Artikel

Budidaya Cabai : Buku Ajaib Pembawa Keberuntungan dan Kesaktian

Budidaya Cabai : Buku Ajaib Pembawa Keberuntungan dan Kesaktian


Angga Syarief / Rabu,13 Maret 2024

Memulai kegiatan bertani, khususnya budidaya cabai, bukanlah perkara yang mudah, terutama bagi para petani pemula yang mungkin baru saja memutuskan untuk terjun ke dunia pertanian. Namun, jangan biarkan rasa khawatir menghalangi langkah. Ini semua tentang memulai dengan langkah yang benar dan tentu saja, metode budidaya yang tepat. Memilih metode budidaya yang sesuai bukan hanya soal mengikuti tren semata, melainkan menyesuaikan dengan kondisi lahan, iklim, dan tentunya, sumber daya yang kita miliki. Sebagai petani pemula, mengadopsi teknik yang sederhana namun efektif bisa menjadi kunci awal yang membawa pada keberhasilan.

Profil Petani

Pembahasan yang ada pada artikel kali ini cukup menarik dan berbeda dari artikel sebelumnya. Ditemani oleh Mas Niko, petani cabai pemula yang baru menanam cabai 2 kali. Beralamat di Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Wonogiri. Daerah lahan yang dikenal daerah susah untuk budidaya tanaman cabai, bahkan di daerah beliau hanya beliau seorang yang budidaya tanaman cabai saja. Memang begitu susahnya tanaman cabai dibudidayakan di daerah beliau, mengingat tipikal tanah yang kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman cabai. Tapi selama beliau mencoba budidaya tanaman cabai, alhasil menemukan celah yang membuat beliau berhasil. Dengan menerapkan sebuah metode yang beliau menyebutnya metode sakti. Semua kiat budidaya yang ada di metode ini terdapat pada sebuah buku.

Sterilisasi Lahan

Lahan beliau siapkan terlebih dahulu dengan cara sterilisasi lahan. Bedengan sudah jadi beliau spray terlebih dahulu menggunakan hidrogen peroksida (H202) 50 % dengan dosis 30 ml/16 liter air. Jadi hidrogen peroksida beliau spray pada bedengan, tujuan dari penyepraian hidrogen peroksida adalah sebagai agen antimikroba yang membersihkan secara menyeluruh kehidupan didalam tanah terutama jamur. Sehingga ketika tanah terkena spray hidrogen peroksida akan dalam kondisi bersih atau steril.

Pupuk Dasar

Aplikasi pupuk dasar yang beliau berikan terdapat beberapa macam yaitu pupuk NPK Phonska 45 kg, pupuk Ferthipos 400 kg, pupuk Petroorganik 800 kg, dan kapur dolomite. Proses awalnya, setelah bedengan beliau spray hidrogen peroksida, selang beberapa hari tabur dengan kapur pertanian dan beberapa bahan pupuk kimia tadi. Kemudian beliau tutup dengan plastik mulsa. Pendiaman beberapa hari lalu beliau kocor menggunakan agensi hayati trichoderma dan asam humat di lubang tanam. Pengocoran ini dilakukan sebelum penanaman dengan tujuan persiapan amunisi makanan dan berperan tameng dari jamur patogen.

Sistem Penyiraman

Musim tanam sekarang, dimana tepat dengan musim kemarau jadi beliau melakukan penyiraman pada tanaman cabainya setiap hari yakni di waktu pagi dan sore hari. Mengingat tipikal tanah dari lahan beliau yaitu tanah merah dengan penciri mudah keras di musim kemarau dan mudah lembap di musim penghujan. Oleh sebab itulah, mengapa tingkat kesulitan menanam cabai di daerah beliau beresiko tinggi. Karena tipikal tanah daerah beliau memang begitu kritis.

Pengocoran Tanaman

Pengocoran beliau lakukan dua tahap yaitu tahap vegetatif dan tahap generatif. Untuk tahap vegetatif beliau lakukan kocor dengan beberapa pupuk kimia dan di damping dengan asam humat POWERSOIL. Mas Niko menjelaskan setiap pengocoran yang beliau lakukan selalu menyertakan asam humat. Peran asam humat sangat berdampak signifikan terutama di lahan yang mempunyai tipikal tanah merah seperti lahan Mas Niko. Mampu memperbaiki struktur tanah dan menyangga pH tanah agar tidak mudah drop/turun. Dosis POWERSOIL menggunakan ½ kg yang dilarutkan kedalam 200 liter air.

Pengocoran tahap kedua di fase generatif beliau masih menggunakan asam humat yang ada tambahan unsur kalium yaitu IMPRESOL dengan dosis ½ kg / 200 liter air. Kombinasi asam humat dan unsur kalium membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman tetap baik optimal. Pengimbangan unsur kalium yang diberikan via spray juga kocor, memberikan efek pada tanaman yakni buah lebat setiap cabangnya diisi 2 buah. Hal ini menandakan tingkat efektif yang cukup dalam aplikasi kalium via kocor.

Pemulihan Keriting

Kendala yang Mas Niko hadapi, di musim tanam sekarang yaitu keriting daun. Hampir rata tanaman cabai beliau yang terserang keriting daun. Upaya pertama yang beliau lakukan yaitu dengan mencegah penularan agar tidak berlanjut. Beliau lakukan spray menggunakan insektisida merek dagang Pegasus dan Demolish. Aplikasi secara rolling/bergantian dengan interval 2 hari sekali dosis sesuai anjuran. Setelah diaplikasikan, orientasi pergerakan hama mulai bisa beliau tekan. Yang masih menjadi tanggungan beliau yaitu proses pemulihan. Untuk upaya pemulihan beliau mencoba menggunakan aplikasi KALINET dan asam amino Premino. Kombinasi unsur hara kalium, phospat, boron dan asam amino, perlahan-lahan tanaman mulai tampak membaik. Daun mulai melebar dan hijau kembali dan diimbangi pertumbuhan bunga yang semakin banyak. Dosis yang digunakan untuk KALINET 30 ml dan Premino 2 tutup botol yang dilarutkan kedalam 16 liter air.

Upaya pemulihan ini tidak hanya beliau lakukan via spray, beliau turut aplikasi penyiraman juga. Sehingga ketika proses pemulihan, tanah dalam kondisi lembap yaitu dengan penyiraman rutin pada tanaman. Mas Niko sendiri mengira, awal mula tanaman bisa terkena dengan mudah keriting daun, bisa jadi karena tanah terlalu panas akan terik kemarau sehingga keras. Kondisi seperti ini akan dengan mudah memicu tanaman stress, sehingga ketika tanaman sudah mulai stress akan dengan mudah juga terjangkit penyakit. Secara otomatis, kekebalan tubuh tanaman menurun. Itulah alasan beliau melakukan pengimbangan pemulihan antara penyiraman tanaman dengan spray nutrisi.

Kondisi lingkungan mulai dari tipikal tanah, tingkat endemik virus, dan iklim bukanlah penghambat keniatan kita saat ingin berbudidaya tanaman. Seperti halnya Mas Niko, meskipun berbagai kendala yang seharusnya membuat putus asa, tetapi beliau tetap bertekad kuat. Alhasil beliau berhasil membuktikan. Mulai memperhatikan tipikal tanah, pengaturan pH tanah, pupuk dasar, pembenah tanah, aplikasi insektisida, sampai penyerpaian dan pengocoran merupakan sumber keberhasilan budidaya tanaman. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
POWERSOIL
IMPRESOL