Artikel

Budidaya Semangka : Kualitas Buah Berkelas, “Hora Umum” 14 kg/Buah

Budidaya Semangka : Kualitas Buah Berkelas, “Hora Umum” 14 kg/Buah


Angga Syarief / Rabu,11 Oktober 2023

Semangka, atau Citrullus lanatus, adalah tanaman yang terkenal dengan buahnya yang segar dan manis. Tanaman semangka termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae dan berasal dari daerah tropis dan subtropis di Afrika. Tanaman ini memiliki batang merambat dan daun yang besar. Buah semangka biasanya berbentuk bulat atau lonjong dengan kulit yang berwarna hijau gelap atau hijau terang. Daging buahnya yang berwarna merah atau merah muda sangat segar dan menyegarkan, terutama ketika dimakan dalam keadaan dingin.

Tanaman semangka biasanya ditanam dari biji. Prosesnya dimulai dengan menanam biji di tanah yang subur dan menyediakan kelembaban yang cukup. Tanaman semangka membutuhkan sinar matahari yang cukup dan suhu yang hangat untuk tumbuh dengan baik. Selama masa pertumbuhan, tanaman semangka membutuhkan perawatan seperti penyiraman teratur, pemupukan, dan pemangkasan. Buah semangka biasanya siap dipanen sekitar 80-90 hari setelah penanaman biji. Budidaya tanaman semangka adalah proses menanam, merawat, dan memanen tanaman semangka. Tanaman semangka merupakan tanaman yang populer dan menghasilkan buah yang segar dan manis. Perawatan yang penting dalam budidaya tanaman semangka termasuk persiapan lahan, penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Tanaman semangka membutuhkan air yang cukup, terutama selama periode berbunga dan pembentukan buah. Pupuk organik atau pupuk buatan bisa digunakan untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman. Pemangkasan dimaksudkan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman dan memastikan sirkulasi udara yang baik. Selama proses budidaya, penting juga untuk memantau dan mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman semangka. Pemakaian pestisida organik atau metode pengendalian hama alami bisa menjadi solusi yang baik. Semua hal ini akan cob akita bahas satu per satu bersama dengan ahlinya dalam berbudidaya tanaman semangka, yakni Mas Muryadi alias akrab dengan sebutan Mas Muri yang beralamat di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Mempunyai pengalaman 10 tahun dalam berbudidaya tanaman semangka, layak dijadikan senior dan ilmunya tidak diragukan lagi. Selama kurun waktu 1 tahun pun beliau bisa menanam tanaman semangka sampai 3 kali. Pastinya akan banyak ilmu yang menarik yang bis akita adopsi dari beliau. Simak lengkapnya dibawah ini.

Musim Tanam

Salah satu yang menjadi poin unggul dalam berbudidaya tanaman semangka beliau adalah, pola tanam serempak dengan petani lainnya. Jadi petani lainnya bersama beliau sudah membuat kesepakatan yang disetujui oleh kelompok tani, bahwa budidaya tanaman semangka sebaiknya serempak. Mas Muri menjelaskan bahwa didaerah beliau, bisa jadi dalam kurun waktu 1 tahun, petani sekitar bersama-sama bisa menanam tanaman semangka 3-4 kali. Musim tanam yang optimal tepatnya berada di bulan Agustus dan Februari. Sebelum memulai musim tanam semangka, petani daerah beliau serempak melakukan sterilisasi lahan terlebih dahulu. Tujuannya untuk memutus siklus hidup hama.

Tentang Varietas

Varietas semangka yang beliau tanam musim tanam sekarang ini adalah varietas KOMANG 56. Baru pertama kali mencoba menanam dan beliau sendiri mengakui vigor tanamannya yang bagus dan istimewa. “Padahal dari segi perawatan, saya saja kurang maksimal Mas Zaki. Tapi hasilnya kok bisa begini” Ujar Mas Miru sembari ketawa tipis. Dari segi ketahanan penyakit, Mas Muri menegaskan varietas KOMANG 56 masih bisa toleran terhadap serangan virus. Total tanaman ± 600 tanaman, beliau hitung sekitar 5 tanaman saja yang terserang virus keriting daun. Dalam fase pemulihan pun beliau juga mengatakan mudah, ini menandakan bahwa varietas KOMANG 56 mampu toleran oleh virus.

