
Budidaya Tanaman Tomat : Cara Ampuh Usir Tikus, Hasil Panen Tak Lagi Minus
Karlina Indah / Sabtu,28 Desember 2024
Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki banyak manfaat di dunia per kulineran, mulai dari tambahan bumbu hingga sebagai bahan penghias makanan. Bahkan tidak sedikit orang yang menjadikan tomat sebagai cemilan. Tomat juga kaya akan nutrisi, yang tentu saja memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mampu menjaga kesehatan jantung, mendukung sistem kekebalan tumbuh dan mampu meningkatkan kesehatan mata. Oleh karena itu, tidak heran bahwa market tomat tidak ada matinya. Dengan alasan ini pula, tomat menjadi salah satu komoditas yang menguntungkan. Salah satu petani yang berhasil budidaya tomat dengan cara unik dan hasil istimewa yaitu Pak Aan, dengan profil sebagai berikut :
Profil Petani
Pak aan merupakan salah satu petani yang berasal dari kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Tidak hanya tomat, beliau juga sering budidaya tanaman hortikultura lain mulai dari terong, bawang merah hingga cabai. Pada musim tanam kali ini Pak Aan memilih budidaya tomat varietas SERVO F1, yang memang memiliki beberapa kelebihan di antara varietas lain seperti tahan Gemini Virus, bobot per buah 60 – 70 gram dengan potensi hasil mencapai 50 – 60 ton/ha. Ada yang penasaran dengan cara budidaya tomat ala Pak Aan ? yuk langsung saja baca penjelasannya di bawah ini :
Penanaman
Penanaman tomat kali ini tidak dilakukan di lahan baru, melainkan di lahan bekas budidaya bawang merah dan terong. Perlakuan lahan yang beliau lakukan yaitu dimulai dari pembersihan lahan bekas budidaya terong, setelah itu mulsa di lepas kemudian di rotari. Langkah selanjutnya bedengan di belah tengah atau bedengan setengah jadi di tabur pupuk dasar, yang terdiri dari pupuk phonska + pupuk kandang kambing yang sudah terfermentasi. Langkah terakhir, bedengan di tutup tanah kemudian di tutup mulsa dan dilakukan pendiaman lahan. Setelah lahan siap baru dilakukan penanaman bibit tomat. Jarak tanam yang digunakan yaitu 40 x 40 cm, dengan jumlah populasi mencapai 3500 tanaman. Setelah tanam kira – kira perawatan apa yang dilakukan? Langsung saja tanpa berlama – lama simak penjelasan di bawah ini :
Perawatan setelah tanam
Perawatan yang diberikan yaitu pemupukan via akar, yang dilakukan hanya dengan pengocoran tanpa pupuk susulan atau tugal. Kocor dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada usia 10 sampai 12 hst dan 30 hst menggunakan NPK Yaramila. Dosis yang digunakan untuk 3.500 tanaman dalam sekali kocor yaitu 20 kg pupuk. Selain via kocor, pupuk juga diberikan via semprot menggunakan asam amino merk dagang PREMINO dengan dosis 32 ml/ tangki, interval yang digunakan 8 hari sekali. Asam amino digunakan setiap 8 hari sekali pada fase vegetatif. Menurut beliau penggunaan asam amino ini mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan mempercepat pemulihan tanaman pasca terserang hama maupun penyakit. Setelah memasuki fase generative atau pembuahan, nutrisi diganti menggunakan nutrisi kaya akan Kalium dan Boron dengan merk dagang KALINET yang dikombinasikan dengan unsur kalsium yaitu merk dagang CALHA. Interval penggunaan dua produk tersebut yaitu 8 hari sekali.
Penggunaan nutrisi via kocor dan semprot sudah maksimal, apakah hanya cukup dengan itu saja? Tentu saja tidak. Beliau juga rutin menggunakan insektisida merk dagang Prefaton, Spontan dan Sumo. Insektisida ini tidak sekaligus digunakan bersamaan ya sahabat petani, melainkan di roling. Sedangkan fungisida yang digunakan yaitu roling antara merk dagang Dithane M 45 dan Antracol. Interval penggunaan insektisida dan fungisida yang dilakukan pak Aan yaitu setiap 4 hari sekali, dengan dosis sesuai anjuran yang ada di kemasan.
Selain pemupukan yang terbilang mudah, ada yang menarik loh dari cara budidaya yang di lakukan pak Aan, yaitu tanpa perempelan tunas air. Kira – kira apa ya yang mendasari keberanian Pak Aan ini?
Budidaya Tomat Tanpa Rempel Tunas Air
Tunas air merupakan tunas yang tumbuh dari batang utama tanaman, terdapat beberapa manfaat perempelan tunas air, salah satunya untuk meningkatkan kualitas dan ukuran buah. Namun kali ini, Pak Aan memilih tidak merempel tunas air tanamannya. Dengan alasan, tanpa dirempel jumlah buah lebih banyak. Dengan pemberian nutrisi yang tepat ternyata membuktikan bahwa walaupun tidak di rempel, bunga dan bakal buah tidak rontok, ukuran buah juga bisa maksimal, untung yang di dapat jelas pol – polan. Eitss tapi ini bukan suatu patokan ya, mau di rempel atau pun tidak pasti semua ada plus minusnya, oleh karena itu sesuaikan juga dengan kemantapan hati dari sahabat petani sendiri.
Segala kemudahan dari cara budidaya Tomat ala Pak Aan sudah di sampaikan, namun yang namanya kehidupan pasti ada pahitnya. Kendala yang dihadapi Pak Aan yaitu serangan tikus, berikut tips sederhana mengendalikan tikus ala Pak Aan :
Cara Ampuh Usir Tikus Tanpa Racun
Tikus tergolong mamalia yang memiliki kemampuan bertahan hidup dan beradaptasi yang baik sehingga sering terjadi ledakan populasi tikus dalam waktu singkat. Tenang saja, ada cara hemat mengusir tikus tanpa racun yang sudah teruji ala Pak Aan, yaitu dengan mengangkat mulsa dengan ketinggian 10 – 15 cm, kemudian di tali dengan ajir seperti gambar di atas. Cara ini efektif mengusir tikus, karena berdasar pengelaman Pak Aan tikus ini akan bersembunyi dan bersarang di bawah mulsa, dengan di angkat tidak ada lagi tempat persembunyian untuk tikus. Cara ini apakah tidak menganggu pertumbuhan tanaman tomat? Berdasar penjelasan beliau, cara ini tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat,walaupun batang nempel ke plastik mulsa pertumbuhan tetap bisa maksimal.
Dari kisah Pak Aan ini membuktikan, bahwa cara yang dianggap sepele dan dianggap akan menimbulkan masalah baru justru menjadi kunci pengendalian yang sederhana dan ramah lingkungan. Jangan lupa cermati dan pahami kondisi apa yang dibutuhkan tanaman (Aan, 2024). Selamat mencoba dan semoga sukses ya, Sahabat Petani semua !
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |