Tutorial Penanaman Tanaman Cabai yang Benar dan Tepat
Angga Syarief / Rabu,28 September 2022
Proses penanam bibit adalah dimana proses pindah tanam dari media semai ke lahan. Seharusnya kita coba memulai untuk memperhatikan cara penanaman yang benar dan tepat. Memang terkesan sederhana, tetapi ini bisa menjadi salah satu faktor keberhasilan hidup tanaman. Akan terlihat mudah untuk perawatannya, apabila kita memperhatikan dan peduli mulai dari proses awal. Bukan hanya sekedar memindahkan bibit ke lahan yang sudah kita siapkan, dibalik itu semua ada sebuah cara serta pemahaman yang serius agar hasil panen optimal.
Pada kesempatan kali ini, artikel ini akan membahas bagaimana cara penanaman bibit ke lahan terbuka secara benar dan tepat. Langkah – langkahnya ada dibawah ini, sebagai berikut :
Mempersiapkan bedengan
Bedengan pada lahan yang akan ditempati tanaman alangkah baiknya kita persiapkan terlebih dahulu mulai dari olah lahan sampai pemberian pupuk dasar. Pada artikel sebelumnya kita pernah membahas pengolahan lahan yang benar disini. Usahakan dalam pembuatan bedengannya tinggi berkisar 70 cm sampai 80 cm. Pastikan juga untuk drainase atau saluran air nya lancar, agar air tidak menggenang di area bedengan atau biasa kita sebut parit, ini adalah sebuah antisipasi agar mengurangi tingkat kelembapan. Jika tanah terlalu lembap, akan menganggu proses pertumbuhan akar justru pertumbuhan jamur akan meningkat. Maka perlunya memperhatikan sirkulasi air ini juga penting.
Membuat lubang tanam
Bedengan yang sudah terpasang plastik mulsa, kita lubangi menggunakan alat pelubang mulsa, orang jawa biasa menyebutnya cemplongan. Ada beraneka ragam ukuran cemplongan itu sendiri, ada yang berdiameter 4 cm, 5 cm, 7 cm, 8 cm, dan 10 cm punya kegunaan masing-masing sesuai apa yang mau dibudidayakan. Standar yang digunakan untuk berbudidaya tanaman cabai biasanya memakai diameter 8 cm. Ukuran diameter 8 cm ini pas untuk tanaman cabai karena tidak terlalu kecil maupun terlalu besar. Baru-baru ini cemplongan ada dua jenis yaitu yang tipe bulat gerigi dan tipe bulat menggunakan kayu bakar sebagai pemanas. Terlihat seperti gambar dibawah ini.
Untuk pola tanam kembali kepada selera sahabat petani semua, yang terpenting jarak tanam idealnya adalah 50 cm x 50 cm, jarak ini rata-rata diterapkan petani pada umumnya untuk berbudidaya tanaman cabai. Sebelumnya kami pernah membahas inovasi pola tanam di artikel ini. Mengapa jarak tanam idealnya 50 cm? sebab memberikan ruang lebih longgar antar tanaman, jika terlalu sempit antar tanaman cabai akan berdesakan sehingga tingkat kelembaban pun meningkat. Parahnya bisa mengakibatkan pertumbuhan jamur yang menyebabkan kematian, maka dari itu dengan jarak tanam 50 cm ini sirkulasi udara lebih lancar dan intensitas cahaya yang masuk maksimal.
Kembali ke pembahasan plastik mulsa, keuntungan menggunakan plastik mulsa ini adalah menekan pertumbuhan gulma atau tanaman liar dan tingkat kelembapan dalam tanah serta suhu lebih stabil. Perlu kita memahami jenis dan karakteristik tanah, ada juga petani yang tidak menggunakan plastik mulsa seperti tipe tanah yang mengandung clay atau liat yang tinggi. Tipe tanah yang mengandung liat tinggi ini untuk karakteristiknya dia apabila terkena sinar matahari berlebih akan cepat kering sedangkan terlalu terkena air hujan berlebih juga cepat lembap. Maka dari itu, untuk tipe tanah yang mengandung liat ini sangat perlu pemahaman dan perawatan tanaman secara serius. Sangat penting juga sahabat petani semua memahami tipe-tipe serta karakteristik tanah yang akan ditempati untuk berbudidaya tanaman.
Mempersiapkan bibit unggul
Persiapan bibit unggul ini juga akan membantu petani sebab menjadi aspek pendukung dalam berbudidaya tanaman. Era-era sekarang ini sudah banyak bibit yang mempunyai keunggulan masing-masing. Yang sedang trending saat ini bibit dengan keunggulan toleran layu dan tahan virus. Dua keunggulan ini tentu akan menguntungkan petani, dengan keunggulan tahan virus ini pun akan mempermudah petani dalam segi perawatan kedepannya. Jadi dengan keunggulan tahan virus ini pemberian obat juga akan minim, ini bisa meminimalisir pengeluaran biaya.
Untuk bibit yang sudah siap pindah tanam ada beberapa ciri, sebagai berikut :
1. Umur bibit sudah 20 hari sampai 25 hari dari awal persemaian
2. Bibit sudah mulai tumbuh 6 sampai 7 daun.
3. Tinggi bibit berkisar 8 cm sampai 10 cm
Jangan asal menanam bibit, sebab bibit itu sendiri juga perlu adaptasi dengan lingkungan. Upayakan untuk bibit yang akan kita tanam, terlebih dahulu ditempatkan diarea sekitar lahan 3 hari sebelum tanam dilahan dan masih dalam kondisi di media semai atau polybag. Pastikan kita menempatkan bibit ditempat yang aman, tidak terlalu terkena sinar matahari berlebih dan tidak terkena air hujan juga, karena bibit yang akan kita tanam ini pun masih rentan belum cukup kuat bila terkena sinar matahari maupun air hujan. Maka perlunya adaptasi lingkungan ini akan memicu tanaman agar mudah beradaptasi mengenal lingkungan sekitar lahan, jangan langsung ditanam ke lubang tanam. Proses penanaman yang baik kami merekomendasikan waktu sore hari, saat proses pindah tanam pastikan kondisi bibit dalam media semai dibasahi terlebih dahulu agar tetap lembab, karena ini bertujuan agar ketika kita membuka polybag, tanah tidak mudah pecah jadi masih dalam kondisi utuh. Cukup kita lembabkan sedikit setelah itu kita tekan polybag pelan-pelan menggunakan perasaan, lalu kita lepaskan media semai tersebut.
Ketika proses ini sudah dilakukan, sebisa mungkin untuk kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam, sesuaikan dengan bibitnya. Buatlah lubang tanam tepat ditengah tengah lubang plastik mulsa. Setelah itu bibit diletakkan dilubang tanam baru kita tutup kembali menggunakan tanah, bisa menggunakan tanah diarea sekitar bedengan. Usahakan bibit yang kita tanam berada diposisi tengah, jangan sampai bersentuhan dengan plastik mulsa, bisa berakibat fatal untuk bibit itu sendiri. Fatalnya bibit akan gosong sebab terkena panas dari plastik mulsa sehingga mengakibatkan kematian pada tanaman. Memastikan bibit sudah berada diposisi tengah kita tutup kembali dengan tanah kemudian kita tekan agar lebih padat pada bagian pinggir area bibit. Kebanyakan petani pada umumnya menekan pada bagian tengah, ini bisa riskan patahnya batang bibit itu sendiri dan akar yang terkena tekana berlebih bisa mati.
Proses penanaman ini adalah proses awal dimana perlu pemahaman secara serius agar keberlangsungan hidup tanaman juga sehat kedepannya. Proses penanaman ini bisa diumpamakan seperti kita menggendong seorang bayi, ketika bayi lahir pun harus ekstra hati-hati tidak asal-asalan menggendong karena tulang bayi pertama kali masih lunak layaknya tanaman karena masih bibit kita juga tidak bisa memaksakan langsung pindah tanam dan menekan bibit terlalu keras.
Demikian artikel seputar cara penanaman yang benar tepat, video lengkapnya akan kami sajikan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |