak. Selama beliau berbudidaya tanaman kobis memang sengaja gulma tidak dibersihkan, karena menurut beliau dengan adanya gulma ini sebagai pengalihan isu terhadap serangan hama seperti uret dan ulat. Sehingga hama tersebut yang seharusnya menyerang tanaman kobis malah memakan gulma, cara yang cukup cerdik dari Mas ade. Beliau tidak khawatir dengan pemberian nutrisi, meskipun gulma tersebut juga turut menyerap nutrisi tetapi hanya sebagian kecil, lebih berfokus nutrisi yang maksimal di tanaman utamanya yaitu kobis. Cara cerdik ini beliau temukan berdasarkan dari pengalaman beliau. Dari pengalaman sebelumnya beliau pernah menanam kobis dalam kondisi lahan bersih dari gulma tetapi hama malah menyerang tanaman kobis, sehingga belajar dari pengalaman beliau menemukan sebuah cara dengan sengaja gulma tumbuh berserakan. Tetapi karena beliau melakukan sistem tumpangsari dengan tanaman cabai, saat mulai panen tanaman kobis baru beliau membersihkan gulma tersebut sampai bersih. Yang perlu digaris bawahi adalah gulma yang sengaja untuk tumbuh ini hanya untuk berbudidaya tanaman kobis, setelah kobis panen gulma harus dibersihkan.
Hasil perawatan
Dugaan petani pada umumnya untuk bobot standar kobis umunya berkisar 2 kg, tetapi tanaman kobis Mas Ade ini dengan pemanfaatan P.O.C serta phospat dan kalium hasilnya bisa mencapai bobot 3 kg/tanaman.
Demikian kiat budidaya tanaman kobis versi Mas Ade yang menemukan celahnya dengan memanfaatkan pupuk organik cair. Lengkapnya akan kami sampaikan di video ini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |