Artikel

Tumpangsari Paling Efektif : Kiat Sukses Menghasilkan Buah Optimal dan Melimpah.

Tumpangsari Paling Efektif : Kiat Sukses Menghasilkan Buah Optimal dan Melimpah.


Angga Syarief / Sabtu,19 Agustus 2023

Pemanfaatan lahan sempit menjadi unit bisnis pertanian dengan melakukan penanaman tanaman menjadi sebuah peluang manis. Terlebih, jika kita dapat memanfaatkan lahan sempit dengan pola tanam tumpangsari. Meraup keuntungan dua kali lipat pastinya. Pada artikel ini akan membahas hal yang menarik seputar tumpangsari antara tanaman melon dengan tanaman semangka. Perlu kita ketahui, dua komoditas ini masing memegang peran penting pasaran. Memiliki nilai ekonomi yang tinggi, membuat komoditas ini cukup banyak penggemarnya.

Lebih banyak untungnya meski modal awal yang dibutuhkan cukup besar, akan sebanding dan terbayar manis ketika menjumpai masa panen. Memang bukan hal yang mudah dalam perawatannya. Tetapi disini kami akan membagikan tips dan triknya, bagaimana cara perawatan dengan menghasilkan tanaman yang baik menggunakan pola tanam tumpangsari antara tanaman melon dengan tanaman semangka. Tips dan triknya akan kami bagikan dibawah ini.

Pola Tanam

Lahan yang kami kunjungi saat ini adalah lahan budidaya tumpangsari antara tanaman semangka dengan tanaman melon. Pemilik lahan sengaja melakukan pola tanam tumpangsari dengan pertimbangan memanfaatkan lahan sempit untuk mendapatkan keuntungan dua kali lipat. Pola tumpangsari yang beliau terapkan, menggunakan jarak tanam antar lubang tanam tanaman melon yaitu 70 cm, sedangkan tanaman semangka beliau tanam ditengah-tengah antara lubang tanam tanaman melon. Dan jarak tanam antar lajur tanaman semangkanya adalah 5 meter dengan titik temu bagian tengahnya 2,5 meter. Waktu penanamannya selisih 1 minggu, jadi ditanam tanaman melon terlebih dahulu baru selang seminggu penanaman tanaman semangka. Varietas melon yang ditanam adalah varietas DELON 65 dengan umur sekarang ini 65 HST. Tinggal menunggu beberapa hari lagi menjumpai masa panen yang beriringan masa panen tanaman semangka.

Dengan pola tumpangsari yang diterapkan tentu memiliki segi keuntungan bagi pemilik lahan. Secara perawatan akan mudah, sekali spray yang berfokus pada tanaman melon, tanaman semangkanya pun turut terkena percikan spray. Dari segi biaya perawatan juga akan menghemat. Optimalisasi lahan yang cukup inovatif dari pemilik lahan, seperti “sekali mendayung, dua pulau terlampaui”. Berbicara soa keuntungannya saja, sepertinya tidak adil. Pastinya terdapat kerugian yang dirasakan, yakni perebutan nutrisi dan serangan penyakit. Pola tanam tumpangsari pastinya akan membutuhkan kecukupan nutrisi yang besar dan potensi serangan penyakitnya meningkat. Karena dua komoditas yang ditanam, tentu masing-masing komoditas memiliki karakteristik tersendiri dalam hal kemampuan penyerapan nutrisi dan ketahanan akan serangan penyakit. Seperti yang kita ketahui, tanaman melon dan semangka termasuk golongan tanaman sulur, dimana karakteristik tanaman sulur adalah rakus akan pemupukan. Pola tumpangsari seperti ini juga dirasa rawan akan serangan penyakit dan hama karena masih dalam satu famili cucurbitacea. Umumnya tanaman yang masih dalam satu famili, serangan hama dan penyakitnya hampir sama. Hal inilah yang menjadikan sebuah faktor kerugian dari pola tanam tumpangsari satu famili. Maka dari itu pemupukan dan penggunaan pestisida secara bijak oleh pemilik lahan menjadi kunci jawabannya. Tetapi dengan adanya faktor kerugian ini tidak menjadikan kendala yang cukup serius bagi pemilik lahan. Nyatanya, buah yang dihasilkan dan pertumbuhan dua tanamannya dapat tumbuh dengan baik dan optimal. Ini menandakan, perawatan yang dilakukan pemilik lahan tepat dan baik.

