Artikel

Budidaya Tanaman Timun Baby : Lautan Buah Timun Baby, Lebat dan Bebas Penyakit

Budidaya Tanaman Timun Baby : Lautan Buah Timun Baby, Lebat dan Bebas Penyakit


Angga Syarief / Sabtu,07 Oktober 2023

Tanaman timun baby adalah jenis tanaman yang menarik dan populer dalam budidaya pertanian. Juga dikenal sebagai timun mini atau cucamelon, tanaman ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan timun biasa dan sering digunakan sebagai camilan sehat atau hiasan dalam hidangan. Proses budidaya timun baby relatif mudah. Mereka membutuhkan sinar matahari yang cukup, tanah yang subur dan lembab, serta irigasi yang teratur.

Artikel kali ini kita akan membahas tentang teknik budidaya tanaman timun baby, yang dilakukan oleh Pak Suharyanta atau sering dikenal sebagai Pak Apak. Akan banyak ilmu menarik pastinya, yang bis akita adopsi dari teknik budidaya tanaman timun baby beliau. Kita bahas satu demi satu, dibawah ini.

Tentang Varietas

Menanam varietas timun baby SINDEN 46, dan sekarang ini adalah tanaman kedua beliau, dimana di musim tanam sebelumnya beliau sudah mencoba varietas SINDEN 46. Akan tetapi dimusim tanam sebelumnya beliau mengalami kendala gagal panen, sebab menanam sebanyak 800 batang tanaman, hanya sisa sekitar 300 batang tanaman. Kegagalan ini disebabkan bertepatan dengan musim serangan hama ulat, meski begitu melihat hasil tanaman timun baby SINDEN 46 yang tersisa, tanaman masih mampu produktif dengan hasil buah yang melimpah. Oleh sebab itu lah, hal ini yang membuat beliau mencoba kembali varietas SINDEN 46 di musim tanam kedua.

Pengolahan Lahan

Langkah paling awal yang biasa dilakukan ketika kita akan budidaya tanaman adalah pengolahan lahan, begitu juga dengan Pak Suharyanta alias Pak Apak. Lahan yang sekarang dipergunakan untuk budidaya tanaman timun baby adalah lahan baru, bekas dari tanaman padi. Mengapa lahan bekas tanaman padi bisa dikatakan lahan baru? Sebab lahan bekas tanaman padi, pastinya ketika akan memulai kembali penanaman tanaman, akan dirombak atau dibajak kembali.

Proses yang beliau lakukan ketika seusai panen padi, lahan disebar pupuk kandang ayam secara merata. Kemudian lahan dialiri air sampai dalam kondisi tergenang. Setelah itu beliau diamkan sampai air yang tergenang kering dengan sendirinya. Langkah yang cukup efektif menurut kami, sebab dengan begitu pupuk kandangnya akan cepat berhomogen dengan bantuan pelarutan oleh air.

Langkah berikutnya yang beliau lakukan adalah, setelah memastikan air benar-benar kering, kemudian beliau bajak dan membuat bedengan. Ketika bedengan sudah jadi, baru beliau beri kembali pupuk dasar berupa pupuk kimia phospat Ferthipos 40 kg, pupuk NPK Phonska 30 kg, dan pupuk Urea 30 kg yang beliau campur menjadi satu kemudia disebarkan area permukaan bedengan. Pemberian unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk memang cukup tinggi, akan tetapi disini beliau memberikan catatan penting, yakni bertepatan di musim kemarau dan sistem pengairan yang berimbang.

Pengocoran Fase Vegetatif

Fase awal pertumbuhan tanaman pastinya membutuhkan nutrisi yang cukup, seperti pemberian unsur phospat. Akan mempermudah pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagian akar tanaman dengan adanya unsur phospat. Akar yang dapat tumbuh optimal, akan memudahkan serta mempercepat pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Pengocoran pertama beliau lakukan ketika umur 15 HST menggunakan pupuk phospat Ferthipos sebanyak 5 kg yang beliau larutkan kedalam air. Kemudian pengocoran kedua di umur 25 HST beliau menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dengan dosis 2 kg yang beliau larutkan kedalam air. Jadi pengocoran nutrisi yang beliau lakukan baru sebanyak 2 kali. Memang sengaja mengoptimalkan nutrisi unsur phospat, meski pupuk dasaran yang beliau gunakan sudah cukup untuk unsur phospatnya. Tetapi pertimbangan yang beliau lakukan adalah supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik dan optimal.

Aplikasi Pestisida

Sebagai langkah pencegahan hama dan penyakit, beliau mengupayakan aplikasi pestisida berupa insektisida dan fungisida secara berkala. Terkait bahan aktif yang beliau aplikasikan lebih melihat kebutuhan dan kondisi tanaman, bilamana mulai ada serangan ulat beliau biasa menggunakan insektisida bahan aktif emamectin benzoate. Jika mulai ada gejala serangan jamur, beliau biasa menggunakan bahan aktif mankozeb.

Penyepraian Nutrisi

Dalam pengoptimalan kembali nutrisi, beliau turut aplikasikan via spray. Kali ini beliau aplikasikan pupuk KALINET dengan mulai dosis 2 tutup botol dan terus naik menyesuaikan umur tanaman. Aplikasi pupuk KALINET beliau aplikasikan ketika memasuki fase pembungaan dan pembuahan. Alasan beliau selalu mencoba menaikkan dosis karena mengimbangi pertumbuhan bunga dan buahnya. Semakin banyaknya bunga serta buah, kebutuhan nutrisi terutama kalium, phospat, dan boron juga akan bertambah. Interval penyepraian yang beliau lakukan adalah 4 hari sekali.

Perlu kami ingatkan kembali bahwa interval pemetikan tanaman timun baby bisa setiap hari. Maka dari itu, perlu asupan nutrisi yang cukup pula untuk menjaga produktivitas tanaman. Ditambah lagi, himbauan dari kami ketika memberikan nutrisi, upayakan aplikasi pupuk cair karena sifatnya fast release / daya kerja serap yang cepat. Dengan aplikasi pupuk yang fast release, tanaman akan diuntungkan dalam kemudahan penyerapan nutrisi, selagi mengingat interval pemetikan timun baby bisa setiap hari.

Pemangkasan

Tunas air bagian bawah beliau pangkas sekitar 1-3 tunas air. Upaya ini beliau lakukan dalam rangka pencegahan pertumbuhan jamur. Sebab beliau sendiri menyakini bahwa jamur bisa mudah cepat menular melalui tunas air bagian bawah terlebih dahulu. Selain itu, dengan perempelan tunas air bagian bawah juga membantu sirkulasi udara lebih lancar dan kecukupan intensitas cahaya matahari. Pemangkasan lain yang beliau juga pada bagian daun. Proses pemangkasan daun ini beliau lakukan ketika mulai panen, sembari panen beliau juga turut memangkas daun khususnya daun tua yang sudah kurang profuktif. Pemangkasan ini beliau lakukan secara bertahap beriringan dengan waktu pemetikan. Proses pemangkasan selanjutnya adalah sistem toping pada bagian pucuk atau cabang utama. Sistem toping ini beliau lakukan ketika ketinggian tanaman sudah melebihi ajir/lanjaran. Tujuan dari sistem toping ini tak lain untuk pemaksimalan proses pembentukan buah.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
SINDEN 46
KALINET