Artikel

Budidaya Cabai: Cara Fermentasi Pupuk Kandang Langsung Di Lahan, Hemat, Mudah, Hasil Melimpah.

Budidaya Cabai: Cara Fermentasi Pupuk Kandang Langsung Di Lahan, Hemat, Mudah, Hasil Melimpah.


Karlina Indah / Rabu,09 Juli 2025

Di balik keberhasilan sebuah tanaman, selalu ada proses panjang dan penuh perhitungan. Begitu pula dengan kisah sukses budidaya cabai varietas Absolut 69 yang dijalankan oleh Mas Agung, petani muda dari Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Tinggi tanaman yang mencapai 2 meter dengan hasil yang amat sangat istimewa bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari ketekunan, pemahaman terhadap kondisi lahan, serta penerapan teknik budidaya yang tepat sejak awal. Lahan yang digunakan Mas Agung sebenarnya tergolong baru, bekas tanaman bayam. Semua keberhasilan ini dimulai dari pengolahan lahan yang dilakukan secara bertahap, diawali dengan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang sapi mentah. Pupuk ini kemudian dipadukan dengan decomposer M21 dan tetes tebu, yang dikocorkan langsung ke permukaan pupuk menggunakan gembor. Tujuannya sederhana namun krusial yaitu mempercepat proses dekomposisi bahan organik di dalam tanah, langsung di lokasi, tanpa perlu fermentasi di luar lahan.

Tidak berhenti sampai di situ, Mas Agung juga menambahkan 50 kg Fertiphos dan 15 kg Phonska, dua jenis pupuk makro yang mengandung unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman. Kedua pupuk ini kemudian dicampur dengan 1 kg asam humat merk dagang Powersoil dan 1 kg Trichoderma. Asam humat berperan penting dalam meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, menjaga pH tanah tetap stabil, serta menggemburkan struktur tanah. Sementara Trichoderma membantu menghambat pertumbuhan jamur patogen serta mendukung kesehatan akar. Tak ketinggalan, dolomit turut sebagai upaya menyeimbangkan kadar keasaman tanah. Setelah semua unsur tercampur merata, lahan ditutup dengan mulsa plastik dan dibiarkan selama kurang lebih satu bulan. Masa pendiaman ini bukan tanpa alasan, proses dekomposisi justru dilakukan langsung di dalam lahan. Alhasil, tanah menjadi lebih matang, subur, dan siap ditanami.Kombinasi dari bahan organik, pupuk kimia dalam dosis terukur, serta waktu pendiaman yang cukup menjadikan fondasi awal budidaya Absolut 69 ini begitu kuat. Inilah langkah awal yang menjadi kunci keberhasilan Mas Agung dalam menghasilkan tanaman cabai yang tidak hanya sehat, tapi juga tumbuh tinggi menjulang dengan hasil maksimal.

Metode Celup: Awal yang Kuat untuk Tanaman yang Tangguh

Setelah proses pengolahan lahan selesai dan tanah cukup matang melalui masa pendiaman, tahap berikutnya adalah penanaman bibit cabai Absolut 69. Bagi Mas Agung, keberhasilan pertumbuhan awal tanaman sangat bergantung pada perlakuan awal terhadap bibit sebelum ditanam. Oleh karena itu, ia menerapkan metode pre-treatment atau perlakuan awal melalui teknik pencelupan. Bibit cabai yang telah siap tanam dicelupkan ke dalam larutan yang terdiri dari campuran POWERSOIL, PREMINO, dan MORDEN FOL. Metode pencelupan ini menjadi langkah sederhana namun sangat efektif untuk meminimalkan stres tanam. Hasilnya langsung terasa di lapangan, pertumbuhan awal tanaman berlangsung mulus, bibit cepat segar kembali setelah dipindahkan, dan yang paling penting, penyulaman hampir tidak diperlukan karena tingkat kematian bibit sangat rendah. Teknik ini juga mempercepat fase adaptasi tanaman pada lahan, sehingga energi tanaman langsung dialihkan untuk tumbuh dan membentuk struktur vegetatif yang kuat.

