Artikel

Budidaya Melon Greenhouse : Teknik Penyemprotan dan Nutrisi untuk Melon Premium

Budidaya Melon Greenhouse : Teknik Penyemprotan dan Nutrisi untuk Melon Premium


Angga Syarief / Kamis,05 Desember 2024

Budidaya tanaman melon di greenhouse semakin diminati karena memberikan banyak keuntungan, seperti lingkungan yang terkendali, produktivitas tinggi, dan perlindungan maksimal dari faktor cuaca maupun hama. Dalam sistem ini, persiapan awal, termasuk pengolahan media tanam, menjadi kunci utama keberhasilan. Salah satu metode terbaik untuk memulai budidaya melon di greenhouse adalah dengan pengolahan tanah di bedengan secara teliti dan penggunaan pupuk dasar yang tepat.

Berikut ini langkah-langkah pengolahan media tanam yang dapat Anda tiru untuk mendapatkan hasil panen melon yang maksimal :

Pengolahan Media Tanam di Bedengan: Fondasi Budidaya yang Kuat

Langkah pertama dalam budidaya melon di greenhouse adalah membuat media tanam di bedengan. Bedengan ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman yang optimal.

  1. Pembuatan Lubang untuk Pupuk Dasar

Setelah bedengan selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah membuat lubang di tengah-tengah bedengan dengan kedalaman sekitar 20 cm. Lubang ini akan digunakan untuk menempatkan pupuk dasar, yang menjadi sumber nutrisi utama bagi tanaman melon selama masa pertumbuhan.

  1. Penggunaan Pupuk Dasar yang Tepat

Kombinasi pupuk dasar menjadi hal yang sangat penting dalam proses ini. Berikut adalah komponen pupuk dasar yang digunakan :

  • Cocopeat: Membantu menjaga kelembapan tanah dan memperbaiki struktur tanah.
  • Kompos: Menyediakan nutrisi organik untuk pertumbuhan tanaman.
  • Arang Sekam: Meningkatkan aerasi tanah dan menambah unsur karbon.
  • SP-36: Memberikan asupan fosfor untuk mendukung pertumbuhan akar.
  • Agensi Hayati: Meningkatkan kesehatan tanah dan mencegah pertumbuhan patogen.
  • Dolomite: Menyeimbangkan pH tanah agar sesuai untuk tanaman melon.
  1. Penutupan dengan Tanah

Setelah pupuk dasar selesai ditaburkan di dalam lubang, pupuk tersebut ditutup kembali dengan tanah. Proses ini bertujuan agar pupuk menyatu dengan tanah dan meminimalkan penguapan zat hara ke udara.

  1. Penutupan dengan Plastik Mulsa

Selanjutnya, bedengan ditutup dengan plastik mulsa. Plastik mulsa berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, serta menjaga suhu tanah tetap stabil.

  1. Proses Pendiaman Tanah

Setelah bedengan siap, dilakukan proses pendiaman selama dua minggu. Proses ini bertujuan untuk memastikan tanah siap digunakan dan memberikan waktu bagi pupuk untuk menyatu dengan tanah secara sempurna. Dalam tahap ini, mikroorganisme dalam tanah mulai bekerja memecah bahan organik, sehingga tanah menjadi lebih subur dan siap mendukung pertumbuhan tanaman melon.

Perlakuan Sebelum Penanaman

Setelah proses pendiaman tanah selama dua minggu, Mas Syaiful tidak langsung melakukan penanaman. Beliau melakukan langkah tambahan dengan memberikan perlakuan khusus pada lubang tanam menggunakan agensi hayati Trichoderma. Berikut adalah detail langkahnya:

  1. Pengocoran di Lubang Tanam

Mas Syaiful menggunakan Trichoderma, sebuah agensi hayati yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk tanah dan tanaman. Trichoderma adalah mikroorganisme yang bekerja sebagai biokontrol untuk melawan patogen di tanah, seperti jamur penyebab penyakit akar. Pengocoran dilakukan dengan mencampurkan Trichoderma ke dalam larutan yang kemudian disiramkan ke lubang tanam.

  1. Waktu Pengocoran

Pengocoran dilakukan beberapa jam sebelum proses penanaman. Hal ini bertujuan agar Trichoderma dapat mulai bekerja di tanah, menciptakan lingkungan yang sehat untuk tanaman melon.

  1. Teknik Pengaplikasian

Mas Syaiful memastikan setiap lubang tanam mendapatkan jumlah larutan Trichoderma yang merata. Dengan cara ini, perlindungan dari patogen bisa maksimal, terutama di area akar tempat bibit melon nantinya ditanam

Teknik Penyiraman Otomatis

Penyiraman otomatis menggunakan selang drip memberikan banyak keuntungan, terutama dalam efisiensi tenaga, waktu, dan pengelolaan nutrisi. Mas Syaiful memasang selang drip di seluruh area greenhouse. Selang ini dilengkapi dengan lubang-lubang kecil yang dirancang untuk mengalirkan air secara langsung ke akar tanaman. Sistem ini memastikan air dan nutrisi didistribusikan secara merata ke setiap tanaman, baik yang ditanam di media polybag maupun bedengan.

Sistem drip memungkinkan pemberian pupuk cair bersamaan dengan penyiraman. Mas Syaiful membedakan jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman di polybag dan di bedengan. Tanaman melon yang ditanam di polybag mendapatkan pupuk AB Mix. Pupuk ini dikenal sebagai pupuk hidroponik yang mengandung nutrisi lengkap. Untuk tanaman di bedengan, Mas Syaiful menggunakan pupuk majemuk. Pupuk ini dipilih karena sifatnya yang lebih terfokus pada kebutuhan nutrisi tanah.

Penyemprotan Tanaman

Dalam budidaya melon di greenhouse, perawatan melalui penyemprotan (spray) pestisida dan nutrisi memiliki peranan penting, terutama di fase awal pertumbuhan tanaman. Namun, Mas Syaiful memiliki strategi unik dalam menghentikan spray pada fase kritis, yaitu saat proses polinasi, untuk memastikan kualitas buah tetap terjaga. Pada fase vegetatif, tanaman melon membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan daun, batang, dan akar. Mas Syaiful melakukan spray dengan kombinasi pestisida dan nutrisi. Ketika tanaman memasuki fase polinasi, Mas Syaiful mengambil langkah berbeda. Penyemprotan pestisida dan nutrisi dihentikan sepenuhnya pada fase ini. Alasannya adalah untuk melindungi kualitas buah yang sedang berkembang. Efek negatif spray pada fase polinasi adalah :

  • Kerusakan Jaringan Bunga: Penyemprotan pada fase ini dapat merusak struktur bunga, menghambat proses penyerbukan, dan mengurangi potensi buah yang terbentuk.
  • Dampak pada Kualitas Buah: Jika spray dilakukan, Mas Syaiful mengamati bahwa kualitas buah menurun, Net Buah Pecah dan Cacar buah.

Salah satu kunci keberhasilan beliau adalah manajemen penyemprotan yang terjadwal dengan baik, mulai dari insektisida, fungisida, hingga nutrisi. Dengan sistem ini, beliau tidak hanya menjaga tanaman tetap sehat tetapi juga memastikan hasil panen berkualitas premium. Mas Syaiful melakukan penyemprotan insektisida pada pagi hari sedangkan sore hari menjadi waktu yang ideal bagi Mas Syaiful untuk menyemprotkan fungisida.

Selain pestisida, nutrisi juga menjadi komponen penting dalam spray Mas Syaiful. Pada fase ini, Mas Syaiful menggunakan MORDENFOL, pupuk daun kaya phospat dan magnesium. Ketika tanaman memasuki fase generatif, fokus nutrisi bergeser ke pembentukan bunga dan buah. Mas Syaiful menggunakan KALINET, pupuk yang kaya kalium, phospat dan boron.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya ada disini.

 

 


Rekomendasi Produk :
KALINET
MORDENFOL