Tentang Lahan & Pupuk Dasar

Lahan beliau adalah lahan bekas tanam padi, dimana sifatnya lahan bekas penanaman padi berpotensi sebagai pencuci alami dan steril. Dengan pertimbangan seperti drainase sebagai pencucian bahan didalam tanah, tingkat kesuburan yang lebih tinggi, dan adanya pengaruh mikroorganisme yang memiliki sifat menguntungkan dalam menjaga tanah. Jadi, ini menjadikan sebuah keuntungan bagi pemilik lahan. Pupuk dasar yang beliau gunakan untuk luasan lahan 2.500 m2 cukup menggunakan pupuk kandang kompos giling 10 karung, kapur bangunan 10 karung, pupuk Blaukron 15 kg, pupuk Novatec 12 kg, dan pupuk Ferthipos 50 kg. Kesemua bahan terkecuali kapur bangunan, beliau campur menjadi satu dan diberikan ditengah-tengah bedengan. Setelah itu baru beliau tutup menggunakan tanah dan ditaburkan kapur bangunan diarea permukaan bedengan dan langsung ditutup plastik mulsa. Setelah itu beliau melakukan proses pendiaman selama kurang lebih 2 minggu untuk menghomogenkan pupuk dasar dengan tanah.

Pengocoran

Kocor nutrisi pertama beliau menggunakan satu bahan saja yaitu asam amino “Premino” tepat dikocorkan diumur 7 HST. Dosis yang beliau gunakan 30 ml/20 liter air. Sengaja mengaplikasikan asam amino dimana manfaatnya untuk membantu tanaman mudah beradaptasi terhadap cekaman abiotic yang bisa mengakibatkan stress pada tanaman. Karena proses penanaman beliau masih bertepatan dengan musim hujan dan menjumpai musim panas yang tidak menentu, sehingga perubahan suhu ini mampu membuat tanaman stress. Dengan aplikasi asam amino akan membantu tanaman beradaptasi terhadap lingkungan.

Pengocoran kedua diumur 15 HST beliau ganti dengan KNO3 Merah dosis 10 gram/liter air dan asam humat “POWERSOIL” 4 SDM/20 liter air. Perpaduan antara unsur hara kalium nitrat dengan asam humat memberikan efek yang cukup baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara kalium nitrat mudah diserap karena dibantu pelarutan dan peran asam humat sebagai pengikat unsur hara. Selain itu peran asam humat juga sebagai unsur pembenah tanah. Pengaplikasian bahan ini beliau lakukan juga dikocoran ketiga tepatnya diumur 25 HST dengan dosis yang sama. Pengocoran keempat tepatnya setelah penyeleksian buah, beliau menggunakan KNO3 Merah dan KNO3 Putih dengan dosis masing-masing 2 kg yang dilarutkan kedalam 200 liter air. Perlu diingat bahwa karakteristik tanaman sulur rakus akan pemupukan disamping lagi pemilik lahan juga menerapkan pola tumpengsari, sehingga genjotan nutrisi perlu diperhatikan.

Tidak cukup hanya pemberian nutrisi via kocor, beliau juga memberikan pupuk susulan secara tugal tepat dilubang susulan yang berada pada bagian bawah tengah antara lubang tanam. Pupuk yang beliau gunakan adalah pupuk NPK Compaction dan pupuk Ferthipos dengan dosis masing-masing 15 kg. Sedangkan dosis yang diberikan dilubang susulan beliau cukup 1 SDM/lubang susulan. Pupuk ini beliau berikan diumur 20 HST. Sedangkan diumur 50 HST beliau masing melakukan pemupukan susulan dengan bahan dan dosis yang sama serta menambahkan pupuk KCL 20 kg. Meski saat pemupukan susulan bertepatan di musim kemarau, cara mengakalinya beliau dengan melakukan penggenangan pada area parit. Tetap perlu dibantu pelarutan dengan air, karena akan memudahkan tanaman untuk menyerap pupuk susulan tersebut.

Penyepraian

Pengendalian serangan hama dan penyakit beliau lakukan secara rutin dengan aplikasi pestisida secara bijak. Hal ini beliau lakukan karena tanaman melon dan semangka masih dalam satu famili yang kerap mengalami kendala penyakit seperti keriting daun dan terserang jamur. Awal penyepraian diumur 7 HST dan 15 HST beliau spray fungisida Yoozeb dan fungisida Trivia untuk mengendalikan serangan jamur, sedangkan penangkal keriting daunnya beliau menggunakan insektisida Triton dan Dobelmectin yang dirolling/bergantian. Interval spray yang beliau terapkan 3 hari sekali.

Mulai menyentuh fase generatif, beliau kembali menyertakan nutrisi via spray menggunakan MORDENFOL tujuannya untuk menjaga warna hijau daun agar tetap dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik. Untuk pestisidanya beliau juga tetap mengaplikasikan akan tetapi intervalnya yang mulai beliau jarangkan yakni 4 hari sekali.

Kesimpulan artikel kali ini adalah penerapan pola tumpangsari yang masih dalam satu famili tentu memiliki keuntungan dan kerugian yang dirasakan. Penerapan praktik perawatan yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembang tanaman yang baik dan optimal. Antara aplikasi pupuk yang tepat jenis, waktu aplikasi, dan dosis serta pengendalian hama serta penyakit akan membuahkan hasil manis.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
POWERSOIL
MORDENFOL