Artikel

Review Benih Melon Andara 184: Varietas Baru yang Lebih Unggul, Hemat Perawatan, Panen Memuaskan

Review Benih Melon Andara 184: Varietas Baru yang Lebih Unggul, Hemat Perawatan, Panen Memuaskan


Karlina Indah / Rabu,03 September 2025

Ada yang berserakan tapi bukan sampah, itulah pemandangan di lahan melon milik Mas Riswanto, seorang petani asal Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Buah melon tampak bergelimpangan di tanah, jumlahnya melimpah hingga banyak yang terpaksa dibuang. Sekilas, pemandangan ini mungkin mengejutkan, tetapi justru inilah salah satu tanda betapa produktifnya varietas melon yang tengah ia uji coba. Mas Riswanto bukan orang baru dalam dunia permelonan. Selama tujuh tahun terakhir, ia konsisten menekuni budidaya melon dengan berbagai pengalaman suka dan duka. Kali ini, ia melakukan penanaman serentak dengan populasi sekitar 20 pack, setiap pack berisi 400–500 benih. Artinya, ribuan tanaman tumbuh bersama-sama, terawat dengan sistem yang sama, sehingga hasil yang terlihat benar-benar bisa dibandingkan secara objektif. Hingga saat ini, tanaman sudah memasuki usia 53 HST tinggal menunggu sekitar seminggu lagi menuju masa panen pada usia 60 HST. Menariknya, dalam percobaan kali ini Mas Riswanto menanam dua varietas melon berbeda. Satu adalah Andara 184, varietas terbaru yang masih belum banyak dikenal, sementara satunya lagi adalah varietas populer yang sudah lama akrab di kalangan petani. Tujuannya jelas, mencari tahu mana yang lebih unggul, baik dari sisi produktivitas, kualitas buah, maupun ketahanan terhadap kondisi lapangan.

Melon Varietas Baru Siap Diadu

Dari hasil uji coba di lahan milik Mas Riswanto, varietas Andara 184 menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan varietas lain yang sudah lebih dulu populer. Perawatannya relatif lebih mudah, bahkan saat memasuki fase kritis pertumbuhan. Tanaman Andara 184 terbilang sehat, hanya satu dua tanaman saja yang tampak mengalami gejala daun keriting. Dari sisi ketahanan penyakit pun varietas ini lebih aman, terutama terhadap serangan jamur. Walaupun daun Andara 184 tidak terlalu tebal, ternyata tidak menjadi kelemahan serius. Dari segi tampilan, net pada melon putih ini cukup bagus, namun masih dinilai kurang rapat dan kurang tebal. Jika jaringan net lebih tebal, buah akan lebih tahan terhadap serangan penyakit sekaligus meningkatkan daya tarik secara visual. Meski demikian, performa melon putih ini tetap menjanjikan dengan potensi hasil yang bisa dikembangkan lebih lanjut di musim berikutnya.

Kelebihan lain yang sangat menonjol dari Andara 184 adalah pada fase pembungaan dan pembuahan. Dibandingkan dengan varietas lain, Andara 184 terlihat lebih produktif. Bakal buah muncul sangat banyak hingga membuat petani harus lebih teliti dalam melakukan seleksi. Pada praktik di lahan Mas Riswanto, mayoritas tanaman dibiarkan menghasilkan tiga buah. Dari sisi ukuran, sebenarnya hasil terbaik didapat jika satu tanaman hanya dibuahkan dua buah, karena ukuran lebih maksimal. Namun, jika dihitung berdasarkan total tonase, tiga buah per tanaman justru lebih menguntungkan. Pasar melon di daerah Mirit memiliki standar tersendiri. Buah yang masuk Grade A biasanya memiliki bobot 1,7–2,5 kg per butir. Jika satu tanaman hanya dibuahkan satu buah, beratnya bisa lebih dari 3 kg. Sayangnya, ukuran terlalu besar justru membuat nilai jualnya menurun karena tidak sesuai dengan preferensi pasar. Dengan pola tiga buah per tanaman, hasil Andara 184 justru lebih pas di mata konsumen, tidak terlalu kecil dan tidak berlebihan besar. Berikut contoh buah Andara 184 di lahan Mas Riswanto:

Dengan performa yang memuaskan ini, Mas Riswanto sudah mantap merencanakan untuk menanam Andara 184 kembali di musim berikutnya, bahkan dengan populasi lebih banyak. Menurutnya, varietas baru ini bukan hanya menjanjikan hasil panen yang lebih tinggi, tetapi juga memberi efisiensi dalam perawatan. Kombinasi antara ketahanan, produktivitas, dan kesesuaian ukuran dengan permintaan pasar membuat Andara 184 benar-benar layak dipertimbangkan sebagai pilihan unggul untuk budidaya melon.

Teknik Budidaya Melon Putih ala Mas Riswanto

Dalam budidaya melon putih, ada perlakuan khusus yang perlu diperhatikan agar hasil panen optimal. Salah satunya adalah penggunaan etrel pada usia tanaman 55–60 HST. Etrel merupakan salah satu  metode mempercepat pemasakan buah yang dilakukan oleh petani melon untuk mendapatkan buah melon yang matang serempak melalui penyemprotan Zat Pengatur Tumbuh berbahan aktif Etefon. Penyemprotan etrel dilakukan pada bagian bawah buah, bukan pada bagian atas atau tangkai buah. Jika penyemprotan dilakukan pada tangkai buah, dikhawatirkan tangkai akan cepat lepas dari buah dan menurunkan grade buah.  Sebelum etrel, irigasi dilakukan dengan sistem tetes dua kali sehari, masing-masing sekitar 15 menit sejak 0 HST. Setelah etrel, frekuensi penyiraman dikurangi menjadi satu kali sehari agar kelembaban lebih stabil dan buah tidak mudah retak.

Dari sisi jarak tanam, idealnya 60 cm antar tanaman. Namun, pada percobaan kali ini Mas Riswanto mencoba menggunakan jarak lebih rapat, yaitu 55 cm, dengan jarak antar bedengan 2,5–3 meter. Sistem yang digunakan adalah telasah, Dengan sistem ini melon dibiarkan menjalar diatas tanah tanpa dirambatkan ke atas. Hal ini bisa mengurangi biaya produksi karena tidak lagi menggunakan lanjaran dan juga tanaman lebih aman dari terjangan angin. Kekurangan sistem telasah adalah populasi tanaman lebih sedikit dibandingkan sistem lanjaran. Karena untuk merambat, tanaman membutuhkan ruang ke samping, tidak seperti lanjaran yang jarak tanamnya dipadatkan karena pertumbuhan diarahkan ke atas. Untuk penempatan buah, Mas Riswanto tidak memelihara buah di batang utama, melainkan pada tunas air tepat di daun kedua. Alasannya sederhana, buah yang tumbuh di batang utama cenderung lebih keras dan rentan pecah. Dengan teknik ini, kualitas buah lebih terjaga dan risiko kerusakan lebih rendah.

Dari hasil uji coba di lahan Mas Riswanto, jelas terlihat bahwa Andara 184 mampu memberikan harapan baru bagi petani melon. Dengan perawatan yang lebih mudah, ketahanan yang baik, produktivitas tinggi, hingga ukuran buah yang sesuai pasar, varietas ini layak dipertimbangkan sebagai pilihan utama. Inovasi benih baru seperti Andara 184 membuktikan bahwa pertanian selalu punya ruang untuk berkembang, menghadirkan solusi nyata bagi petani sekaligus memenuhi selera konsumen.


Rekomendasi Produk :
DELON 65