Budidaya Cabai Keriting: Menghadapi Tantangan Penyakit dan Menghindari Gagal Panen
Angga Syarief / Rabu,11 September 2024
Budidaya cabai keriting selalu menjanjikan keuntungan yang besar bagi petani, terutama karena tingginya permintaan pasar akan jenis cabai ini. Namun, di balik potensi keuntungannya, terdapat tantangan besar yang sering kali membuat petani was-was: serangan penyakit yang dapat menghancurkan seluruh musim tanam dan memicu gagal panen.
Salah satu penyakit yang paling ditakuti petani cabai keriting adalah keriting daun. Penyakit ini disebabkan oleh vektor virus seperti kutu kebul atau thrips. Ketika penyakit ini menyerang, daun-daun tanaman akan mengeriting, tumbuh tidak normal, dan akhirnya mengganggu proses fotosintesis. Ini menyebabkan pertumbuhan cabai menjadi terhambat, bahkan tanaman bisa berhenti menghasilkan buah sama sekali.
Selain keriting daun, ada juga antraknosa atau yang lebih dikenal sebagai patek. Penyakit ini muncul dengan tanda-tanda bercak hitam pada buah cabai yang sedang tumbuh, mengakibatkan buah membusuk sebelum dipanen. Bagi petani yang bergantung pada hasil cabai sebagai sumber pendapatan utama, serangan patek dapat membuat keuntungan hilang begitu saja.
Meskipun budidaya cabai keriting penuh tantangan, petani dapat mengubah keresahan menjadi peluang belajar dan inovasi. Dengan teknik budidaya yang tepat dan penanganan penyakit yang efisien, cabai keriting tetap bisa menjadi tanaman primadona bagi petani. Dengan pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang ada dan strategi yang tepat untuk mengatasinya, petani tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga unggul di pasar yang kompetitif ini.
Profil Petani
Saat ini kita akan ditemani bersama Pak Jalal yang beralamat tinggal di Kecamatan Bumi Jawa, Kabupaten Tegal dengan ketinggian 1.150 Mdpl. Akan membagikan tips yang menarik seputar perawatan tanaman cabai. Dengan melihat hasil tanaman cabai beliau yang minim serangan virus kuning, patek, keriting daun, dan busuk batang. Dalam hal ini istilah yang menggambarkan kondisi tanaman beliau adalah “Sehat Bugar Awake”.
Pupuk Dasar
Proses awal dari sebuah runtutan budidaya tanaman adalah dengan pembuatan bedengan. Setelah bedengan dibuat kemudian memberikan pupuk dasar. Pupuk dasar diberikan dengan tujuan asupan makan tanaman dalam waktu jangka panjang. Untuk pupuk dasar yang beliau gunakan adalah pupuk kandang 350 karung, pupuk TSP 80 kg, pupuk Phonska 80 kg, dan Sinar Bio 50 kg.
Pupuk ditaburkan dibedengan kemudian ditutup menggunakan plastik mulsa. Disaat plastik mulsa sudah terpasang merata, selanjutnya adalah tinggal proses pendiaman. Ketika proses pendiaman selama kurang lebih 1 minggu kemudian beliau membuat lubang tanam. Proses pembuatan lubang tanam sengaja diakhir karena untuk mempercepat pematangkan pupuk dasar yang diberikan.
Perlakuan sebelum Tanam
Lubang tanam yang sudah dibuat kemudian Pak Jalal lakukan perlakuan khusus yaitu pengocoran asam humat. Untuk asam humat yang beliau gunakan adalah POWERSOIL dengan takaran dosis 1 kg untuk 200 liter air. Menurut Pak Jalal dengan pengocoran asam humat ini dapat membantu tanaman mudah beradaptasi. Selain itu juga untuk menguntungkan tanah karena dapat mambantu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis.
Pengocoran Tanaman
Pengocoran tanaman juga Pak Jalal aplikasikan untuk memenuhi unsur hara yang akan diserap tanaman. Untuk pengocoran yang dilakukan Pak Jalal ada 3 tahap yaitu diumur 22 HST, 45 HST, dan 75 HST. Bahan kocor yang digunakan adalah :
- Pengocoran pertama diumur 22 HST beliau menggunakan pupuk NPK Phonska dosis 9 kg.
- Pengocoran kedua diumur 45 HST beliau menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dosis 9 kg.
- Pengocroan ketiga diumur 75 HST menggunakan pupuk yang sama dikocoran kedua yaitu NPK Mutiara 16-16-16 dosis 9 kg.
Penyepraian Tanaman
Penyemprotan tanaman beliau lakukan lebih melihat cuaca. Kalau hujannya rapat bisa interval 4-5 hari sekali, sedangkan kalau jarang hujan intervalnya 7 minggu sekali. Untuk bahan yang digunakan adalah :
- Spray pestisida meliputi insektisida yang digunakan adalah Sumo, sedangkan fungisida yang digunakan Octanil.
- Untuk nutrisi yang digunakan adalah unsur mikro VITARONSL dosis 50 ml dan asam amino PREMINO dosis 50 ml dicampur menjadi satu kedalam 16 liter air.
- Memasuki fase awal berbunga, nutrisinya beliau ganti menggunakan pupuk magnesium phospat MORDENFOL dosis 50 ml dan kalium phospat KALINET dosis 50 ml.
- Pak Jalal juga selingi spray kalsium asam humat CAL-HA untuk memperkuat tanaman dan menjaga dari kerontokan.
Dengan hasil spray menggunakan bahan pestisida maupun nutrisi ini mendukung tanaman jauh lebih kuat. Sehingga hasil dari pertumbuhan tanaman cabai keriting beliau adalah bebas dari serangan hama dan penyakit.
Hasil Perawatan
Dari beberapa bahan yang digunakan sampai perlakuan yang dilakukan tanaman beliau membuahkan hasil yang optimal secara vigor tanaman. Buah yang padat dengan produktivitas tinggi dan batang yang kokoh serta daun cabai hijau segar.
Kesimpulan artikel kali ini adalah upaya menumbuhkan tanaman dengan vigor yang istimewa, daun hijau segar, dan buah lebat dan padat memerlukan kiat-kiat yang selektif. Olah lahan sampai perawatan cabai baik spray maupun kocor perlu diperhatikan dimulai dari aplikasi pestisida secara bijak dan nutrisi yang seimbang.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |