Budidaya Tomat : Kendala diawal Berujung Bahagia diakhir
Angga Syarief / Sabtu,09 Maret 2024
Pertumbuhan tanaman tomat seringkali menjadi tugas yang menantang, terutama bagi petani pemula yang ingin menggali potensi pertanian mereka. Musim hujan menjadi salah satu faktor utama yang dapat menghambat perkembangan tanaman tomat. Air berlebihan dapat merugikan akar dan menyebabkan berbagai penyakit. Petani pemula sering kali merasa kewalahan oleh kompleksitas budidaya tomat, terutama ketika musim hujan tiba. Terkadang, langit yang mendung dan air yang berlimpah dapat membuat petani pemula ragu-ragu untuk memulai usaha budidaya tomat mereka. Tanah yang terlalu basah dapat menghambat perkembangan akar, sehingga tanaman tomat tidak dapat menyerap nutrisi dengan optimal. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana mengatasi hambatan musim hujan, petani pemula dapat mengelola budidaya tomat mereka dengan lebih efektif.
Seiring berjalannya waktu, petani pemula mulai menyadari bahwa tantangan bukanlah penghalang mutlak. Pengalaman dan pengetahuan bertambah, dan langkah-langkah konkret diambil untuk menghadapi musim hujan. Sistem drainase yang baik, pemilihan varietas tomat yang tahan terhadap kondisi lembap, dan penanganan penyakit dengan pendekatan organik menjadi kunci keberhasilan. Petani pemula yang semula ragu kini melihat perubahan positif dalam pertumbuhan tanaman tomat mereka. Meskipun masih ada hambatan, tetapi tingkat perubahan yang berhasil mencerminkan tekad petani pemula untuk terus belajar dan beradaptasi. Kini, mereka tidak hanya berhasil menghadapi musim hujan, tetapi juga mampu memaksimalkan potensi pertumbuhan tanaman tomat. Proses ini adalah sebuah perjalanan yang membangun kepercayaan diri petani pemula dan mengukir prestasi di dunia budidaya tanaman.
Profil Petani
Akan melakukan penjelajahan menarik seputar perawatan tanaman tomat, ditemani bersama Mas Riswanto yang akrab dengan panggilan Mas Katop. Beralamat di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Musim tanam sekarang sedang sibuk-sibuknya merawat tanaman tomatnya. Dikenal sebagai petani petani yang hendak terjun di dunia pertanian, alhasilnya tidak bisa diremehkan. Sejauh kami melihat, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada tanaman tomatnya.
Tentang Varietas
Masa cepat panen tanaman tomat, menurut beliau tergantung dari pemilihan varietas. Untuk varietas tomat yang beliau tanam dimusim sekarang adalah varietas tomat Comodor dari Cap Kapal Terbang. Klasifikasi benih dengan masa panen dibawah 80 HST (Hari Setelah Tanam).
Pola Tanam
Pola tanam yang meliputi pengaturan jarak tanam, musim tanam sekarang beliau menerapkan jarak tanam 50 cm x 50 cm dengan pola dua lajur pada bedengan. Pengaturan jarak tanam yang ideal untuk budidaya tanaman tomat. Selain pengaturan jarak tanam beliau juga melakukan perempelan habis tunas air bagian bawah. Tujuan merempel habis ini yakni memperlancar sirkulasi udara dan memaksimalkan intensitas cahaya matahari yang masuk.
Pupuk Dasar
Aplikasi Pupuk Dasar dirancang untuk memberikan kemudahan bagi para petani dalam mengelola pupuk tanaman dengan lebih tepat dan efektif. Pupuk dasar yang beliau gunakan yaitu pupuk kandang ayam, pupuk kimia SP-36, dan pupuk Phonska. Tiga pupuk ini beliau campur menjadi satu dan ditaburkan merata pada area bedengan.
Pupuk Kocor
Mulai menginjak umur 15 HST beliau sudah memulai pengocoran menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dosis 3 kg dan pupuk phospat Ferthipos 1 kg yang dicampurkan menjadi satu dan dilarutkan kedalam 200 liter air. Interval pengocoran 10 hari sekali dan dikocorkan di lubang tanam.
Pupuk Spray
Setelah melakukan pengocoran di fase pertumbuhan, beliau juga turut aplikasi pupuk via spray. Untuk pupuk yang beliau gunakan yaitu pupuk magnesium phospat MORDENFOL dosis 2 tutup botol dan dikombinasikan dengan asam amino Premino ½ tutup botol yang dilarutkan kedalam 16 liter air. Interval spray 4 hari sekali. Dimana awal pertumbuhan tanaman sempat terkendala, dengan aplikasi dua bahan ini mulai tampak perubahan. Batang tanaman mulai kokoh, daun mulai hijau segar, dan tanaman mulai beradaptasi dengan baik.
Menginjak masa pembuahan beliau menambahkan pupuk kalium yaitu KALINET, sedangkan dua pupuk sebelumnya masih berlanjut diaplikasikan. Hasil buah yang dirasakan dengan aplikasi KALINET tampak buah lebat dengan kualitas buah maksimal dan kulit buah mengkilap. Rutinnya aplikasi beberapa pupuk ini, titik tumbuh tanaman mulai terus bertumbuh.
Kesimpulan artikel kali ini adalah banyak faktor yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, mulai dari kualitas tanah yang kurang subur, cuaca yang tidak bersahabat, hingga pengelolaan nutrisi yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting bagi para petani dan pecinta tanaman untuk memahami kebutuhan nutrisi tanaman mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan. Menggunakan pupuk yang tepat dengan kandungan nutrisi seimbang dapat menjadi solusi ajaib untuk mengatasi pertumbuhan tanaman yang terhambat. Pupuk memberikan tambahan nutrisi yang mungkin kurang dalam tanah, memberikan dorongan energi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Pentingnya nutrisi dalam mendukung pertumbuhan tanaman tidak dapat diabaikan. Setiap tanaman memerlukan kombinasi nutrisi yang tepat untuk tumbuh dengan optimal. Serupa dengan kita yang butuh makanan bergizi untuk tetap bugar, tanaman juga membutuhkan nutrisi sebagai bahan bakar untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Demikian artikel ini kami buat, sebelum kita tutup Mas Katop meninggalkan secuil pesan kepada kita.
“Kalau sudah dapat ilmunya ya kita berbagi, merasakan sukses bareng dan menghadapi permasalahannya bebarengan”
Sampai jumpa di artikel kami berikutnya, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |