Panduan Budidaya Tomat : Petunjuk Pemupukan dan Perawatan Untuk Hasil Maksimal
Karlina Indah / Rabu,17 September 2025
Budidaya tomat menjadi salah satu peluang yang menjanjikan, terutama di daerah dengan iklim sejuk dan tanah subur seperti Wonosobo. Tomat dikenal sebagai komoditas hortikultura yang memiliki permintaan tinggi, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan industri. Namun, tidak sedikit petani yang merasa budidaya tomat cukup menantang karena tanaman ini membutuhkan perhatian khusus dalam hal perawatan. Jika salah langkah, hasil panen bisa berkurang bahkan gagal sama sekali. Mas Adek, seorang petani asal Wonosobo, membagikan pengalamannya dalam menanam tomat hingga berhasil menghasilkan panen yang berkualitas. Menurutnya, kunci utama dalam budidaya tomat bukan hanya pada pemilihan bibit, tetapi juga pada cara perawatan sehari-hari yang tepat dan konsisten. Mulai dari pengaturan jarak tanam, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit, semua memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan panen. Melalui artikel ini, kita akan mengulas tuntas pengalaman Mas Adek dalam merawat tanaman tomat. Bagaimana langkah-langkah yang ia lakukan agar tanamannya tumbuh sehat, berbuah lebat, dan memiliki kualitas yang baik. Diharapkan, pengalaman nyata ini dapat menjadi inspirasi sekaligus panduan praktis bagi petani maupun siapa saja yang ingin mencoba menanam tomat dengan hasil maksimal.
Jadwal Kocor Pupuk yang Bikin Tomat Tumbuh Seimbang
Salah satu kunci keberhasilan budidaya tomat ala Mas Adek adalah konsistensi dalam perawatan tanaman, terutama melalui sistem pengocoran pupuk. Cara ini dianggap efektif karena nutrisi diberikan langsung ke area perakaran sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman. Sejak awal tanam. Hari pertama setelah tanam, ia langsung memberikan furadan untuk mencegah serangan hama tanah. Karena lahan yang digunakan adalah lahan bekas, Mas Adek juga menambahkan moluskisida sebagai langkah antisipasi terhadap hama siput yang kerap menyerang tanaman muda. Selanjutnya, pengocoran dilakukan rutin setiap 7 hari sekali di lubang tanam. Pada umur 7 dan 14 hari setelah tanam (hst), pengocoran menggunakan campuran ultradap 1 kg + asam humat 500 gram untuk 200 liter air. Campuran ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar yang kuat dan sehat. Lalu pada umur 21 hst, diberikan KNO merah 2 kg + karate boroni 2 kg untuk 200 liter air. Kedua pupuk ini berbentuk nitrat yang lebih mudah diserap tanaman sehingga pertumbuhan vegetatif menjadi lebih optimal.
Memasuki umur 28 hst, pengocoran menggunakan magnesium sulfat + asam humat. Magnesium berperan penting dalam proses fotosintesis, sementara asam humat menjaga struktur tanah agar tetap gembur dan subur. Pada umur 35 hst, kombinasi magnesium sulfat + Calha diberikan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan tanaman. Kemudian di umur 42 hst, pupuk yang digunakan adalah Impresol + KNO putih + MKP untuk mendukung pembentukan bunga dan bakal buah. Dan nanti di umur 70 hst, rencana dilakukan pengocoran lagi dengan campuran KNO putih, impresol, dan Asam humat. Asam humat selalu digunakan Mas Adek karena berfungsi sebagai pembenah tanah. Dengan tanah yang sehat, semua nutrisi yang diberikan dapat terserap sempurna oleh tanaman. Asam humat yang digunakan Mas Adek selalu berasal dari merek POWERSOIL karena produk ini sudah resmi terdaftar di Kementerian Pertanian. Untuk Sobat Mitra Bertani yang ingin menggunakan produk serupa, sebaiknya cek terlebih dahulu di website resmi Kementan agar lebih aman. Ingat, pilihlah produk yang resmi dan terdaftar.
Resep Semprot Hemat tapi Ampuh untuk Tomat Sehat
Selain pengocoran, perawatan tomat ala Mas Adek juga dilakukan melalui penyemprotan secara rutin setiap 5 hari sekali. Langkah ini terbukti penting untuk menjaga kesehatan tanaman sekaligus meningkatkan kualitas pertumbuhan. Sejak awal, Mas Adek selalu menggunakan Mankozeb (merk Victory) di setiap penyemprotan. Mulai umur 15 hari setelah tanam (hst), ia menambahkan nutrisi merk dagang MORDEN FOL dengan dosis 12 tutup per 200 liter air. Baginya, penyemprotan berperan seperti menu harian tanaman. Tanpa morden fol, pertumbuhan tomat tidak akan optimal, karena ibarat nasi bagi manusia, morden fol menjadi sumber nutrisi utama yang tidak bisa ditinggalkan
Untuk pestisida sistemik, Mas Adek merotasi penggunaan beberapa produk seperti Bion M, Orondis Opti, Cabrio Top, dan Morivon. Rotasi ini penting karena sistemik langsung masuk ke jaringan tanaman. Dengan cara ini, penggunaannya lebih hemat, hasil lebih maksimal, dan tanaman tetap aman dari serangan penyakit. Sementara itu, untuk pengendalian hama serangga, ia menggunakan insektisida seperti Samite, Winder, Agrimec, dan Curacron. Semua produk ini juga digunakan secara bergiliran agar efektivitasnya tetap terjaga. Nantinya memasuki umur 70 hst, kebutuhan nutrisi tanaman pun akan dirubah. Mas Adek mengganti morden fol dengan sumber kalium merk dagang KALINET, yang membantu mendukung pembentukan buah lebih maksimal.
Selain perawatan pupuk dan pestisida, ada hal penting lain yang tidak boleh diabaikan, yaitu pengelolaan tunas dan teknik penalian. Tunas air harus dirempel, hanya disisakan satu saja. Hal ini karena penanaman dilakukan dengan sistem dua lajur. Jika semua tunas dibiarkan tumbuh, persaingan dalam menyerap nutrisi dan sinar matahari akan semakin ketat, sehingga pertumbuhan tidak optimal. Sementara untuk penalian, cukup dilakukan dua kali saja, pada bagian bawah dan tengah. Teknik ini membuat tanaman tetap rapi dan kokoh tanpa terlalu banyak disentuh, sehingga risiko kerusakan batang bisa diminimalkan. Keseluruhan metode yang diterapkan Mas Adek terbukti mampu menghasilkan tanaman tomat yang sehat, subur, dan berbuah lebat. Dengan manajemen perawatan yang konsisten dan penggunaan produk resmi yang tepat, setiap petani bisa mencontoh cara ini untuk mendapatkan hasil panen maksimal. Berikut merupakan gambaran tomat milik Mas Adek:
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |