Artikel

Persiapan Lahan Cabai : 3 Bahan Dasar Pondasi Pertumbuhan Tanaman untuk Hasil Maksimal

Persiapan Lahan Cabai : 3 Bahan Dasar Pondasi Pertumbuhan Tanaman untuk Hasil Maksimal


Karlina Indah / Sabtu,15 Februari 2025

Mulsa merupakan bahan penutup tanah disekitar tanaman untuk menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan hasil tanaman. Manfaat penggunaan mulsa bagi pertumbuhan tanaman cabai yaitu memperbaiki produktivitas tanah antara lain adalah dapat melindungi tanah dari daya rusak butir hujan, meningkatkan penyerapan air tanah, mengurangi volume dan aliran permukaan, memelihara suhu dan kelembaban tanah. Mulsa mengurangi cahaya matahari langsung mencapai permukaan tanah sehingga menghasilkan suhu tanah yang lebih rendah. Pada malam hari mulsa dapat mencegah pelepasan panas sehingga suhu minimum dapat lebih tinggi, sedangkan mulsa di daerah tropika mampu mencegah penguapan air tanah, memperkecil perbedaan suhu antara siang dan malam hari serta mencegah penyinaran langsung dari sinar matahari. Selain itu penggunaan mulsa menjadi salah satu Teknik sterilisasi lahan yang disebut dengan Teknik solarisasi, atau pemanfaatan energi matahari untuk membunuh patogen. Berdasar hasil penelitian sebagian besar patogen penyakit dan benih gulma akan mati dalam beberapa jam, jika suhu tanah di atas 55°C. Oleh karena itu sebaiknya mulsa yang digunakan belum di beri lubang tanam. Pelubangan mulsa sebaiknya dilakukan 5-7 hari sebelum tanam. Pendiaman lahan pasca diberi mulsa sekitar 2-3 minggu atau sampai tumbuh rumput. Guna menunjang pertumbuhan tanaman, sebelum penutupan mulsa sebaiknya memasukan pupuk terlebih dahulu, penjelasan bahan dan pupuk yang digunakan bisa di baca di bawah ini:

Bahan Dasar Penunjang Pertumbuhan Tanaman

1. Pupuk kimia

Pupuk kimia merupakan pupuk anorganik hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dari hasil industry atau pabrik pembuatan pupuk. Pupuk kimia yang digunakan hanya pupuk Phospat, untuk merk dagang bisa Fertiphos, TSP atau SP36. Phospat memiliki perananan penting bagi bibit cabai yang baru pindah tanam, seperti merangsang pembentukan akar, memperkokoh batang dan merangsang pembentukan tunas. Bahkan phospat ini juga berguna sampai masa generative tanaman cabai khususnya menunjang pembentukan bunga atau bisa dibilang menjadi unsur paling dominan daripada yang lain. Dosis penggunaan pupuk phospat antara 50 – 100 gram/tanaman. Alasan penggunaan pupuk Phospat yaitu karena unsur Phospat ini lama tersedia bagi tanaman, atau dengan kata lain waktu antara pemberian pupuk sampai terserap oleh tanaman itu lama. Kenapa tidak menggunakan pupuk NPK seperti petani pada umumnya? Alasannya karena menurut Mitra Bertani kelebihan Nitrogen lebih beresiko daripada kekurangan Nitrogen, oleh karena itu lebih baik pupuk NPK diberikan sebagai pupuk susulan apabila terdapat gejala kekurangan N.

2. Dolomit dan Asam Humat.

Kebutuhan dolomit sekitar 1 kuintal yang di campur dengan 2 kg asam humat merk dagang POWERSOIL. Alasan penggunaan 2 bahan ini yaitu karena tidak semua unsur hara yang diberikan tersedia bagi tanaman, dengan adanya kombinasi kedua bahan ini akan menaikan pH, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sehingga mikroba di dalam tanah mampu berkembang dengan baik dan membuat atau mengubah pupuk menjadi tersedia bagi tanaman.

Bahan dasar yang digunakan memang sepele dan mudah ditemukan di toko pertanian, namun manfaatnya sangat luar biasa dan terbukti efektif menunjang pertumbuahn tanaman. Untuk urutan penyebaran bahan dasar pertama yaitu Dolomit + Asam humat terlebih dahulu, kemudian baru pupuk Phospat. Setelah itu bedengan dijadikan dan di ratakan baru tabur lagi menggunakan Dolomit + Asam Humat. Penggunaan bahan lain seperti pestisida baik insektisida dan fungisida disesuaikan dengan keadaan lahan Sobat Mitra Bertani, apabila masih ragu dan masih terdapat uret atau hama tanah lain bisa di tambah insektisida bahan aktif Diazinon atau Sipermetrin.

Apakah Penggunaan Bahan Beserta Dosis Harus Sama Persis dengan Penjelasan Diatas?

Jawabannya tidak ya Sobat Mitra Bertani, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan bahan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Riwayat tanaman di musim tanam sebelumnya

Apabila tanaman sebelumnya kerdil bisa jadi di musim tanaman sebelumnya memang kekurangan unsur hara atau bisa jadi unsur hara masih banyak namun terdapat faktor lain penyebab kerdil contoh terserang virus.  Apabila tanaman sebelumnya subur  bisa di pastikan unsur hara di tanah sekarang sudah menipis karena dimanfaatkan semua oleh tanaman sebelumnya. Dengan mengetahui Riwayat tanaman sebelumnya ini bisa menjadi acuan dalam menentukan dosis pupuk yang akan digunakan.

2. Tidak semua pupuk yang diberikan mampu di serap tanaman.

Terkadang pupuk / unsur hara masih banyak ada di dalam tanah namun tidak tersedia bagi tanaman, oleh karena itu dalam rangka mengubah unsur hara yang tidak tersedia menjadi tersedia harus memperbaiki sifak fisik, kimia dan biologi ranah salah satunya dengan menggunakan asam humat. Dikarenakan tidak semua pupuk mampu di serap tanaman, apabila di musim tanamn sebelumnya sudah memberikan pupuk dalam jumlah banyak namun tidak lama dari pemberian pupuk tanaman sudah di bongkar, di musim tanah selanjutnya boleh tidak menambahkan pupuk kimia hanya menambah bahan pembenah tanah.

Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa dalam penentuan bahan dasar, dosis itu bisa di modifikasi sesuai kondisi yang ada. Mengenai dosis bahan dasar ini juga bisa diberikan satu tingkat di atas dosis anjuran terutama bagi petani yang tidak suka memberikan pupuk susulan. Bahkan bisa juga tanpa pupuk dasar yang penting setiap minggu melakukan pemberian pupuk susulan guna memenuhi kebutuhan tanaman. Demikian artikel ini, jangan lupa pantau penjelasan dalam bentuk video di youtube berikut ini.


Rekomendasi Produk :
POWERSOIL