Artikel

Pembuktian Hasil Inovasi Tanaman Cabai Keriting dari Sang Guru

Pembuktian Hasil Inovasi Tanaman Cabai Keriting dari Sang Guru


Angga Syarief / Selasa,04 Oktober 2022

Mendapati hasil panen yang optimal adalah dambaan bagi para petani. Dengan banyak harapan tanaman produktivitas tinggi, buah lebat, dan tidak terserang penyakit. Tapi untuk mewujudkan dambaan tersebut tentu harus menempuh beberapa langkah baik dari memperhatikan unsur-unsur yang diberikan, segi perawatan yang tepat dan sebuah inovasi yang menguntungkan. Era sekarang ini sudah banyak sekali sebuah inovasi di bidang pertanian, sebelumnya kita sudah membahas sebuah inovasi bersama salah satu petani yang tidak diragukan ilmunya bernama Pak Slamet disini. Pada kesempatan kali ini, artikel yang kami buat ini adalah wujud atau bukti hasil dari inovasi tersebut. Sebelum jauh membahas hasilnya, kita akan mengulas kembali inovasi beliau karena ada sesuatu yang berbeda dari pembahasan sebelumnya, apakah itu? Mari kitab bahas dibawah ini.

Perawatan via kocor

Pengkocoran pertama beliau lakukan saat usia tanaman 5 HST dengan menggunakan unsur hara kalsium “CAL-HA” yang dicampurkan dengan asam humat. Perpaduan kedua bahan ini akan berdampak baik untuk tanaman terutama dalam menjaga metabolisme tanaman sehingga immune tanaman akan meningkat. Pak Slamet sendiri menekankan pada tanaman CMK nya diawal untuk sehat terlebih dahulu, apabila tanaman sehat terlebih dahulu dan pemberian unsurnya tepat tentu immune meningkat sehingga perawatan akan mudah meskipun sekali terserang penyakit akan mudah menanganinya. Dosis yang beliau gunakan untuk CAL-HA dan POWERSOIL 2 sendok makan sekitar 25 gram/ 10 liter air dan dikocorkan ke lubang tanam sekitar 250 ml per tanaman.

Kocor kedua beliau lakukan ketika tanaman sudah berusia 20 hari. Bahan yang beliau masih sama menggunakan CAL-HA dan POWERSOIL cuman beliau menambahkan campuran dengan ULTRADAP, yaitu pupuk Mono Ammonium Phosphate yang berbentuk kristal yang mudah larut dalam air. Kandungan dalam ULTRADAP ini terdiri dari N (Nitrogen) 12% dan P2O5 atau Phospate 60%. Beliau mengutamakan pemberian unsur phosphate dengan maksud tanaman sejak dini pertumbuhan akarnya maksimal sehingga daya serap nutrisi dalam tanah bisa optimal tentu laju pertumbuhan akan meningkat. Dosis yang beliau anjurkan perbandingan 1 : 1 misal CAL-HA 1 kg ULTRADAP 1 kg dan untuk POWERSOIL 25 gram. Dosis per tanaman 250 ml.

Kocor ketiga beliau lakukan saat tanaman berusia antara 30 hari – 35 hari menyentuh fase generatif menggunakan POWERSOIL 1 kg, KNO3 Putih 2 kg, NPK 16-16-16 2 kg, dan KALINET 500 ml setiap 30 liter air. Dosis per tanaman masih tetap 250 ml. Pemakaian KALINET ini turut beliau berikan karena sebagai perangsang tumbuh bunga selain itu perpaduan dengan POWERSOIL ini juga bertujuan sebagai penyeimbang untuk menangkal residu-residu racun dalam tanah.

Beliau lebih suka memberikan unsur phospat dari pada nitrogen, menurut pengalaman beliau apabila menggunakan unsur nitrogen atau ZPT berlebih tanaman akan terganggu dengan mulai muncul penyakit. Kebanyakan petani pada umumnya lebih tertarik menggunakan unsur nitrogen padahal menurut beliau bila kocor menggunakan unsur nitrogen berlebih yang dapat diserap tanaman hanya beberapa persen kurang optimal sehingga akan meninggalkan sisa yang mengakibatkan residu, semakin banyak residu yang terkumpul akan menjadi racun. Jangan sampai ceroboh, beliau berpendapat untuk penggunaan unsur yang diberikan harus diperhatikan usahakan diberikan secara berimbang jangan sampai berlebihan. Petani dewasa saat ini masih suka memberikan atau menekankan memberikan unsur nitrogen lebih tinggi, niatnya untuk nutrisi tambahan tanaman tetapi naas nya malah menjadi senjata makan tuan, tanaman banyak yang mati akibatnya serangan penyakit yang disebabkan oleh residu yang tertinggal dalam tanah yang mengakibatkan racun.

Perawatan via spray

Nutrisi tambahan beliau tidak cukup hanya dengan via kocor, beliau turut berikan juga lewat via spray saat usia tanaman sekitar 7 hari – 8 hari menggunakan magnesium pirophospat “MORDENFOL” dengan anjuran dosis 2 tutup botol atau 25 ml setiap 16 liter air. Tujuan pemberian nutrisi sejak dini ini adalah agar merangsang pertumbuhan daun, akar, dan batang.

Saat tanaman sudah menyentuh fase generatif dimana mulai muncul bakal bunga beliau spray tambahan menggunakan KALINET dengan dosis 2 tutup botol/ 25 ml per 16 liter air. Ketika bunga sudah bermunculan banyak dan buah mulai lebat beliau menambahkan dosisnya menjadi 4 tutup botol/50 ml per 16 liter air dan interval spray 1 minggu sekali.

Perawatan tambahan

Tak heran, ilmu beliau memang tidak bisa diragukan lagi sehingga beliau mempunyai sebuah inovasi yang beliau jadikan perawatan tambahan yaitu dengan sistem toping atau pangkas bagian pucuk ketika tanaman sudah berumur 20 HST. Memangkas bagian pucuk dan hanya menyisakan 6 sampai 7 tunas anakan dengan harapan produktivitas tanaman tinggi dan laju pertumbuhan baik itu buah dan batang seragam. Cara ini beliau berhasil membuktikan ketika tanaman saat ini sudah akan 4 kali petikan. Bobot buah seragam serta pertumbuhan batang yang kokoh dan seragam, terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gejala yang terjadi

Tetap dalam berbudidaya tanaman apapun itu tidak ada yang sempurna, pasti menemui kendala. Di musim kemarau apalagi biasa terserang penyakit yang biasa kita kenal “thrips”. Meski sudah memberikan unsur kalsium dan phosphate yang menjaga immune tanaman tetapi bila menjumpai cuaca yang ekstrim seperti kemarau penyakit seperti “thrips” ini tetap ada dilahan beliau. Untungnya saat mulai terjadi kendala beliau langsung melakukan tindakan dengan spray insektisida  ditambah VITARON SL berperan sebagai pelapis serta meregenerasi sel dan KOVER WP berperan sebagai pelindung. Dosis untuk VITARON SL 50 ml/16 liter air dan KOVER WP 25 gram/16 liter air sedangkan insek disesuaikan dengan kondisi tanaman terjadi kendala atau tidaknya.

Gejala kedua yang beliau alami adalah lalat buah, hewan satu ini biasa muncul menyerang tanaman saat musim kemarau. Antisipasi beliau menggunakan bahan yang berbau menyengat seperti kapur barus. Pengaplikasian kapur barus itu sendiri yaitu beliau biasa gantungkan dibagian ajir atau menaruhnya ditengah atas permukaan plastik mulsa dengan jarak 2 meter.

Tidak mau memberikan bahan kimia secara berlebihan, sebisa mungkin mengurangi agar dari segi biaya lebih hemat serta tanaman kedepannya tidak ketergantungan obat.

Hasil dari perawatan

Dari cara perawatan yang beliau terapkan, tanaman CMK beliau sudah akan petikan ke 4, untuk petikan pertama tonase per tanaman beliau mendapati 3 ons/tanaman, petikan kedua mendapati 4 ons/tanaman, petikan ketiga 4 ons/tanaman dan akan petikan keempat ini dengan harapan lebih dari angka sebelumnya.

Yang menjadi hal menarik dari tanaman CMK Pak Slamet ini meskipun sudah menyentuh fase generatif meskipun bagian bawah produksi buahnya lebat tetapi untuk bagian atas juga tidak kalah dan tunas baru tetap tumbuh sehingga pertumbuhan bunga juga meningkat. Tentu ini secara produktivitas tanaman sangat tinggi, rahasia yang beliau terapkan adalah memberikan nutrisi berlebih. Nutrisi tanaman harus terpenuhi dengan harapan buahnya lebat dan alhasil Pak Slamet berhasil membuktikan. Dan juga dari mulai tanam sampai 4 x petikan dari total semua populasi tanaman CMK milik beliau, angka kematian rendah hanya sekitar 4 sampai 5 tanaman yang mati, itupun kematian disebabkan karena ulah serangan hewan bukan karena terserang penyakit.

Ini sudah memberikan beberapa bukti bahwa dengan perawatan yang beliau terapkan hasilnya sangat istimewa. Bisa kita jadikan sebuah referensi ketika saat berbudiya tanaman cabai merah keriting. Mulai dari sekarang kita harus lebih jeli lagi memperhatikan tanaman, mulailah memperhatikan bagaimana kondisi yang dibutuhkan tanaman bukan hanya sembarang memberikan segala unsur secara komplit dan berlebihan. Bermaksud agar hasil panennya istimewa tetapi apesnya malah menjadi boomerang bagi kita sendiri.

“Kita menanam apapun yang jelas pastikan tanaman sehat terlebih dahulu, perkuat immune. Pola tanam juga perhatikan dari olah tanah, lubang tanam dan jarak” begitulah pesan Pak Slamet kepada kita.

Dengan pesan yang beliau sampaikan ini menjadi penutup dari artikel kali ini, lebih lengkapnya seputar perawatan beliau kami sajikan di dalam video ini.