
Tips Pembuatan Bedengan : Alasan Dibalik Ukuran Bedengan Yang Katanya Tidak Wajar
Karlina Indah / Rabu,12 Februari 2025
Pengolahan lahan pertanian tidak hanya sekadar aktivitas membajak atau mencangkul tanah, tetapi merupakan serangkaian proses yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang karakteristik tanah lokal, kondisi iklim mikro, dan kebutuhan spesifik tanaman yang akan dibudidayakan. Salah satu Teknik pengolahan lahan yang memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan tumbuh ideal bagi tanaman yaitu pembuatan bedengan. Bedengan merupakan tumpukan tanah dengan bentuk memanjang yang bertujuan untuk mengatur drainase, memudahkan pembuangan air hujan, dan memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah, serta memudahkan untuk proses pemeliharaan tanaman. Maksud dari pembuatan bedengan adalah membagi suatu lahan menjadi beberapa baris setelah tanah diolah atau dibajak. Desain dan konstruksi bedengan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko hama serta penyakit tanaman yang disebabkan oleh genangan air. Oleh karena itu dalam pembuatan bedengan tidak boleh asal, harus disesuaikan dengan kondisi lahan. Penjelasan lengkap mengenai cara pembuatan bedengan bisa di baca di penjelasan berikut ini:
1. Sterilisasi lahan. Sterilisasi lahan merupakan proses menghilangkan organisme patogen, gulma, dan hama dari tanah yang merugikan petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Bagaimana cara sterililasi lahan yang hemat tapi cepat? Bisa baca disini ya.
2. Penambahan bahan organik berupa arang sekam, dolomit dan pupuk organik. Manfaat dari masing – masing bahan tersebut bisa di baca disini ya Sobat Mitra Bertani semua.
3. Penentuan ukuran bedengan. Setelah penaburan bahan organik dan pembajakan ulang, langkah selanjutnya yaitu penentuan ukuran bedengan. Lebar bedengan setengah jadi yang Mitra Bertani gunakan yaitu 225 cm, dengan lebar bedengan jadi sekitar 120- 150 cm dan tinggi 50 - 60 cm. Sedangkan panjang bedengan mengikuti kontur lahan yaitu sekitar 10 – 12 m. Saran bagi Sobat Mitra Bertani yang baru mau membuat bedengan untuk panjang bedengan jangan lebih dari 12 m guna mempermudah pengendalian hama dan penyakit tular tanah. Dengan bedengan yang besar ini otomatis jarak antar bedengan atau parit akan terlihat kecil, padahal lebarnya sama dengan bedengan pada umumnya yaitu sekitar 50 - 60 cm. Parit ini selain bermanfaat sebagai tempat aliran air juga bermanfaat dalam mempermudah perawatan tanaman, sebagai jalan petani untuk melakukan penyemprotan, pemupukan ataupun panen. Ilustrasi bedengan ala Mitra Bertani bisa di lihat pada gambar berikut ini:
4. Pemasangan mulsa. Setelah bedengan jadi langkah selanjutnya yaitu pemasangan mulsa warna himat perak, kali ini Mitra Bertani menggunakan mulsa dengan ukuran 160 cm. Mulsa memiliki beberapa fungsi penting, seperti menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga suhu tanah agar tetap stabil.Mulsa yang digunakan merupakan mulsa yang sudah diberi lubang tanam ya Sobat Mitra Bertani semua, dengan jarak lubang 30 x50 cm, namun dalam penanaman terdapat satu lubang yang digunakan sebagai lubang pemupukan, jadi jarak tanamnya 60 x 50 cm.
Manfaat Dibalik Pembuatan Bedengan yang Katanya “besar”
Kira – kira setelah membaca penjelasan di atas, pertanyaan apa saja yang mulai muncul di benak Sobat Mitra Bertani semua? Adakah yang mulai bertanya – tanya mengenai tujuan pembuatan bedengan yang katanya “besar” ini? Daripada pusing sendiri, yuk langsung baca alasan kami memutuskan membuat bedengan besar di bawah ini :
1. Pertumbuhan akar lebih maksimal. Bedengan yang besar otomatis tumpukan tanah yang terbentuk juga besar, tumpukan tanah ini pastinya juga gembur jadi pergerakan akar pun lebih leluasa dan lebih maksimal. Beda dengan bedengan yang kecil, akar lebih cepat sampai ke bagian tanah yang keras, sehingga diduga pergerakan akarnya terhambat yang berdampak pada terhambatnya penyerapan air dan unsur hara.
2. Kelembaban tanah lebih terjaga. Pembuatan bedengan di musim ini merupakan salah satu langkah usaha untuk menghasilkan tanaman yang maksimal di musim selanjutnya atau di musim kemarau. Dengan bedengan yang ukurannya lebih besar kemampuan menyimpan air juga lebih lama sehingga meminimalisir masalah tanaman kekurangan air dan tentunya menunjang pertumbuhan tanaman di musim kemarau.
3. Memperbaiki drainase atau aliran air. Dengan ukuran bedengan yang besar dan tinggi memungkinkan tanah untuk lebih mudah mengalirkan air. Ini mengurangi risiko genangan air dan memperbaiki drainase, terutama selama musim hujan yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.walaupun tergenangpun masih relatif aman karena akar masih jauh dari dasar bedengan.
4. Relatif hemat dari segi pengendalian gulma. Ukuran bedengan yang besar otomatis ukuran mulsa juga besar, dengan mulsa yang besar ini bisa menakan pertumbuhan gulma, bahkan gulma biasanya hanya akan tumbuh di bagian dasar bedengan. Dengan pemilihan bedengan yang besar ini ternyata berpengaruh nyata terhadap penekanan biaya pengendalian gulma.
Apakah bedengan besar ini bisa diterapkan di semua lahan?
Seperti yang kita ketahui semua bahwa tanah memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda sebagai tempat tumbuh tanaman, oleh karena itu dalam hal olah tanah tidak bisa di pukul rata dengan satu cara, bentuk dan ukuran yang sama. Bedengan dengan ukuran besar ini tidak cocok di terapkan di lahan miring dan lahan berpasir ya Sobat Mitra Bertani. Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran bedengan yang sesuai untuk lahan berpasir yaitu lebar 1 meter, panjang sekitar 6 meter dengan tinggi 30 cm. Bedengan ini dapat memuat 2 baris tanaman, dengan ilustrasi bedengan seperti gambar di bawah ini :
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |