Artikel

Tips Jitu Mengendalikan Virus Kuning pada Tanaman Cabai

Tips Jitu Mengendalikan Virus Kuning pada Tanaman Cabai


Angga Syarief / Sabtu,29 April 2023

Varietas cabai era sekarang ini sudah banyak berbagai macam keunggulan yang ditonjolkan. Varietas cabai dengan keunggulan baik itu tahan virus maupun toleran layu tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani cabai. Segi keuntungan yang didapatkan petani, dapat dimudahkan dari segi perawatan. Akan tetapi, perlu kita garis bawahi bahwa dengan keunggulan ini pun tidak menjamin atau memberikan garansi dapat seutuhnya tahan maupun toleran. Perlu sebuah pola perawatan yang tepat serta rutin untuk menciptakan tanaman dengan hasil yang sesuai dengan harapan kita.

Tetapi bagaimana jika kita berbudidaya tanaman cabai, dimana varietas itu sendiri belum mempunyai keunggulan tahan virus serta dibudidayakan didaerah yang endemik dengan serangan virus? Hal ini tentu membuat waspada tersendiri bagi para petani cabai. Ketakutan yang kerap menyelimuti pikiran para petani akan penyakit virus seperti penyakit virus kuning, masih menjadi salah satu penyakit yang susah disembuhkan. Sejatinya, penyakit yang ditimbulkan oleh virus sangatlah riskan menyerang serta belum ada langkah pengobatan yang membuahkan hasil yang signifikan. Langkah yang tepat menurut kami adalah salah satu cara mengantisipasi dari serangan virus tersebut adalah dengan langkah pengendalian.

Sahabat petani apakah masih ingat dengan Bapak Supi? Salah satu narasumber yang pernah kita angkat kiat suksesnya dalam budidaya tanaman cabai. Yap, beliau adalah seorang petani yang pernah kita ajak berbincang mesra berbagi kiat sukses beliau selama budidaya tanaman cabai. Beberapa kiat perawatan yang beliau lakukan bisa disimak diartikel sebelumnya. Kesempatan kali ini, kita akan kembali membahas bagaimana pola perawatan tanaman cabai yang bisa ampuh dari serangan virus kuning. Padahal, lahan yang sekarang ini ditanami Pak Supi ini masuk di daerah yang endemik dengan virus kuning. Ditambahkan lagi, hal yang menariknya adalah varietas yang sekarang ini ditanami Pak Supi adalah salah satu varietas cabai yang belum tahan virus. Nyatanya, yang kita jumpai langsung dilapangan varietas ini membuktikan bahwa tanpa adanya keunggulan tahan virus pun bisa tahan akan serangan virus kuning. Disini, tentu terdapat pola perawatan yang tepat dilakukan oleh beliau. Pola perawatannya akan kami bahas tuntas dibawah ini.

Tentang varietas

Varietas cabai yang saat ini beliau coba adalah varietas LANGGENG 58 dari MMT Seed. Varietas ini memang mengklaim belum mempunyai keunggulan tahan virus. Tetapi, hal yang bisa ditonjolkan dari varietas ini adalah segi produktivitas tanamannya. Bisa dibuktikan, tanaman cabai Pak Supi setiap ruas antar batangnya diisi 2-3 buah. Ini menandakan varietas ini mampu memproduksi buah dengan kapasitas yang tinggi.

Pupuk dasar

Jawaban pertama dibalik ketahanan terhadap serangan virus kuning adalah pondasi awalnya. Menurut beliau, pengaplikasian pupuk dasar yang tepat akan membuat media tumbuh tanaman yang baik. Ketika media tanamnya sudah baik, tanaman itu sendiri akan memiliki ketahanan yang kuat dari serangan virus, jamur, maupun bakteri. Sedikit bocoran, pupuk dasaran yang beliau gunakan sama sekali tidak menggunakan pupuk dasar yang mengandung nitrogen. Beliau mempercayai bahwa unsur nitrogen ini bisa mningkatkan kemasaman sehingga ketika kemasaman meningkat akan dengan mudah juga penularan penyakit khususnya jamur patogen merajalela. Bukan berarti tidak disarankan untuk menggunakan pupuk yang mengandung nitrogen, bagaimana pun unsur nitrogen juga dibutuhkan tanaman. Pengimbangan unsur hara juga perlu diperhatikan. Tetapi yang kerap menjadi sebuah kesalahan petani umumnya, mereka dengan percaya dirinya memberikan pupuk dasar yang banyak mengandung nitrogen. Sekilas pertumbuhan tanaman memang cepat dan pesat, tetapi seiring berjalannya waktu jika terlalu masam akan memicu tumbuh penyakit.

Unsur nitrogen itu sendirilah yang menjadi sumber makanan bagi jamur patogen. Alih dalih ingin membuat tanaman subur dengan cepat malah menjadi malapetaka. Maka dari itu, Pak Supi sangat memperhatikan betul hal tesebut. Beliau lebih menggunakan pupuk dasaran yang banyak mengandung unsur hara kalium, magnesium, dan sulfur. Pupuk yang beliau gunakan adalah pupuk Kamas dari Pak Tani. Memaksimalkan unsur hara kalium untuk merangsang daya tumbuh bunga serta buah serta unsur hara magnesium dan sulfur untuk tetap menjaga warna hijau daun tanaman. Kombinasi ini pun membuat ketahanan tersendiri yang membuat penyakit baik itu virus maupun jamur patogen enggan untuk menyerang.

Aplikasi Spray

Setelah banyak berbincang bersama beliau, ternyata tanaman yang saat ini dibudidayakan adalah tanaman cabai LANGGENG 58 yang sempat kita review perawatannya disini. Di artikel sebelumnya, beliau menjelaskan bahwa tanaman cabai milik beliau puasa tanpa perawatan sama sekali selama kurun waktu 2 bulan. Oleh sebab itulah beliau sekarang lebih mengoptimalkan pemberian nutrisi bagian atas via spray. Karena tanaman sudah memasuki fase generatif berumur kurang lebih 5 bulan tentu akan lebih efektif memberikan nutrisinya via spray. “Saya tidak akan banyak membahas banyak jenis nutrisi yang saya pakai mas, tentu nutrisi yang saya pakai tidak beda dan seperti biasanya” Ujar Pak Supi. Nutrisi yang beliau gunakan tetaplah dengan MORDENFOL, KALINET, dan VITARONSL. Pengimbang unsur hara makro dan mikro sengaja beliau lakukan karena jika unsur haranya tercukupi pasti tanaman akan tumbuh dengan baik. Maka dari itu, beliau lebih menekan pemberian nutrisinya via spray karena beliau menyadari beliau terlambat pemupukan via bawah.

Pengendalian penyakit

Penyakit pada tanaman disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Beberapa jenis penyakitnya seperti antraknosa, layu fusarium, busuk batang, dan bercak daun. Beberapa petani kerap gagal paham antara serangan penyakit dan hama, jadi jenis penyakit diatas adalah jenis penyakit disebabkan patogen berupa jamur maupun bakteri bukan dari serangan hama. Serangan hama tentu sudah beda lagi penyebabnya. Beberapa patogen penyakit ini cenderung timbul terutama dimusim hujan. Pemicunya dari tingkat kemasaman yang meningkat sehingga jamur maupun bakteri akan senang untuk menyerang. Perlu diingat kembali, peningkatan kemasaman ini bisa timbul karena air hujan dan pemakaian unsur nitrogen yang berlebihan.

Langkah pengendalian yang beliau lakukan dengan aplikasi fungisida sistemik dan kontak serta bakterisida. Urutan pengaplikasiannya, pertama beliau lakukan spray dengan fungisida sistemik dan kontak kemudian selang 3 hari sekali baru beliau aplikasi bakterisida. Jika melihat serangan penyakit masih timbul beliau mengupayakan untuk melakukan pengulangan perawatan sampai ada tanda-tanda penyakit mulai menghilang. Fungisida yang beliau gunakan untuk fungisida sistemiknya bisa dengan bahan aktif azoksistrobin + difenokonazol ditambah fungisida kontak seperti bahan aktif Mankozeb. Kemudian untuk bakterisidanya sendiri beliau menggunakan bahan aktif tembaga hidroksida seperti Copcide 77. Beliau menganjurkan untuk pengaplikasian fungisida dan bakterisidanya tidak dicampur, lebih baiknya bakterisida diaplikasikan secara tunggal.

Pengendalian hama

Hama seperti kutu-kutuan inilah yang menjadi vektor virus seperti virus kuning. Langkah pengendalian yang beliau lakukan yaitu dengan spray insektisida bahan aktifnya seperti abamectin dan imidakloprid. Pengaplikasiannya tidak terlalu rutin, beliau cenderung melihat kondisi tanamannya dahulu. Dikarenakan pondasi sejak awal beliau sudah kuat, jadi langkah kuratif dengan insektisida tidak terlalu rutin beliau lakukan. Bila dirasa mulai timbul gejala awal, baru langsung beliau aplikasikan. Aplikasi secara berkala sampai benar-benar menghentikan penyebarannya.

Pengendalian lalat buah

Daerah lahan Pak Supi untuk serangan lalat buah terbilang tinggi. Upaya pengendalian yang beliau lakukan adalah dengan spray insektisida yang berbau menyengat. Tetapi jika dimusim hujan mengaplikasikan insektisida akan kurang efektif menurut beliau sebab insektisida tersebut akan cepat larut dengan air hujan. Langkah tambahan yang beliau lakukan adalah dengan menggunakan kapur barus. Bau dari kapur barus ini efektif untuk mengusir lalat buah. Cara pengaplikasiannya cukup beliau gantungan di sela-sela antar tanaman.

“Kita hanyalah manusia, hanya bisa berusaha selebihnya pasrahkan kepada Tuhan. Pokoknya tetap semangat dan jangan lupa bersyukur” Pesan Pak Supi.

Demikian artikel ini kami buat, kiat lengkapnya dapat disaksikan disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
VITARON
MORDENFOL