Artikel

6 Hal yang Perlu Diantisipasi Saat Menanam Cabai Rawit Tahan Virus di Musim Hujan

6 Hal yang Perlu Diantisipasi Saat Menanam Cabai Rawit Tahan Virus di Musim Hujan


Karlina Indah / Sabtu,18 Oktober 2025

Musim hujan sering kali menjadi masa yang paling diwaspadai petani cabai. Hujan yang datang hampir setiap hari membuat kelembapan meningkat, sinar matahari berkurang, dan risiko serangan penyakit semakin tinggi. Tak heran jika banyak petani memilih menunda tanam sampai cuaca kembali stabil. Menariknya, ketika banyak petani memilih tidak menanam, justru di saat itulah peluang harga cabai bisa melonjak karena pasokan menurun. Ini menjadi kesempatan emas bagi petani yang siap menghadapi tantangan musim hujan. Namun, benarkah menanam cabai tahan virus di musim hujan tidak mungkin dilakukan? Tentu saja mungkin! Bahkan, dengan memilih varietas tahan virus, peluang keberhasilannya bisa jauh lebih besar. Hanya saja, budidayanya memang membutuhkan perhatian ekstra dibandingkan saat musim kemarau. Cabai tahan virus bukan berarti kebal terhadap semua kondisi. Tanaman cabai tahan virus memang tahan terhadap virus gemini, namun biasanya lebih sensitive terhadap serangan jamur khususnya jamur penyebab layu. Karena itu, petani perlu memahami karakter musim hujan dan menyiapkan langkah pencegahan sejak dini agar tanaman tetap tumbuh sehat dan produktif.

Setelah sebelumnya kita membahas tentang Absolut 69, jagonya cabai rawit tahan virus, di artikel kali ini kita akan membahas hal-hal yang perlu diantisipasi saat menanam cabai rawit tahan virus di musim hujan. (Jika ingin membaca kelebihan Absolut 69, klik di sini). Budidaya cabai di musim hujan bukan sekadar soal keberanian menanam, melainkan soal kesiapan dan ketelitian. Karena hanya dengan perhatian ekstra, cabai tahan virus bisa menunjukkan performa terbaiknya meski di tengah cuaca yang tak menentu. Berikut 6 hal yang perlu di antisipasi dalam budidaya cabai rawit tahan virus di musim hujan:

1. Jarak Tanam Diperlebar

Salah satu kunci sukses menanam cabai rawit di musim hujan adalah mengatur jarak tanam yang lebih lebar. Banyak petani yang masih menanam terlalu rapat dengan alasan ingin memperbanyak populasi tanaman. Padahal, jarak tanam yang terlalu rapat justru meningkatkan kelembapan di antara tanaman, apalagi saat curah hujan tinggi dan sirkulasi udara terbatas. Pada kondisi seperti itu, jamur penyebab penyakit akan lebih mudah berkembang. Daun yang basah terlalu lama dan udara yang lembap menjadi lingkungan ideal bagi jamur untuk tumbuh dan menyebar cepat. Karena itu, memberi ruang antar tanaman menjadi langkah penting agar udara bisa mengalir dengan baik dan tanaman tetap kering setelah hujan. Terlebih, untuk varietas cabai rawit tahan virus seperti Absolut 69, pertumbuhannya sangat vigor dan rimbun. Jika ditanam terlalu rapat, cabang-cabang tanaman akan saling menutupi dan memperparah kelembapan di bawah tajuk daun. Maka, jarak tanam ideal di musim hujan sebaiknya diperlebar menjadi 60 x 50 cm, atau jika ingin lebih aman, bisa menggunakan sistem satu lajur saja.

2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Tanaman

Tanaman cabai rawit terutama varietas tahan virus seperti Absolut 69 cenderung tumbuh sangat vigor dan menghasilkan banyak bakal buah. Kondisi ini tentu membutuhkan asupan nutrisi yang lebih tinggi agar tanaman mampu menopang pembentukan bunga dan buah secara optimal. Untuk mengatasinya, salah satu langkah efektif adalah dengan memberikan pupuk fast release melalui penyemprotan daun. Metode ini membantu nutrisi cepat terserap dan langsung dimanfaatkan tanaman, terutama saat kondisi tanah sedang tidak ideal. Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Kalinet, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan unsur hara selama masa pembungaan dan pembentukan buah.

3. Hindari Genangan Air di Sekitar Tanaman

Meskipun dikenal tahan terhadap serangan virus, varietas cabai seperti Absolut 69 justru cenderung lebih sensitif terhadap penyakit layu fusarium. Penyakit ini sangat mudah berkembang di tanah yang terlalu lembap atau bahkan tergenang air, terutama di musim hujan. Karena itu, pengelolaan lahan menjadi faktor yang tak boleh diabaikan. Sebisa mungkin, petani perlu memastikan tanah tidak tergenang dengan cara membuat bedengan yang besar dan tinggi agar air hujan dapat mengalir lancar. Selain itu, penggunaan mulsa plastik hitam perak sangat disarankan. Mulsa membantu menutup permukaan tanah agar tidak mudah terciprat air hujan, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga suhu tanah tetap stabil.

4. Jaga pH Tanah agar Tetap Stabil

Menjaga pH tanah tetap seimbang menjadi salah satu kunci penting dalam budidaya cabai rawit tahan virus di musim hujan. Kondisi tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menghambat penyerapan unsur hara dan membuat tanaman mudah stres, terutama saat curah hujan tinggi yang cenderung menurunkan pH tanah. Untuk mengatasinya, pada saat pengolahan lahan sebaiknya diberikan pupuk dasar berupa dolomit guna menetralkan keasaman tanah. Selain itu, penambahan asam humat juga dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan sebagai penyeimbang pH.  Bagi petani yang merasa dilema menggunakan pupuk kimia, karena sifatnya yang cenderung asam bisa memilih alternatif lain seperti menggunakan pupuk kalium humat, contoh merk dagangnya IMPRESOL.

5. Kendalikan Tunas Air agar Tidak Berlebihan

Salah satu ciri tanaman cabai rawit tahan virus seperti Absolut 69 adalah pertumbuhannya yang vigor, menghasilkan banyak cabang dan tunas air. Pada musim kemarau, kondisi ini tidak menjadi masalah karena kelembapan udara rendah. Namun, di musim hujan, tunas air yang terlalu banyak justru bisa menjadi sumber masalah. Tunas-tunas kecil yang tumbuh rapat akan menutup sirkulasi udara di sekitar tanaman, meningkatkan kelembapan, dan memperbesar risiko munculnya penyakit jamur. Oleh karena itu, tunas air perlu dirempel atau dibuang sebagian, terutama yang tumbuh di bagian bawah batang atau terlalu rapat di tengah tanaman. Waktu terbaik untuk melakukan perempelan adalah siang hari, ketika kondisi tanaman kering dan tidak lembap. Setelah dirempel, sebaiknya tanaman segera disemprot fungisida untuk mencegah infeksi jamur pada luka bekas potongan.

6. Maksimalkan Pemberian Kalsium

Di musim hujan, tanaman cabai rawit tahan virus seperti Absolut 69 cenderung tumbuh sangat rimbun. Namun di sisi lain bisa menimbulkan kendala, terutama saat penyemprotan pestisida atau nutrisi daun. Banyak bagian tanaman yang tidak terjangkau semprotan, sehingga perlindungan tidak merata. Untuk mengantisipasi hal ini, sangat penting memaksimalkan pemberian kalsium. Unsur kalsium berperan mempertebal dan memperkuat dinding sel tanaman, sehingga jaringan daun dan buah menjadi lebih kokoh serta tidak mudah terserang penyakit.


Rekomendasi Produk :
ABSOLUT 69
KALINET
IMPRESOL