Budidaya Cabai Keriting : Usia 6 Bulan Masih Produktif dan Lebat
Angga Syarief / Jumat,16 Agustus 2024
Selain tanaman cabai rawit, tanaman cabai keriting menjadi salah satu jenis cabai yang masih senang dibudidayakan petani. Bentuknya yang unik dan rasa pedasnya yang khas menjadikannya bahan yang tak tergantikan dalam berbagai masakan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penting untuk memahami cara budidaya cabai keriting dengan baik. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam budidaya tanaman cabai keriting bersama seniornya langsung, dari persiapan lahan hingga panen.
Profil Petani
Temu kangen bersama Pak Didik salah seorang narasumber yang pernah kami jadikan konten, kali ini kami bertemu kembali. Sekian lama tidak bertemu, sekali bertemu kami diajak dilahan cabai keriting milik beliau yang menggugah mata menjadi betah melihatnya. Beliau salah seorang petani yang tidak pelit ilmu dan selalu ada inovasi terbaru yang dilakukan beliau. Kali ini kami diajak dilahannya yang beralamat di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Pengolahan Lahan
Hal yang paling menarik pada artikel ini adalah ada pada cara pengolahan lahannya. Proses pengolahan lahan berbeda pada petani pada umumnya. Dan Pak Didik sendiri yang akan berencana menggalakkan inovasi baru pengolahan lahan versi Pak Didik. Cara pengolahannya beliau terapkan seperti cara olah lahan padi. Awal mulanya lahan dibajak dan diratakan merata.
Kemudian setelah lahan terbajak dan rata, Pak Didik taburkan pupuk kandang dan kapur dolomite. Kebutuhan dosis yang diperlukan untuk lahan seluas 1.000 m2 menghabiskan 2 ton pupuk kandang dan 300 kg kapur pertanian. Setelah tertabur pupuknya, kemudian beliau bajak kembali agar posisi permukaan atas akan terbalik dan tercampur dengan pupuknya.
Setelah itu proses terakhir beliau aliri air pada lahannya. Dan inilah proses yang berbeda cara pengolahan lahan versi beliau. Air dibiarkan menggenang dan mengering dengan sendirinya. Ada beberapa keuntungan dengan cara olah lahan versi Pak Didik ini, seperti :
- Pupuk akan berhomogen cepat dengan tanah
- Dolomite akan maksimal terserap dan efektif dengan cepat menaikkan pH tanah
- OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) akan mati
- Fermentasi secara alami
Dan proses ketika air sudah kering itu tandanya proses pengolahan lahan tahap pertama sudah selesai. Proses berikutnya adalah pembuatan bedengan dan yang terakhir adalah pemasangan plastik mulsa. Mungkin diri kita berfikiran kalau olah lahan versi seperti ini akan memakan modal yang tinggi.
Tetapi hal ini akan ada sedikit sanggahan langsung oleh Pak Didik. Beliau menjelaskan bahwa lebih baik keluar modal biaya diawal tetapi kita bisa membuat lahan versi sebaik mungkin. Karena hal ini akan menjadi investasi jangka panjang dan disaat sekali panen juga bisa menutup modal awal.
Murah dan efektif karena akan banyak keuntungannya. Secara pertumbuhan akar pun, akan bebas leluasa tumbuh. Sebab akar menjalar kemana pun akan dipenuhi nutrisi. Ini pun juga akan memudahkan adaptasi tanaman.
Aplikasi Pupuk Dasar
Bedengan yang sudah jadi lalu Pak Didik berikan pupuk dasar kembali. Untuk pupuk dasar yang digunakan kembali, beliau menggunakan pupuk phospat Ferthipos 30 kg dan asam humat POWERSOIL 2 kg. Lalu beliau juga menambahkan agensi hayati yang disemprotkan pada bedengan.Padahal sudah ada pupuk kandangnya tetapi beliau menambahkan kembali pupuk dasar dan agensi hayati. Dengan pupuk kandang pun sebenarnya sudah cukup, tetapi visi beliau menciptakan media tumbuh tanaman sebaik mungkin dan jangka panjang.
Selain itu juga menerapkan prinsip pertanian berkelanjutan. Misinya dengan menambahkan pupuk phospat yang mendukung pertumbuhan akar tanaman, asam humat sebagai media tumbuh jamur dan bakteri baik serta pengikat air, dan agensi hayati sebagai fungisida biotik dan membantu pertumbuhan akar. Pada sejatinya, media tanam yang disiapkan oleh Pak Didik sudah komplit dari segala unsur. Jadi tidak heran kalau cara olah lahan versi beliau ini membuahkan tanaman yang maksimal.
Cara olah lahan ini sudah diterapkan dan membuktikan tanaman timun sebelumnya, bisa berproduksi 3 kg / tanaman. Dan bukti lainnya dari tanaman cabai keritingnya, satu tanaman beliau sudah mencapai angka 7 ons dan akan terus berlanjut produktivitasnya.
Pola Penanaman
Jadi pada lahan beliau ini dilakukan tumpangsari antara tanaman cabai dengan tanaman timun. Akan timbul pertanyaan apakah tanaman cabainya tidak mengalami etiolasi? Pak Didik menjawab pasti akan mengalami etiolasi. Karena waktu semainya bersamaan dan penanamannya juga bareng. Jadi Pak Didik sendiri menyadari ini sebuah kesalahan yang dilakukan beliau. Beliau menghimbau kalau akan tumpangsari sebaiknya waktu semai dan penanamannya. Karena sudah terlanjur, maka cara alternatifnya adalah beliau melakukan toping atau potong pucuk pada tanaman cabainya. Sedikit menghambat pertumbuhan cabai yang meninggi dan fokus perkembangan tunas airnya.
Pengocoran Tanaman
Kocoran pertama beliau menggunakan kalsium CAL-HA dosis 2 sdm, asam amino, dan asam humat Powersoil. Penggunaan unsur hara kalsium dan asam amino akan memberikan kombinasi antara memperkuat sistem jaringan tanaman dan menjaga tanaman stres tanaman. Kemudian meskipun tanaman cabai beliau toping tapi masih terlihat tinggi. Jadi kunci jawabannya adalah aplikasi pupuk kimia yang rutin tetapi dengan dosis rendah dan terbatas.
Sehingga disini beliau beranggapan kalau tanaman hanya mampu satu piring porsinya, yang diberikan satu piring. Yang terpenting adalah rutin sehingga penyerapan oleh tanaman pelan tapi pasti. Kemudian imbangi spray ZPT yang merangsang hormon seperti auksi, giberellin, dan sitokinin pada tanaman. Sudah menjadi paket wajib aplikasi ZPT, tetapi dengan catatan tepat dosis dan aplikasi.
Penyepraian Tanaman
Pemaksimalan pertumbuhan tanaman dan perkembangan buah beliau fokus nutrisi yang mengandung unsur phospat dan kalium. Untuk kali ini beliau mengaplikasikan KALINET dan MORDENFOL serta pengimbangan aplikasi pupuk unsur mikro VITARONSL dan asam amino kembali. Alasan mengapa titik tumbuh tanaman masih bisa maksimal disini adalah beliau aplikasi pupuk phospat dan kaliumnya.
Kemudian pengimbangan unsur mikro yang menjadi paket wajib aplikasi bersamaan dengan asam amino. Duet asam amino yang memberikan efek pemaksimalan stomata agar membuka dan pengikat unsur mikro. Jadi pendapat Pak Didik, menjadi paket wajib jika aplikasi pupuk mikro dengan asam amino.
Pemulihan Keriting Daun
Singkat cerita, tanaman Pak Didik terkena virus keriting. Proses pemulihannya beliau bagi menjadi dua cara yaitu dengan aplikasi nutrisi dan pengendalian hamanya. Untuk aplikasi nutrisi, meskipun sudah memasuki fase generatif, beliau genjotkan nutrisi yang mengandug nitrogen dan phospat. Jadi beliau fokus menumbuhkan pupus kembali dan tunas air. Secara pertumbuhan bunga dan buah akan terhambat. Jadi disini beliau dibagi fokusnya.
Setelah pupuk dan tunas air tumbuh serta bunga mulai muncul, kemudian beliau aplikasi pupuk 16-16-16 dan ditambah komposisi phospat dan kaliumnya. Jadi pada kesimpulannya, setiap fase akan beda fokus. Ini yang menjadi kenapa pertumbuhan tanaman beliau bisa optimal. Karena Pak Didik mengetahui apa yang dibutuhkan tanaman. Tahap kedua yaitu pengendalian hama dan pengobatan dengan insektisida merek dagang Android, unsur mikro VitaronSL, pupuk nitrogen, asam amino PREMINO, dan ZPT. Alhamdulillah dengan perawatan yang bijak dan tepat, penyakit dapat dikendalikan.
Demikian artikel ini kami buat, materi lengkap sudah dijabarkan oleh Pak Didik semoga dapat menginspirasi, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |