Artikel

Budidaya Bawang Merah : Wujud Asli Pertanian Berkelanjutan,  Inovasi Multiple Cropping dan Agrowisat

Budidaya Bawang Merah : Wujud Asli Pertanian Berkelanjutan, Inovasi Multiple Cropping dan Agrowisat


Angga Syarief / Sabtu,05 Oktober 2024

Di tengah tantangan peningkatan kebutuhan pangan dan keterbatasan lahan, petani dituntut untuk lebih inovatif dalam mengelola sumber daya yang ada. Salah satu solusi cerdas yang kini semakin populer adalah multiple cropping. Metode ini memungkinkan petani untuk menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu musim pada lahan yang sama, sehingga hasil panen menjadi lebih beragam dan melimpah.

Tak hanya meningkatkan produktivitas, multiple cropping juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem, memanfaatkan sumber daya alam dengan lebih efisien, dan mengurangi risiko kegagalan panen. Bayangkan, satu lahan tidak hanya menghasilkan jagung, tetapi juga kacang-kacangan yang saling mendukung pertumbuhan satu sama lain. Bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga lingkungan, metode ini memberikan banyak manfaat. Mari kita telusuri lebih dalam tentang bagaimana multiple cropping menjadi kunci bagi pertanian modern yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Profil Petani

Di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, seorang petani bernama Dwi Sartono telah membuktikan bahwa inovasi dalam pertanian bisa menjadi kunci keberhasilan. Dengan memadukan konsep multiple cropping dan agrowisata, Dwi berhasil mengubah lahan pertaniannya menjadi pusat kegiatan edukasi dan rekreasi yang dikenal sebagai Barro Tani Manunggal. Konsep ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mengundang wisatawan untuk menikmati keindahan dan pengalaman belajar di alam terbuka.

Melalui inovasi ini, Dwi Sartono tidak hanya berperan sebagai petani, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di daerahnya. Dengan multiple cropping, ia berhasil mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas, yang sering kali berisiko tinggi. Sementara itu, agrowisata Barro Tani Manunggal menjadi sarana untuk mengenalkan masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan, sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Dwi Sartono adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak hanya soal menanam dan panen, tetapi juga bisa menjadi industri kreatif yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan inovasi multiple cropping dan potensi agrowisata, ia berhasil mengubah lahan pertaniannya menjadi aset yang tak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Teknik Budidaya

Budidaya yang akan kita bahas diartikel kali ini adalah tentang budidaya bawang merah. Prinsip bertani oleh Mas Dwi adalah pertanian berkelanjutan sehingga beliau memperhatikan tentang pengolahan lahan. Dimulai dari lahan yang dikelola dengan baik prinsip pertanian berkelanjutan menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan. Sekali olah dijadikan investasi kedepan untuk selalu bisa ditanami setiap musimnya. Karena sejatinya tanah yang sekarang kita gunakan adalah tanah pinjaman dari anak cucu kita. Selayaknya meminjam dalam kondisi baik, kita kembalikan dalam kondisi yang baik juga.

Jarak Tanam

Pengaturan jarak tanam pada tanaman bawang merah yang beliau gunakan adalah 15 cm – 18 cm. Jarak tanam yang terlalu rapat, menurut Mas Dwi juga bisa menekan pertumbuhan gulma. Kalau jarak tanam yang terlalu lebar diuntungkan segi kelembapan tetapi pertumbuhan gulma perlu diperhatikan.

Pemupukan Tanaman

Penggunaan pupuk untuk tanaman bawang merahnya beliau menggunakan bahan granul dan cair. Untuk pupuk granul yang beliau gunakan adalah pupuk NPK Mutiara dan Grower. Dimulai pemupukan pertama diumur 15-18 HST, kemudian pemupukan kedua diumur 25 HST, dan pemupukan ketiga 35-40 HST. Pemupukan granul via tabur penting dilakukan untuk asupan jangka panjang tanaman.

Setelah itu memerlukan juga pupuk via spray untuk mendukung pertumbuhan lebih maksimal lagi. Pupuk spray yang beliau gunakan adalah MORDENFOL dan KALINET. Pupuk spray pengaplikasiannya sesuai waktu pertumbuhan tanaman. Untuk fase vegetatif beliau menggunakan Mordenfol. Setelah rutin aplikasi setiap 1 minggu sekali spray, beliau merasa pertumbuhan awal tanamannya serempak. Kemudian jumlah anakan yang tumbuh relatif banyak. Warna hijau daun juga terjaga dengan baik.

Disaat mulai fase pembentukan umbi baru beliau menggunakan pupuk Kalinet. Pupuk Kalinet dapat memacu pertumbuhan umbi yang lebih cepat. Pertumbuhan umbil yang maksimal terlihat dari warna umbi yang merah merona dan berbobot.  Tonase hasil panen juga lebih signifikan dibandingkan dari musim sebelumnya. Dimana beliau sebelumnya banyak yang mengalami kendala kekurangan unsur hara, sekarang bisa mendapatkan hasil panen lebih maksimal.

Aplikasi Pestisida

Pengaplikasian pestisida baik itu insektisida maupun fungisida tidak ada patokannya. Selayaknya penggunaan bahan aktif pada umumnya, akan tetapi yang berbeda adalah cara aplikasinya. Untuk pengaplikasiannya beliau gunakan sesuaikan kondisi tanaman. Tanaman terjangkit kendala baru beliau identifikasi setelah itu langsung eksekusi. Ketepatan bahan aktif terhadap gejala yang ditimbulkan ternyata membawa keefektifan aplikasi pestisida. Sebab sejak awal beliau sendiri memang memegan prinsip penekanan aplikasi nutrisi. Pupuk yang berimbang dan optimal diaplikasikan akan membentuk jaringan ketahanan tanaman yang kuat.

Demikian artikel ini kami buat, semoga bisa menginspirasi sahabat petani semuanya. Selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
MORDENFOL