Tidak hanya toleran virus saja, dari segi ketahanan serangan jamur pun varietas satu ini dikatakan cukup jagonya. Mas Muri menerangkan bahwa, didaerah beliau termasuk lahan pesisir, dimana kalau musim kemarau justru serangan jamur pada bagian daun bisa secara masif. Akan tetapi, selama di musim kemarau seperti sekarang musim tanam sekarang ini, bersama varietas KOMANG 56 daun tanaman bebas akan serangan jamur. Mungkin kita sendiri berfikir mengapa daerah beliau tepatnya dimusim kemarau justru perkembangan jamurnya bisa secara masif? Mas Muri menegaskan bahwa musim kemarau justru anginnya kencang. Apabila terdapat satu daun yang sudah terinfeksi jamur akan cepat pula menyebarnya, sebab faktor cepatnya penularan jamur bisa terbawa oleh tiupan angin.

Kualitas Buah

Harapan satu-satunya petani semangka adalah hasil buah yang optimal dan mewah sehingga akan mendapatkan hasil panen yang melimpah. Hal ini turut dirasakan oleh Mas Muri, terlihat buah semangka beliau yang membuat mata kita tertegun melihatnya. Sama sekali tidak menyesal mencoba menanam varietas KOMANG 56, meski baru pertama kali. Menurut beliau, dengan perawatan yang minim, nyatanya tanaman masih bisa tumbuh optimal dan menghasilkan buah yang istimewa. Segi corak kulit buah yang “pandes” atau mencolok, buah yang berbobot, serta kualitas daging yang berisi dan padat. Satu buah semangkanya,mampu menghasilkan bobot 8-9 kg. Apabila Mas Muri sendiri mau menyortir atau memilih, beliau pernah menjumpai buah dengan bobot 12 kg lebih. “Ini tuh, mau satu tunas dipelihara 2 buah sekalipun buahnya tetap mau besar optimal Mas Zaki” kata Mas Muri.

Pola Tanam

Jarak tanam yang ideal menurut Mas Muri yaitu jarak antar tanaman 60 cm, sedangkan jarak antar bedengan 5 meter. Dengan jarak yang sedemikian rupa juga akan diuntungkan dalam memastikan sirkulasi udara dan intensitas cahaya matahari yang baik. Dalam berbudidaya tanaman semangka, hal yang wajib dilakukan adalah proses penyeleksian buah. Himbauan dari Mas Muri, jika kita ingin menghasilkan buah yang optimal, kita perlu memelihara semua sulur tanaman dengan alasan semakin banyak sulur akan semakin banyak daun juga. Dan daun ini memegang peranan penting dalam proses fotosintesis yang berperan membantu penyaluran nutrisi. Serta tahan penyeleksian buah, dalam satu sulur cukup memelihara 1 buah, maksimal sampai 2 buah. Optimal pembentukan buah, berada di daun 16 keatas. Semakin ujung, bentuk buah akan tumbuh optimal dan baik.

Pupuk Dasar

Tipe tanah daerah beliau lebih cenderung berpasir, mengingat tipikal dari tanah berpasir itu tidak bisa menampung air di tanah dalam waktu yang lama sehingga akan mudah menguap. Upaya dalam menanggulangi hal tersebut, beliau mengaplikasikan pupuk kandang ayam yang bersekam sebagai pupuk dasar. Dengan adanya pupuk kandang ayam yang bersekam ini akan menahan air lebih lama dan rongga udara didalam tanah lebih terkontrol. Tahap aplikasinya, pupuk kandang beliau sebarkan secara merata di permukaan tanah. Kemudian beliau bajak dan dibentuk bedengan. Setelah proses pembentukan bedengan, beliau langsung spray dekomposer menggunakan M21 dekomposer. Memang beliau sama sekali tidak menggunakan pupuk kimia sebagai pupuk dasaran. Mempunyai alasan tersendiri, yakni untuk menahan kesuburan tanaman. Beliau mempunyai prinsip bahwa, tanaman yang terlalu subur akan membuat pupus pucuk tumbuh optimal dan besar. Dengan begitu akan lebih riskan terkena serangan hama.

Demikian artikel ini kami buat, terkait perawatan yang diterapkan Mas Muri akan kami sambung diartikel berikutnya, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KOMANG 56