Perawatan Vegetatif: Fondasi Kuat Menuju Produksi Maksimal

Memasuki fase vegetatif, fokus utama Mas Agung adalah membentuk pertumbuhan tanaman yang sehat, kuat, dan seragam. Pada fase ini, struktur tanaman seperti akar, batang, dan daun harus dikembangkan secara optimal agar mampu menopang pembentukan bunga dan buah di fase generatif. Untuk itu, perawatan intensif dilakukan dengan pola kocor dan semprot yang teratur dan terukur. Perawatan melalui metode kocor dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval satu minggu. Campuran yang digunakan adalah ultradap, powersoil, CALHA, dan asam amino merk dagang premino. Ultradap berfungsi sebagai sumber fosfor dan nitrogen untuk mendukung pertumbuhan akar dan daun. Powersoil kembali dimanfaatkan untuk pembenah tanah. Sementara Calha, pupuk kalsium yang larut air berperan menjaga kekuatan jaringan tanaman dan mencegah kerontokan daun. Tambahan asam amino memberikan dorongan energi biologis agar tanaman lebih cepat pulih dari stres dan mampu menyerap unsur hara dengan lebih efisien. Selain kocor, penyemprotan rutin juga dilakukan menggunakan Morden Fol sebagai pupuk daun untuk mempercepat pembentukan kanopi tanaman. Untuk pengendalian hama dan penyakit, Mas Agung mengandalkan insektisida berbahan aktif abamektin yang efektif menekan hama seperti trips dan tungau. Sedangkan untuk pengendalian jamur, digunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, yang bekerja secara protektif untuk mencegah serangan penyakit daun seperti bercak atau busuk daun. Tak hanya itu, Mas Agung juga memberikan perlindungan ekstra dengan menggunakan produk KOVER WP, sebuah pelindung tanaman berbentuk bubuk yang berfungsi membentuk lapisan penghalang pada permukaan daun. Produk ini membantu tanaman tetap terlindungi dari paparan sinar matahari berlebih, serta mengurangi risiko infeksi penyakit akibat perubahan cuaca ekstrem. Perpaduan nutrisi dan perlindungan yang terencana inilah yang menjadikan pertumbuhan vegetatif tanaman cabai Absolut 69 begitu maksimal, daun lebat, batang kokoh, dan vigor yang seimbang. Semua itu menjadi bekal penting menuju masa generatif yang produktif dan tahan terhadap gangguan lingkungan.

Perawatan Generatif: Fokus pada Kuantias dan Kulitas Buah

Memasuki fase generatif, Mas Agung tetap menjaga asupan nutrisi dengan memasukkan phospat cair merk dagang Mordenfol dan menambahkan kalium cair bermerek dagang KALINET untuk mendukung pembentukan dan pembesaran buah. Penyemprotan fungisida tetap dilakukan menggunakan mankozeb, ditambah fungisida dari golongan azol berbahan aktif difenokonazol untuk perlindungan ganda terhadap penyakit. Pengendalian hama lebih difokuskan pada lalat buah dan ulat, dengan mengganti insektisida ke bahan aktif sipermetrin untuk lalat buah dan emamektin benzoat untuk ulat. Mas Agung juga tetap setia menggunakan Kover WP, pelindung tanaman berbahan mineral yang mampu membentuk lapisan penghalang, tidak disukai hama, sekaligus mengurangi infeksi penyakit. Pada musim kemarau basah seperti saat ini, Mas Agung rutin menabur dolomit di lubang tanam untuk menetralkan pH dan mengocor Calha guna menjaga kestabilan kalsium tanah, memastikan buah tetap sehat dan tidak mudah pecah.

Bagi Mas Agung, hasil yang ia capai bukan semata soal tinggi tanaman atau banyaknya panen, tetapi bukti nyata bahwa proses yang serius dan terencana akan selalu membuahkan hasil. Ia pun menitipkan pesan khusus untuk para petani muda di luar sana: “Jangan takut untuk mulai bertani.” Menurutnya, bertani bukan sekadar rutinitas, tapi peluang besar, asal dijalani dengan ilmu, semangat, dan keberanian untuk terus berkembang. Kini, lahan yang dulu hanya bekas bayam itu telah berubah menjadi ladang inspirasi. Dan Mas Agung telah membuktikan bahwa dengan tekad dan pengetahuan, petani muda pun bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.