Budidaya Tanaman Timun : Cara Mudah Menghasilkan Panen 2 kg/Tanaman
Angga Syarief / Sabtu,16 September 2023
Budidaya tanaman timun menjadi kegiatan bertani yang masih banyak digemari oleh sebagian petani. Buah berbentuk oval memanjang, berwarna hijau, dan taka sing sering dijumpai sebagai lalapan satu ini, pasalnya mudah dibudidayakan. Menjadi sebuah kepuasan tersendiri saat kita mencoba dan berhasil membudidayakannya. Ada beberapa alasan mengapa budidaya tanaman timun patut dipertimbangkan, seperti kemudahan budidaya dan waktu panen yang relatif singkat. Akan tetapi, beberapa alasan tersebut bisa dikatakan berhasil apabila kita mampu mempersiapkannya secara baik. Dimulainya dari pemilihan varietas, pengolahan lahan yang tepat, serta perawatan secara bijak adalah kunci jawabannya. Artikel ini akan membawa kita memasuki dunia budidaya tanaman timun, mengungkap rahasia sukses dalam menumbuhkan buah yang super lebat dan bebas penyakit.
Profil Petani
Kali ini, kita akan ditemani oleh salah seorang petani bernama Pak Madi yang beralamat tinggal di Dusun Ngentak, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Menjadi salah satu petani yang membuat kami bersama tim tertarik untuk mewawancarai beliau. Kini, beliau sukses dan berhasil menghasilkan tanaman timun dengan kondisi yang optimal dan setiap tanaman penuh buah. Meski sempat rehat selama 10 tahun bertani, Pak Madi sendiri tidak kehilangan skillnya dalam bertani. Baru mencoba memulai kembali dan hasilnya sangat istimewa.
Tentang Varietas
Varietas tanaman timun yang beliau pilih adalah varietas timun BAGOS. Awalnya, merasa penasaran dengan varietasnya, kemudian tidak berfikir panjang beliau langsung tancap gas mencobanya. Beliau merasakan hasil yang istimewa dan tidak ada kekecewaan saat mencoba varietas timun BAGOS, Pak Madi justru merasa puas dan ketagihan ingin mencoba tanam kembali di musim tanam berikutnya. Dari vigor tanaman, mampu tumbuh dengan baik dan lebat. Secara buah yang dihasilkan tidak perlu diragukan lagi, setiap tanaman hampir dipenuhi buah. Beliau pernah mendapati, satu tanaman bisa menghasilkan 12-15 buah mentimun. Ini menandakan, segi produktivitas dari varietas timun BAGOS ini bisa dikatakan tinggi. Secara ketahanan penyakit pun, varietas satu ini cukup bisa dikatakan tahan. Pak Madi sendiri yang sudah membuktikannya, padahal musimnya sekarang ini mendapati musim kemarau yang identik dengan riskannya tanaman timun akan serangan keriting daun dan virus. Tetapi sejauh ini, sampai dipetikan ke-3 tanaman masih menandakan aman dan bebas dari serangan penyakit.
Proses Penanaman
Proses penanaman yang beliau lakukan adalah dengan metode “tabela” atau tanam benih langsung. Jadi beliau melakukan penanam benih langsung di tempat tumbuh atau lubang tanam. Terdapat sekitar ± 2.400 lubang tanam beliau tanam ada yang 1-2 benih dilubang tanam. Proses awal pertumbuhannya pun dapat beradaptasi dengan baik dan perkembangan yang signifikan. Bahkan beliau sendiri tanpa melakukan penyulaman.
Olah Lahan
Lahan beliau adalah lahan baru, bekas penanaman tanaman padi. Kemudian beliau olah kembali untuk budidaya tanaman timun. Pengolahan lahannya beliau rombak kembali atau dibajak, setelah itu beliau bentuk menjadi bedengan. Setelah itu beliau berikan pupuk kandang sapi, 50 kg pupuk Ferthipos, dan 50 kg pupuk NPK Phonska dan 20 karung dolomite. Pupuk dasar beliau tabur pada permukaan bedengan setelah itu beliau tutup dengan tanah. Setelah memastikan bedengan sempurna, beliau lanjut pemasangan plastik mulsa, baru kemudian beliau lakukan pendiaman bedengan selama 10 hari.
Pola Tanam
Sudah kami singgung diawal tadi, bahwa cara penanaman yang beliau lakukan adalah dengan “tabela” atau tanam benih langsung. Tetapi, musim sekarang ini ternyata beliau juga menerapkan pola tumpangsari dengan tanaman cabai. Proses penanam cabai beliau beri jarak waktu penanaman, selang 1 minggu setelah “tabela” timun. Sedangkan jarak tanam antar lubang timun yaitu berjarak 40 cm x 40 cm.
Pemangkasan
Pemangkasan yang beliau lakukan ada pada daun timun, karena beliau juga turut memperhatikan kelembaban area tanaman. Mengingat beliau juga menerapkan pola tumpangsari, takutnya apabila tanpa pemangkasan akan meningkatkan kelembaban yang nantinya berakibat fatal yakni memicu pertumbuhan jamur. Dengan proses pemangkasan ini pun, juga akan membantu pertumbuhan tanaman cabainya, sebab intensitas cahaya matahari yang didapatkan akan lebih optimal. Dimana cahaya matahari juga sangat dibutuhkan tanaman saat melakukan proses fotosintesis. Selain itu, manfaat lainnya juga memperlancar sirkulasi udara.
Pupuk Kocor
Pengocoran beliau lakukan pada tanaman timunnya,tepatnya diumur 10 HST menggunakan 2 SDM asam humat “POWERSOIL” dan 4 SDM pupuk Ultradap yang dilarutkan kedalam 20 liter air. Pengocoran dua bahan ini beliau terapkan sebanyak 2 kali yakni di umur 10 dan 15 HST. Setelah pengocoran dua bahan ini, beliau merasakan pertumbuhan dan perkembangan di fase awal yang signifikan. Ditandakan dengan pertumbuhan batang tanaman yang cepat dan pesat, atau istilah jawanya “lemu”. Kemudian menginjak umur generatif, beliau memulai kocor kembali dengan bahan yang sama dan ditambahkan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dengan dosis dikocor ketiga 5 kg dan kocor keempat dosis 8 kg untuk semua tanaman. Jadi pengocoran beliau mulai dari fase pertumbuhan sampai pembuahan, dilakukan sebanyak 4 kali.
Sistem Irigasi
Proses pemaksimalan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, beliau bantu dengan penerapan sistem irigasi secara berkala dan bijak. Dimusim kemarau, tentu tanaman akan sangat membutuhkan pengairan, oleh sebab itu beliau memperhatikan sampai mendetail soal sistem irigasi pada lahannya. Sistem irigasi yang beliau lakukan adalah dengan melakukan penggenangan pada area parit. Beliau lakukan seminggu sebelum waktu panen dengan interval penggenangan 1 minggu sekali. Waktu penggenangannya, beliau lakukan diwaktu pagi hari dan selama satu hari, jadi keesokan harinya air sudah beliau kuras kembali bersih dari penggenangan.
Penyepraian
Tetap memperhatikan betul soal nutrisi, Pak Madi melakukan spray untuk nutrisi daun menggunakan Gandasi D di fase pertumbuhan sebanyak 2 kali spray dan menginjak fase pembuahan beliau memberikan pupuk MKP juga sebanyak 2 kali. Jadi pengaplikasian spray, beliau lakukan 4 kali dengan interval kira-kira 10 hari sekali.
Hasil Perawatan
Memang benar apa adanya, hasil dari perawatan yang beliau lakukan tidak bisa diragukan lagi. Mulai dari segi pertumbuhan tanaman, begitu dapat tumbuh dengan baik dan optimal. Terlihat pada tanaman timunnya, hampir setiap tanaman mampu menghasilkan buah yang istimewa dengan hasil pertanaman mampu 12-15 buah. Saat ini, beliau sudah akan menginjak petikan ke-3, tepatnya di petikan pertama beliau mendapatkan 300 kg dan petikan kedua beliau mendapatkan 400 kg. Prosentase bobot petikan yang menurut kami fantastis. Meski sempat rehat bertani sekalipun, beliau masih berani unjuk gigi dan membuktikan di musim tanam sekarang, tanamannya berani bersaing dengan tanaman timun tetangga.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |