Penunjang Nyawa Tanaman dengan Olah Lahan yang Benar
Angga Syarief / Rabu,03 Agustus 2022
Tanah termasuk media tanam yang menjadi faktor penunjang keberlangsungan hidup tanaman cabai. Terdapat berbagai macam unsur hara pada tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Kesuburan tanaman cabai juga tergantung pada kemampuan daya serap unsur hara. Tanah yang baik untuk tanaman yang banyak mengandung unsur hara serta mineral, tanahnya gembur, tingkat kelembabannya cukup dan kemasaman tanah mendekati netral. Terlihat simpel, tetapi masih ada beberapa petani yang kurang memperhatikan akan hal ini. Pengolahan lahan untuk tanaman cabai dengan proses sekali olah lahan tetapi bisa kita pakai sampai 3 kali musim tanam, langkahnya sebagai berikut :
1. Pembuatan Bedengan
Lahan bekas tanaman padi coba kita rekondisi kembali karena lahan bekas pasti masih terdapat berbagai mikroorganisme yang kurang baik untuk tanaman yang akan kita tanam selanjutnya. Membajak sawah terlebih dahulu untuk membalik permukaan tanah yang bawah menjadi permukaan atas. Alangkah baiknya, sebelum proses pembajakan, taburkan kapur / dolomite. Peran kapur adalah menaikkan pH pada tanah. PH singkatan dari potensial of hydrogen, maksudnya yaitu jumlah ion-ion hydrogen (H+) yang terdapat pada tanah. Ditetapkan sebagai standar tingkat kemasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Angka pH berkisar 0 sampai 14. Angka antara 1 sampai kurang dari 7 dinamakan asam, sedangkan diatas angka 7 dinamakan basa. Tanah yang baik untuk ditanami yaitu pH tanahnya mendekati atau bersifat netral diangka 7. Sebab itu baiknya kita mengukur pH tanah menggunakan pH meter sebelum menjadi bedengan jadi. Meski angka ideal pH tanah harus tepat diangka 7 bukan berarti jika diatas atau dibawah angka 7 menjadikan tanaman kurang baik. Mendekati angka tersebut pun tidak menjadi masalah, misalnya tanaman cabai akan tumbuh baik di pH 5,5 sampai 6,5.
Pembuatan bedengan kembali pada selera kita masing-masing. Rata-rata pembuatan bedengan untuk 2 lubang tanam yaitu lebar 150 cm dan tinggi 50 sampai 60 cm dengan begitu lebih efektif untuk pertumbuhan akar. Pembuatan drainase atau saluran air adalah dengan pembuatan parit. Lebar parit yang ideal adalah 50 cm sampai 60 cm.
2. Pemberian Pupuk Dasaran
Unsur hara yang terdapat pada tanah masih kurang mencukupi nutrisi untuk tanaman, karena kita akan mencoba dengan olah lahan sekali bisa kita pakai untuk 3 musim tanam. Maka dari itu, penambahan pupuk dasaran harus turut diberikan. Pemakaian pupuk dasarannya antara lain :
-
Pupuk kompos
Kompos salah satu jenis pupuk organik yang tercampur bahan-bahan dan sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi mikroorganisme dan bakteri pembusuk. Bahan – bahan yang digunakan seperti rumput, jerami, kotoran hewan, air kencing hewan dan bahan organik lainnya. Kompos tidak hanya cukup menambah unsur hara, ada fungsi lainnya seperti penambah nutrisi, meningkatkan pH, dan masih banyak lagi. Dosis pemberian pupuk kompos bisa disesuaikan dengan luas lahan, sebagai contoh lahan seluas 800 m2 yang coba kita olah cukup menggunakan 400 kg.
-
NPK / Phonska Plus
Pupuk kimia yang berbentuk granul (butiran-butiran kecil) berwarna putih dan bersifat higroskopis (mudah larut dalam air). Mempunyai unsur hara makro seperti Nitrogen 15%, P2O5 (Fosfat) 15%, K (Kalium) 15%, S (Sulfur) 9%, dan Zn (Zink) 2.000 ppm. Pupuk kimia satu ini lebih spesifik pada unsur hara Sulfur dan Zink. Sulfur mempunyai manfaat pada tanaman untuk pembentukan struktur dan fungsi enzim pada jaringan daun dan membantu pertumbuhan tunas. Sedangkan Zinc (Zn) manfaatnya untuk tanaman adalah pemanjangan sel dan ruas batang serta pembentuk hormone IAA. Fungsi hormone IAA ini adalah pembentuk jaringan xylem floem dan berpengaruh terhadap perkembangan akar. Dosis pemakaian pupuk NPK Plus yaitu 25 kg.
-
NPK Cap Pacul
Pupuk lengkap yang mengandung unsur hara makro dan juga unsur hara mikro. Tanaman selain membutuhkan unsur hara makro sebagai bahan pangannya juga membutuhkan unsur hara mikro sebagai metabolisme tanaman. Pupuk dengan kandungan unsur hara makro Nitrogen 1,37%, P205 (phospat) 0,05%, K20 0,04%, Ca 1,68%, Mg 0,01%, Na 2,05%, dan Sulfur 0,3% dan unsur hara mikro Fe (besi) 1181 ppm, Mn 88 ppm, Zn 6 ppm, dan Cu 11 ppm. Unsur mikro ini Sebagian besar berupa mineral dan logam yang tersedia secara alamiah pada tanah. Dengan kedua unsur hara ini yang terdapat pada satu pupuk NPK Cap Pacul, tentunya kandungan lengkapnya dapat membantu pertumbuhan tanaman. Dosis yang kita aplikasikan adalah 25 kg.
-
Fertiphos
Pupuk kimia yang kaya akan unsur hara Phospate dan Kalisum ini juga dilengkapi unsur hara makro dan mikro. Komposis pupuk Phospate 20%, Magnesium Oxide (Mg0) 3%, Sulfur 1%, Boron 0,2%, dan Calcium Oxide 20%. Peran Phospate untuk tanaman adalah merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, sedangkan peran Kalsium adalah pertumbuhan sel serta menguatkan dinding sel agar tanaman kokoh. Kombinasi kedua unsur hara ini tentu akan berdampak pada perkembangan tanaman. Menguatkan serta perangsang tumbuh akar adalah nyawa awal sebagai pondasinya tanaman. Ketika pondasi awalnya kuat dan kokoh maka pertumbuhan tanaman akan baik. Untuk dosis pemakaian Fertiphos adalah 25 kg.
Ketika pemberian pupuk dasaran sudah kita aplikasikan, langkah selanjutnya menutup pupuk dasaran menggunakan tanah dan menutupi bagian tengah atas. Meratakan pupuk disegala sisinya agar bahan-bahan yang digunakan berhomogen atau menyatu. Kami sarankan untuk kondisi tanah dalam kondisi lembap. Setelah semua tercampur tutup bedengan menggunakan plastic mulsa. Penggunaan plastik mulsa ini untuk melindungi bedengan dari air hujan. Pasalnya apabila Kembali terkena air hujan terlalu banyak tingkat kemasaman tanah akan meningkat. Diamkan bedengan yang sudah terpasang mulsa tadi selama kurang lebih 2 minggu. Hal ini dilakukan selain bahan-bahan tadi tercampur menjadi satu/homogen tentu agar bibit tanaman tidak kaget dan mudah beradaptasi nantinya.
Kesimpulan artikel ini adalah pengolahan lahan dari proses awal pembuatan bedengannya sesuai selera kita. Pastikan bahwa pH tanahnya sudah sesuai standarnya apabila masih kurang kondisikan menggunakan kapur/dolomite. Penggunaan pupuk dasaran kompos serta pupuk kimia. Lahan seluas 800 m2 cukup dengan dosis pupuk kompos 400 kg, NPK Plus 25 kg, NPK Cap Pacul 25 kg dan Fertiphos 50 kg. Lebih kita tekankan pemberian unsur hara phospat dan kalsium untuk pembentukan akar sebagai pondasi awal penunjang kelangsungan hidup tanaman. Menghindari penggunaan unsur hara Nitrogen karena unsur hara Nitrogen dapat menjadi sumber makanan bagi patogen penyakit. Campurkan kesemua bahan-bahan yang kita gunakan agar menyatu/homogen dan lakukan pendiaman agar Ketika tanaman ditanam mudah beradaptasi.
Demikian sedikit ilmu tentang pengolahan lahan yang benar serta penggunaan pupuk dasaran yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Video lengkapnya kita tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |