Artikel

Budidaya Cabai : Tanpa Kocor Tanaman Masih Berbuah Lebat

Budidaya Cabai : Tanpa Kocor Tanaman Masih Berbuah Lebat


Angga Syarief / Rabu,27 Maret 2024

Musim ekstrim bisa menjadi ujian bagi para petani cabai dalam merawat tanaman mereka. Dari panas yang melanda hingga hujan deras yang tak terduga, cuaca bisa menjadi tantangan besar. Namun, dengan beberapa strategi perawatan yang tepat, tanaman cabai tetap dapat berkembang dengan baik. Kendala sering muncul di musim ekstrim, terutama terkait dengan kelembaban dan suhu yang ekstrim. Pada saat panas yang menyengat, tanaman cabai rentan mengalami kekeringan dan layu. Di sisi lain, hujan deras dapat menyebabkan banjir dan genangan air yang menggenangi lahan, mengakibatkan akar cabai membusuk dan tanaman rentan terserang penyakit.

Dalam menghadapi cuaca ekstrim, kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama. Meskipun tantangan mungkin besar, dengan perawatan yang tepat, hasil panen cabai yang berkualitas masih bisa dicapai. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas kembali kiat budidaya tanaman cabai bersama Pak Muklis kembali. Dimana artikel sebelumnya lebih fokus membahas tentang varietas dan pupuk dasar, kali ini akan spesifik membahas pola perawatan meliputi penyepraian, pemilihan pupuk yang berimbang dll.

Penyemprotan Tanaman

Spray yang pertama beliau menggunakan beberapa bahan meliputi MORDENFOL dosis 2 tutup botol, VITARONSL dosis 1 tutup botol, dan Premino dosis 1 tutup botol. Ketiga bahan baku semprot ini beliau aplikasikan campur merata kedalam 16 liter air. Untuk interval spray yang beliau lakukan dengan santai tidak berpatokan hari, terkadang 10 hari,14 hari, dan 20 hari sekali.

Memang beliau terlihat lebih santai dalam perawatan, karena menurut beliau asalkan konsisten dan mengetahui apa yang dibutuhkan tanaman, maka asupan atau kebutuhan tanaman akan terpenuhi. Meskipun begitu, pertumbuhan tanaman di awal fase pertumbuhan tampak baik-baik saja dan bebas terhadap penyakit.

Hari demi hari tanaman mulai menampakan pertumbuhan yang optimal. Sampai tanaman menginjak fase generatif beliau menambahkan pupuk kalium cair KALINET pada tanaman cabainya. Dosis yang beliau gunakan yaitu 2 tutup botol. Karena fase generatif mulai sering turun hujan, maka beliau merapatkan dan konsisten spray interval 6 hari sekali. Tujuan merapatkan interval spray ini adalah agar tanaman terutama bagian buah dan bunga terjaga dari kerontokan.

Dimana peran kalium juga ikut andil dalam menjaga tanaman dari kerontokan. Selain itu, setelah rutin aplikasi pupuk ini, Pak Muklis merasakan buah cabainya semakin tebal kulitnya dan berbobot. Ini akan diuntungkan pada buah cabainya akan daya simpan. Daya simpan yang baik akan mempengaruhi ketahanan buah cabai yang nantinya berpengaruh juga saat penjualan.

Aplikasi Pestisida

Sama halnya dengan aplikasi nutrisi, untuk aplikasi pestisida seperti insektisida dan fungisida juga beliau perhatikan. Untuk pengaplikasiannya beliau campurkan menjadi satu bersamaan dengan aplikasi nutrisi. Dengan pengaplikasian menjadi satu ini, menurut Pak Muklis akan lebih efisien waktu dan tenaga. Untuk aplikasi insektisida, beliau mengaplikasikan beberapa bahan aktif yang disesuaikan kebutuhan.

Untuk pengendalian hama kutu-kutuan beliau menggunakan bahan aktif abamectin dan imidakloprid. Sedangkan pengendalian tungau beliau aplikasikan bahan aktif piridaben. Beliau pun turut aplikasi pencegahan lalat buah menggunakan insektisida bahan aktif profenofos 500 g/l. Cara aplikasi insektisidanya beliau lakukan secara rolling/bergantian.

Aplikasi fungisida juga turut beliau tekankan karena mulai rutin turun hujan. Untuk fungsida yang beliau gunakan yaitu fungisida merek dagang Toppas, Cabriotop, Tandem, dan beliau tambahkan mineral pelindung tanaman yaitu KOVERWP yang mengandung silica. Fungisida Toppas dan KOVERWP beliau campur menjadi satu dalam kondisi bahan mentah.

Perbandingannya 1:1 dan ketika sudah tercampur beliau takar menggunakan dosis 4 sendok teh, dosis fungisida tandem 20 ml, dan fungsida cabriotop 4 sendok teh. Dengan aplikasi fungisida dan insektisida ini, alhasil tanaman beliau bebas dari serangan penyakit maupun hama. Tanaman tampak sehat dan tumbuh dengan baik.

Hasil Perawatan

Kurang lazim rasanya jika kita hanya berbicara perawatannya saja tanpa berbicara hasilnya. Untuk saat ini, tanaman cabai beliau sudah 4 x petikan. Hasil petikan pertama mendapatkan 5 kg, petikan kedua 29 kg, petikan ketiga 52, dan petikan keempat 74 kg. Terlihat insight petikannya selalu naik dan buah yang beliau petik ini pun masih pada bagian bawah. Padahal masih ada buah bagiah atas yang belum beliau petik.

Masih terlihat jelas dilahan, tanaman beliau lebat akan buahnya. Beliau berpendapat bahwa ini efek aplikasi KALINET dan asam amino Premino yang membantu tanaman dapat berbuah dengan maksimal dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan meskipun cuaca ekstrim. Harapan kedepannya, beliau masih berharap dapat panen melimpah yang selalu naik hasil petikannya.

Kesimpulan artikel pertama dan kedua ini adalah dalam budidaya tanaman cabai ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan. Karena aspek-aspek ini penting dalam menentukan tingkat kesuksesan kita saat budidaya tanaman cabai. Mulai dari pemilihan varietas, pupuk dasar, pemberian nutrisi yang tepat serta langkah preventif dengan pestisida yang bijak. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini untuk menemani sore hari kamu sebelum berbuka puasa.


Rekomendasi Produk :
KALINET
KOVER WP
VITARON
MORDENFOL