Artikel

Budidaya Cabai dan Pepaya :   Optimalisasi Lahan Tanah Liat dengan Tumpangsari Cabai dan Pepaya

Budidaya Cabai dan Pepaya : Optimalisasi Lahan Tanah Liat dengan Tumpangsari Cabai dan Pepaya


Angga Syarief / Sabtu,18 Mei 2024

Tumpangsari merupakan salah satu teknik pertanian yang telah lama dikenal dan dipraktikkan oleh para petani di berbagai belahan dunia. Teknik ini melibatkan penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara bersamaan pada lahan yang sama. Tujuan utama dari tumpangsari adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan, menjaga keseimbangan ekosistem, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. Dalam artikel ini, kita akan mendalami konsep tumpangsari, serta mengeksplorasi secara khusus penerapan tumpangsari antara tanaman cabai dan tanaman pepaya.

Profil Petani

Minggu-minggu ini kami bersama tim jalan-jalan ke daerah Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, tepatnya dilahan Pak Winarso yang akrab dengan panggilan Pak Win. Salah seorang petani pemula yang memberanikan tampil beda dengan tanam cabai bersama tanaman papaya. Padahal mayoritas petani daerah beliau cenderung petani padi, sehingga tanaman cabai dan papaya yang hidup baik dan pertama kali baru milik Pak Win.

Jadi awal cerita, Pak Win sengaja menanam tanaman papaya. Melihat tanaman papaya mampu tumbuh baik dan sela-sela bedengan tanaman papaya masih ada ruang, pada akhirnya beliau tanami tanaman cabai. Selain memanfaatkan ruang yang kosong, beliau memilih tanaman cabai karena memiliki harga ekonomis yang cukup. Tidak menyangka, Pak Win sendiri dikejutkan tanaman cabainya yang tumbuh baik serta mampu beradaptasi cepat.

Tentang Varietas

Untuk jenis papaya yang Pak Win tanam adalah jenis papaya california dengan nama varietas Kalina. Sedangkan untuk tanaman cabainya, beliau menanam jenis cabai rawit dengan nama varietas New Kaliber.

Tentang Lahan

Tipikal tanah dilahan Pak Win termasuk kedalam tipe tanah yang mempunyai kandungan liat tinggi. Bisa dipastikan, ujar beliau bila musim kemarau tanah bisa mengeras sedangkan ketika musim hujan tanah seperti berlumpur. Tanah yang biasa digunakan orang-orang sekitar untuk bahan baku genteng, saat ini Pak Win coba untuk budidaya tanaman. Sehingga tidak heran, betapa ekstrim dan resiko yang tinggi untuk budidaya tanaman dengan tipikal tanah seperti dilahan Pak Win. Pupuk dasar yang beliau gunakan yaitu kapur pertanian, NPK DGW, dan pupuk kandang.

Pupuk ditaburkan dibedengan kemudian dibentuk menjadi bedengan sempurna dan Pak Win tabur kembali menggunakan kapur pertanian/dolomite dipermukaan bedengan. Didiamkan selama 1 minggu setelah itu pemasangan plastik mulsa. Setelah proses pemasangan plastik mulsa selesai, sembari menunggu bibit siap beliau lakukan pendiaman kembali selama 2 minggu. Setelah bibit mulai siap, sehari sebelum penanaman Pak Win lakukan kocor asam humat POWERSOIL, agensi hayati Trichoderma, dan Silica Carbon dilubang tanam. Sama persis dengan metode Mas Udin. Sengaja beliau adopsi dan diterapkan dilahan beliau. Membuktikan metode kedua tanamannya sekaligus dan terbukti berhasil.

Perawatan Kocor

Ketika tanaman memasuki 5 HST beliau lakukan pengocoran nutrisi. Untuk pupuk yang beliau gunakan yaitu pupuk phospat merek dagang Ultradap, asam humat merek dagang Powersoil, dan asam amino merek dagang Ambition. Takaran dosis yang beliau gunakan untuk ultradap 2 sdm, powersoil 2 sdm, dan ambition 1 tutup botol. Dicampur menjadi satu yang dilarutkan kedalam 20 liter air. Diaplikasikan setiap 5 hari sekali untuk semua tanaman, baik tanaman cabai maupun tanaman pepaya.

Pupuk Susulan

Asupan makan bagi tanaman beliau tambahkan kembali melalui pupuk susulan. Untuk pupuk susulan yang beliau gunakan yaitu NPK Mutiara 1-16-16 dari Yaramila. Mengapa harus diberikan pupuk susulan? Penting sekali bagi tanaman untuk memberikan pupuk susulan untuk menopang daya tumbuh tanaman. Pemberian pupuk susulan sudah beliau lakukan sebanyak 2 kali.

Spray Tanaman

Tanaman bisa menyerap unsur hara tidak hanya pada bagian akar saja, tetapi juga bisa pada daun melalui stomata. Maka dari itu, perlakuan nutrisi jangan hanya dikocor saja, tetapi juga upayakan untuk spray. Bahan spray yang Pak Win gunakan yaitu pupuk phospat merek dagang MORDENFOL, asam amino merek dagang Ambition, dan menyertakan insektisida. Insektisida yang beliau sertakan berganti-ganti bahan aktif. Jadi beliau sesuaikan dengan kondisi tanaman.

Penggunaan pupuk mordenfol beliau aplikasikan sampai tanaman memasuki fase generatif. Sengaja Pak Win gunakan karena untuk menjaga daun tanaman tetap hijau. Sehingga dengan begitu, proses fotosintesis akan berlangsung dengan lancar. Fotosintesis juga penting bagi tanaman, karena akan menambah asupan makanan bagi tanaman. Disaat mulai tampak tumbuh bunga dan bakal buah, kemudian beliau menambahkan pupuk kalium cair KALINET dengan takaran dosis 2 tutup botol/16 liter air.

Mengapa beliau menyertakan pupuk yang berbentuk cair disaat aplikasi spray? Hal ini karena pupuk yang berbentuk cair akan cepat larutnya kedalam air. Pada akhirnya disaat spray, stomata akan menerima dengan mudah. Dan nantinya akan cepat olah dan didistribusikan tanaman menuju seluruh tubuh tanaman. Memang baiknya, kami menyarankan untuk aplikasi spray menggunakan pupuk cair, akan lebih efektif diserap tanaman.

Hasil Perawatan

Pak Win merasa senang dan bersyukur melihat tanaman budidaya beliau tumbuh maksimal. Menurut beliau penerapan metode professor cabai yang diaplikasikan tidak hanya ke tanaman cabai, tetapi juga ke tanaman pepaya juga dapat diaplikasikan. Dari pertumbuhan tanaman pepaya yang terlihat sehat, bunga dan bakal buah juga tidak rontok.

Untuk pertumbuhan tanaman cabai terlihat optimal. Tunas yang bertumbuhan sehingga tanaman terlihat lebat. Daun pun juga tumbuh sehat, dari bagian sampai atas bebas akan bercak daun. Hanya tinggal tugas beliau nantinya, menumbuhkan buah cabai yang lebat dan sehat.

Demikian artikel kali ini kami buat, semoga bermanfaat. Selekapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
POWERSOIL
MORDENFOL