Artikel

Budidaya Cabai Besar : Pemulihan Pasca Serangan Keriting dan Virus

Budidaya Cabai Besar : Pemulihan Pasca Serangan Keriting dan Virus


Angga Syarief / Rabu,17 April 2024

Siapa yang tidak tergoda oleh kelezatan cabai merah besar yang segar? Memiliki keunikan rasa pedas yang khas, cabai merah besar tidak hanya menyedapkan, tetapi juga menjadi komponen penting dalam banyak masakan. Bagi pecinta tanaman, menanam cabai merah besar di halaman belakang bisa menjadi pengalaman yang memuaskan. Budidaya tanaman cabai merah besar tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Perawatan tanaman cabai merah besar sebenarnya cukup sederhana. Tanaman ini membutuhkan penyiraman secara teratur, terutama saat musim kemarau, namun hindari kelebihan air yang dapat menyebabkan akar membusuk. Pemupukan juga perlu diberikan secara berkala untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Selain itu, pastikan untuk memantau adanya serangga dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman, serta lakukan tindakan pencegahan atau pengendalian yang diperlukan.

Profil Petani

Akan berbincang asik bersama Pak Muhammad Kharil Anam, akrab dengan panggilan Pak Anam beralamat di Kabupaten Malang. Perjalan jauh yang kami tempuh rasanya terpuaskan setelah melihat hasil tanaman cabai besar beliau. Menarik memang, pembahasan kali ini tentang menjaga daya tumbuh tanaman ditengah terjangan gejala seperti keriting daun, dimana petani lainnya juga kunjung mengalami kegagalan tetapi berbeda dengan Pak Anam.

Tanaman cabai merah besar sudah menjadi komoditas yang sering beliau tanam, tepatnya sejak 2012 beliau sudah mulai menanam cabai merah besar. Menandakan pengalaman beliau sudah tinggi. Hal inilah yang menjadikan kami bersama tim merasa tertarik ngobrol asik bersama beliau. Kupas tuntas mulai dari awal sampai akhir disini.

Tentang Lahan

Penambahan pupuk dasar tidak lain bertujuan untuk menambah unsur hara yang nantinya menjadi bekal makanan bagi tanaman. Pemberian pupuk dasar yang beliau gunakan meliputi KSP Tawon dan Kapur Bangunan. Cukup dua bahan saja yang beliau gunakan sebagai pupuk dasar. Menjadi perhatian yang penting untuk diperhatikan yaitu pemanfaatan kapur bangunan. Upayakan dalam penggunaan kapur bangunan yang sudah terproses atau diolah tidak dalam bentuk mentah kapur. Kapur bangunan juga cenderung lebih hangat daripada kapur pertanian, maka dari itu dimusim penghujan beliau menggunakan kapur bangunan agar tanah tidak terlalu lembap.

Pola Tanam

Pola tanam yang beliau lakukan meliputi beberapa yaitu pengaturan jarak tanam, model penanaman, penggunaan plastik mulsa dan perempelan. Jarak tanam yang diterapkan beliau yaitu 50 cm x 50 cm dengan model penanaman zig-zag. Plastik mulsa yang digunakan beliau pun yang perak, tujuannya agar cahaya bisa dipantulkan untuk membantu proses fotosintesis dan mengurangi orientasi pergerakan hama. Pak Anam juga merempel habis tunas serta daun-daun yang sudah tidak produktif. Sehingga dengan begitu tanaman akan fokus cabang utama serta sirkulasi udara dan cahaya matahari lebih optimal diserap tanaman.

Perawatan Fase Vegetatif

Perawatan fase awal pertumbuhan beliau mulai dengan melakukan pengocoran tanaman. Kocoran pertama beliau lakukan selang sehari setelah tanamn bibit. Bahan yang beliau gunakan yaitu insektisida dan unsur hara kalsium. Pengocoran insektisida bertujuan untuk mematikan hama-hama didalam tanah dan unsur kalsium untuk memperkokoh batang sehingga tidak mudah roboh. Selain itu unsur kalsium juga berfungsi sebagai daya tahan tanaman. Sangat cocok diaplikasikan ketika tanaman yang masih berumur muda.

Justru setelah pindah tanam, tanaman membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Bilamana adaptasi ini kurang baik akan mudah membuat tanaman stress. Sehingga pentingnya unsur kalsium disini juga berperan sebagai memperkuat sistem pertahanan tanaman. Dengan kuatnya daya tahan tanaman akan meminimalisir tanaman dari serangan penyakit.

Kemudian mulai menginjak umur 35 HST beliau kembali genjot nutrisinya dengan aplikasi pupuk yang mengandung unsur hara phospat. Sampai umur 55 HST kembali menambahkan pupuk unsur hara phospat serta unsur hara kalium. Fokus pembentukan buah, makanya beliau menekankan pemberian unsur hara kalium.

Spray Tanaman

Penyemprotan dimulai dari spray nutrisi dan insektisida juga beliau perhatikan. Untuk spray nutrisi beliau menekankan penyemprotan unsur hara mikro dan asam amino. Penyemprotan dua bahan ini dilakukan karena proses pemulihan pasca serangan keriting daun. Jadi proses penyembuhan keriting daun ini, awalnya beliau aplikasikan insektisida seperti bahan aktif abamectin dengan tujuan menghentikan penyebaran hamanya terlebih dahulu.

Setelah hama dapat beliau hentikan penyebarannya, kemudian beliau imbangi pemulihan dengan asam amino dan unsur hara mikro tadi. Sehingga aplikasi asam amino dan unsur hara mikro benar-benar efektif. Terbukti mulai dari daun dapat tumbuh seperti sedia kala kembali. Memang akhir-akhir ini Pak Anam sendiri juga mengeluhkan betapa susahnya budidaya tanaman cabai didaerah beliau. Serangan penyakit seperti keriting daun dan virus kuning yang secara ugal-ugalan ini membuat rasa risau petani sekitar termasuk Pak Anam. Kemudian beliau juga spray pupuk KALINET selama memasuki fase generatif atau mulai tumbuh buah.

Maka dari itu, sampai dititik berhasil dalam budidaya tanaman cabai merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Begitulah yang dirasakan Pak Anam, mengapa betapa susahnya budidaya didaerah lahan beliau. Serangan virus dan keriting daun ini yang membuat banyak petani mengalami kegagalan panen. Dengan keberhasilan beliau, alhasil menjadi daya tarik sendiri petani-petani sekitar. Demikian artikel ini kami buat selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET