Artikel

Budidaya Bawang Merah : Jangan Asal Tanam, Begini Kata Petani Bawang Senior

Budidaya Bawang Merah : Jangan Asal Tanam, Begini Kata Petani Bawang Senior


Angga Syarief / Sabtu,30 Desember 2023

Dalam dunia pertanian, proses budidaya tanaman merupakan sebuah perjalanan yang penuh tantangan. Meskipun ada banyak keberhasilan yang telah dicapai, namun tak dapat dipungkiri bahwa kegagalan juga sering kali menghampiri para petani. Salah satu tanaman yang kerap menghadapi tantangan tersebut adalah tanaman bawang merah. Dalam teks ini, kita akan memperkenalkan beberapa kegagalan yang umum terjadi dalam proses budidaya tanaman bawang merah. Dalam budidaya tanaman bawang merah, kegagalan adalah bagian tak terhindarkan dari perjalanan tersebut. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang tantangan yang mungkin dihadapi dan upaya yang tepat dalam mengatasi kegagalan tersebut, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan. Dalam artikel ini, kita akan belajar tentang kiat sukses budidaya tanaman bawang merah. Tujuan dari artikel ini dibuat yakni para sahabat petani dapat menghindari dan mengatasi kegagalan dalam budidaya tanaman bawang merah mereka, dan mencapai hasil yang memuaskan.

Profil Petani

Artikel kali ini ditemani bersama Mas Wahyu yang beralamat tinggal di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sepanjang musim kemarau, petani sekitar juga turut banyak menanam tanaman bawang merah. Produksi bawang merah memang sudah menjadi ikon di daerah beliau. Meski serentak budidaya tanaman bawang merah, tak heran juga banyak petani sekitar yang masih mengalami kegagalan panen. Faktor yang mempengaruhi kegagalan bisa jadi karena cuaca yang kurang mendukung, pemilihan bibit, maupun perawatan yang dilakukan kurang tepat. Maka dari itu, hal menarik yang akan kita bahas bersama Mas Wahyu adalah tentang pola perawatan tanaman bawang merah beliau. Dimana sejauh kami mengamati, tanaman sebelah kanan kiri tanaman beliau banyak yang mengalami hambatan, sedangkan tanaman bawang merah milik Mas Wahyu sendiri masih bisa tumbuh baik dan optimal.

Tentang Kendala

Mas Wahyu menegaskan bahwa kendala yang kerap terjadi pada tanaman bawang merah yaitu serangan jamur. Apabila tanaman bawang merah sudah mulai terjangkit jamur, besar kemungkinan tanaman akan terhambat pertumbuhannya dan bisa mengakibatkan gagal panen. Menurut Mas Wahyu, serangan jamur secara masif terjadi ketika cuaca mendung berturut-turut, justru bukan terguyur air hujan secara langsung. Beliau menjelaskan bahwa cuaca mendung justru tingkat kelembapan meningkat, beda halnya saat diguyur air hujan langsung. Air hujan sendiri sudah mengandung unsur nitrogen, sehingga tanaman juga akan terbantu oleh unsur nitrogen yang terkandung pada air hujan. Meski juga dapat meningkatkan kelembapan, setidaknya tanaman juga terbantu pertumbuhannya oleh unsur nitrogen yang terkandung pada air hujan. Jadi beliau menghimbau, apabila budidaya tanaman bawang merah dan kerap menjumpai cuaca mendung, sebaiknya segera mungkin melakukan langkah preventif. Tujuannya hanya untuk menjaga tanaman agar tetap tumbuh dengan baik. Inilah jawaban mengapa tanaman bawang merah beliau berbeda dengan tanaman bawang merah milik petani lainnya. Beliau sudah mengantisipasi sejak awal, begitu cuaca kerap menjumpai mendung.

Varietas & Jarak Tanam

Musim tanam sekarang beliau memilih varietas bawang merah Tajuk dengan jarak tanam 19 cm x 20 cm.

Pupuk Dasar

Pupuk dasar yang beliau gunakan yaitu 35 kg Saprodap dan 15 kg NPK Phonska untuk memenuhi luasan lahan 1.400 m2. Dua pupuk ini beliau taburkan ke tanah.

Pengendalian Jamur

Mas Wahyu menjelaskan bahwa tanaman bawang merah mulai riskan serangan jamur ketika berumur 30 HST. Oleh sebab itu, langkah preventif mulai beliau lakukan sejak dini. Tepat umur 7 HST beliau sudah spray fungisida. Menggunakan campuran bahan aktif Mankozeb dosis 4 SDM dan bahan aktif Klorotalonil 3 SDM untuk larutan 16 liter air. Beliau juga selingi dengan bahan aktif azoksistrobin. Spray fungisida ini beliau lakukan 2 hari sekali. Dengan penerapan langkah preventif sejak dini, alhasil antibody tanaman terhadap jamur lebih kuat.

Aplikasi Insektisida

Disamping aplikasi fungisida, beliau juga turut aplikasi insektisida sebagai langkah preventif terhadap hama. Aplikasi insektisida beliau menggunakan insektisida merek dagang Vayego dan Sidacron yang beliau aplikasikan secara bergantian. Aplikasi insektisida ini beliau lakukan mulai umur 10 HST, dengan dosis setengah anjuran pada produk.

Aplikasi Nutrisi

Disamping melakukan langkah preventif dengan fungisida dan insektisida, beliau juga turut memperhatikan nutrisi untuk tanamannya. Dari awal sampai tanaman berumur 1 bulan, beliau menggunakan pupuk Biotogrow dengan dosis sesuai anjuran pada produk. Selepas umur 1 bulan, beliau ganti nutrisinya menggunakan pupuk MORDENFOL dengan dosis sesuai pada anjuran produk. Pengaplikasian nutrisi ini beliau sertakan bersamaan dengan fungisida, jadi sekali spray aplikasi dua bahan sekaligus.  Interval yang dilakukan 2 hari sekali.

Pemupukan Tambahan

Selain aplikasi pupuk via spray, beliau juga aplikasi pupuk via tabur. Pupuk yang beliau gunakan yaitu pupuk Urea, NPK Phonska, dan NPK Grower. Pupuk urea beliau aplikasikan memasuki usia 14 HST, kemudian untuk NPK Phonska dan NPK Grower beliau aplikasikan ketika memasuki fase generatif. Jadi proses pemupukan tabur beliau lakukan 3 tahap yaitu, pupuk dasar, pupuk tabur umur 14 HST, dan pupuk tabur fase generatif.

Proses Penyiraman

Penyiraman mulai beliau lakukan setelah tanaman berumur 1 minggu. Ketika selepas umur 1 minggu beliau lakukan penyiraman interval 2-3 hari sekali. Sampai tanaman berumur 25 HST, baru beliau lakukan penyiraman rutin setiap hari. Proses penyiramannya beliau berikan tidak terlalu basah, hanya cukup membasahi dan menghilangkan embun pada waktu pagi hari. Dimana beliau berpendapat bahwa embun pagi inilah yang dengan mudah memicu tumbuhnya jamur patogen.

Kesimpulan artikel kali ini adalah jika kita ingin memulai budidaya tanaman, seperti tanaman bawang merah, sebaiknya kita mempelajari dan mengenal cara pertumbuhan tanamannya. Seperti mengenal nutrisi yang dibutuhkan, kendala yang kerap dialami, dan langkah preventif yang tepat. Kesemua unsur itu perlu kita lakukan demi mewujudkan tanaman yang sesuai dengan harapan kita. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
MORDENFOL