Budidaya Timun Baby : Sehari Bisa Petik 2 Kali dengan Kondisi Buah yang Istimewa
Angga Syarief / Rabu,30 Agustus 2023
Tanaman timun baby atau juga dikenal timun mini atau pendek ini menyimpan keuntungan yang menarik saat menanamnya. Menjadi pilihan yang menguntungkan bagi para petani yang ingin menghasilkan hasil panen yang optimal. Siklus hidup tanaman timun baby lebih pendek dibandingkan dengan varietas timun yang lebih besar. Dalam waktu 40-50 hari setelah penanaman tanaman satu ini dapat dipanen, ini berarti menandakan waktu pemanenannya lebih cepat. Hal ini yang menjadikan pilihan menariknya bagi para petani, dengan siklus panen yang lebih pendek dan interval petikannya bisa setiap hari dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Keuntungan tersebut sudah dirasakan oleh salah satu petani bernama Pak Yudi dari Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Sudah senior dalam hal budidaya tanaman timun baby, tetapi beliau baru merasakan hal yang begitu manis dan istimewa di tanaman timun baby musim sekarang ini. Dalam menghasilkan tanaman timun baby seperti miliknya Pak Yudi tentu menyimpan kiat-kiat yang perlu kita perhatikan. Oleh sebab itu, alasan artikel ini dibuat adalah untuk berbagi tips dan triknya. Setelah melakukan sesi wawancara bersama beliau, kami dapat meringkas kiatnya dibawah ini.
Tentang Varietas
Varietas timun yang beliau tanam adalah jenis timun baby varietas Semi dari Bintang Asia dengan jumlah tanaman sekitar ± 5.000 tanaman. Jumlah lubang tanam 4.500, setengah lubang tanam beliau isi 2 tanaman dan setengah lubangnya lagi beliau tanam 1 tanaman.
Pola Tanam
Jarak tanam yang beliau aplikasikan yaitu 60 cm x 70 cm ukuran standar penanaman timun baby pada umumnya. Plastik mulsa yang beliau gunakan yang berukuran lebarnya 160 cm. Ada beberapa perlakuan juga yang beliau terapkan saat budidaya tanaman timun, seperti toping, rempel, dan pemangkasan daun tua. Perempelan beliau lakukan pada 2 tunas air bagian bawah. Tujuannya untuk merangsang tumbuh buah dan tunas air bagian atas. Sedangkan toping beliau lakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan pengiisian buah, dengan menghentikan pertumbuhan tanaman, nutrisi akan berfokus pada pembentukan buah bukan pertumbuhannya. Dan pangkas daun tua beliau lakukan ketika masa pemanenan. Beliau mempercayai bahwa daun yang sudah tua lebih baik dipangkas sebab sudah kurang produktif. Daripada dipelihara beresiko lebih rentan terkena penyakit dan menjadi media penularan, antisipasi beliau lakukan dengan cara pangkas bersih daun yang tua.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan sangat penting bagi beliau, karena ini adalah kunci suksesnya budidaya tanaman. Step olah lahan beliau, pertama lahan ditabur dengan dolomite, pupuk kandang sapi, dan pupuk kandang sekam ayam. Setelah itu beliau bajak lalu didiamkan. Setelah proses pendiaman baru beliau bajak kembali dibentuk menjadi bedengan. Cukup menarik dalam pengolahan lahannya, menurut beliau dengan cara seperti ini pupuk akan lebih berhomogen, disamping itu dengan proses pendiaman juga akan membantu meminimalisir potensi timbulnya patogen penyakit yang disebabkan oleh pupuk. Perlu kita paham kembali, bahwa pupuk yang tidak terfermentasi dengan baik bisa menimbulkan patogen-patogen penyakit yang membawa dampak pada tanaman, kedepannya akan riskan terkena penyakit seperti layu fusarium. Daripada menghambur-hamburkan uang untuk membeli obat dalam rangka pencegahan penyakit layunya, sebaiknya himbauan sejak awal dari beliau memperhatikan olah lahan secara benar dan tepat.
Setelah bedengan jadi, beliau kembali memberikan pupuk dasar berupa pupuk kimia NPK Phonska 150 kg, Urea 50 kg, Ferthipos 50 kg, pupuk Boron 25 kg yang ditaburkan dipermukaan bedengan. Setelah penaburan pupuk kimia, beliau menambahkan asam humat “POWERSOIL” via siram pada permukaan bedengan. Untuk dosisnya beliau menghabiskan 1 kg POWERSOIL /1.000 m2. Tujuan pengaplikasian asam humat yaitu untuk mengurangi potensi residu oleh pupuk kimia dan juga untuk mengikat unsur hara didalam tanah terutama unsur hara yang terkandung dalam pupuk kimia. Setelah pengaplikasian asam humat baru beliau tutup menggunakan plastik mulsa. Selang 3 hari baru beliau bisa melakukan penanaman.
Cara Penanaman
Cara penanamannya pun beliau ada tips dan triknya. Langkah pertama usahakan bibit timun babynya tidak terlalu tinggi. Kemudian pembuatan lubang tanam yang cukup dalam. Jadi posisi penanamannya, bibit berada didalam plastik mulsa bukan dipermukaan plastik mulsa. Tujuan beliau melakukan hal yang sedikit berbeda ini adalah, untuk mengurangi gelangan atau gosong area batang akibat efek panas dari plastik mulsa. Umumnya, bibit yang baru pindah tanam akan lebih riskan terkena gosong. Efek yang ditimbulkan bibit tanaman akan mudah stress kemudian menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit. Maka dari itu, dengan cara seperti ini, sesuai dengan pengalaman beliau mampu memberikan pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman yang maksimal.
Pengocoran
Setelah tanam beliau mulai pengocoran langsung dengan CAL-HA yang mengandung kaya akan kalsium, dengan dosis 2-3 SDM/20 liter air. Pengocoran kalsium ini bertujuan untuk memperkuat tanaman terutama pada bagian batang. Jadi sudah dari dini tanaman beliau dijaga immune / daya tahan tubuhnya. Setelah 14 HST baru beliau kocor kembali dengan NPK Mutiara 16-16-16 dari Yaramila, untuk melengkapi unsur hara yang dibutuhkan tanaman sebagai asupan makannya. Setelah tanaman mulai tumbuh buah, beliau juga turut kocor kembali dengan pupuk organik cair “VIGORIN” tujuannya untuk menguatkan vigor tanaman.
Pupuk Susulan
Pada samping lubang tanam terdapat lubang susulan dimana lubang ini digunakan sebagai pemberian pupuk susulan. Pupuk susulan beliau aplikasikan saat selang sehari setelah petikan pertama. Pupuk yang beliau gunakan yakni pupuk NPK Phonska dengan dosis 1 SDM/lubang susulan via tabur. Beliau melakukan pemupukan susulan ini sekali, karena beliau juga menyadari pengocoran yang beliau lakukan terbilang jarang maka dari itu beliau bantu nutrisi tanaman dengan memberikan pupuk susulan. Disamping itu, lubang susulan yang sudah ditaburi pupuk NPK Phonska ini, nantikan akan dimanfaatkan untuk penanaman tanaman cabai.
Penyepraian
Interval spray yang beliau aplikasikan, dalam 1 minggu semprot 2 kali. Saat fase pertumbuhan, beliau menggunakan MORDENFOL dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air dan Ltop 1 tutup botol/16 liter air. Perpaduan pupuk phospat boron dengan zat pengatur tumbuh ini saling melengkapi dalam menunjang pertumbuhan dan perkembang tanaman.
Ketika sudah mulai berbuah beliau ganti menggunakan KALINET yang berfokus pada unsur kaliumnya, tujuannya untuk pembentukan buah. Dengan pupuk ini, menurut beliau juga banyak buah yang isi atau jadi dan mengurangi potensi kerontokan bunga serta buah. Yang beliau rasakan dengan penggunaan KALINET ini, bentuk buahnya proporsional, tidak banyak buah yang bengkok. Manfaat lain yang dirasakan beliau, produktivitasnya meningkat. Bahkan beliau pernah merasakan, setelah aplikasi KALINET sehari bisa melakukan pemetikan sebanyak 2 kali.
Hasil Perawatan
Saat ini beliau sudah mendapatkan petikan ke 10. Tonase yang beliau dapatkan, sudah mendapatkan 4-5 ton. Harapannya kedepannya, beliau bisa mendapatkan tonase yang lebih tinggi dan petikan satu tanamannya mencapai 1 kg.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |