Temu Kangen Bersama Pencipta Metode Master Cabai
Angga Syarief / Sabtu,04 Februari 2023
Pola tanam cabai tidak terlepas dari sebuah metode untuk memudahkan cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan dalam berbudidaya tanaman guna mencapai tujuan. Tak lain harapan aplikasi metode dalam berbudidaya tanaman cabai adalah untuk menghasilkan tanaman yang optimal dimana hasil akhirnya mendapatkan hasil panen yang melimpah. Sebuah metode yang kini sudah banyak diterapkan oleh banyak petani cabai adalah metode dari professor cabai Mas Udin. Metode ampuh ini sudah banyak dieksekusi langsung oleh petani dan menuai banyak keberhasilan. Meski banyak pro dan kontra tentang penerapan metode ini, sebagai contohnya beberapa petani yang masih mengeluh mengalami kegagalan padahal sudah menerapkan metode ini. Tetapi perlu kita ketahui, penerapan metode professor cabai ini juga tergantung dari kondisi tanah serta ketinggian daerah sahabat petani.
Nah pada kesempatan kali ini, kami akan memperjelas lebih merinci tentang metode professor cabai bersama pencipta metode ini. Kali ini kita akan ditemani langsung oleh professor cabai Mas Udin. Beberapa hari sebelumnya, kami sengaja berniat berkunjung ke lahan Mas Udin. Banyak perbincangan dengan beliau dan Mas Udin sendiri pun tidak menyangka metode yang beliau ciptakan banyak diterapkan petani cabai. Perasaan beliau sendiri pun merasa bangga, metode yang beliau ciptakan bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi para petani cabai. Meski beberapa petani cabai masih ada yang merasa kewalahan padahal sudah menerapkan metode ini, pada akhirnya Mas Udin pun angkat bicara.
Pupuk dasar
Ciri khas dari metode profesor cabai ini adalah perawatan seminimal mungkin tetapi hasil tetap maksimal. Penggunaan pupuk dasar pada metode ini cukup dengan penggunaan pupuk kandang mengingat pupuk kimia yang biasanya digunakan sebagai pupuk dasar harganya makin melonjak. Yang menjadi catatan penting adalah penggunaan pupuk kandang yang sudah terfermentasi dengan baik. Menurut Mas Udin, bila aplikasi pupuk kandang yang belum terfermentasi dengan baik bisa menjadi jamur patogen. Mestinya, pupuk kandang menjadi sumber makanan bagi tanaman tetapi jika didalam pupuk kandang masih terdapat mikroorganisme yang jahat maka akan memicu patogen yang bisa diserap tanaman ditambah lagi sifat pupuk kandang yang kurang terfermentasi dengan baik itu masih bersifat panas. Akan timbul uap panas yang membuat akar tanaman kepanasan sehingga mati. Faktor inilah yang menyebabkan kasus terkena layu dan busuk batang.
Petani cabai yang sudah mencoba menerapkan metode professor cabai masih ada keluhan tentang tanaman kerdil atau gagal tumbuh, akhirnya Mas Udin pun angkat bicara. Mas Udin menegaskan bahwa metode yang beliau ciptakan ini bisa diterapkan dengan tepat jika sahabat petani sebelumnya melihat kondisi tanah terlebih dahulu. Setiap daerah pastinya mempunyai tekstur tanah yang berbeda-beda. Jadi sahabat petani perlu paham dan mengenal tekstur tanah dahulu. Beda tesktur pasti akan beda juga cara perawatannya, menerapkan metode professor tetap bisa cuman perlu memodifikasinya. Contohnya seperti tanah yang mengandung clay / liat yang cukup tinggi perlu pengaplikasian pupuk kandang sebagai pembenah tanah sehingga tanaman nantinya akan mudah menyerap unsur hara didalam tanah.
Penerapan metode
Banyak pertanyaan dari sahabat petani terkait metode professor cabai ini bisa diterapkan di tanaman cabai keriting atau cabai merah besar. Mas Udin menjawab bahwa metode ini bisa diterapkan disegala jenis cabai baik itu jenis cabai keriting maupun cabai besar karena masih dalam satu famili. Tetapi ada perlakuan khusus bila diterapkan selain cabai rawit. Fase generatif cabai keriting maupun cabai besar cenderung lebih cepat daripada cabai rawit sehingga perlakuan khusus seperti aplikasi kocor, spray maupun pemberian pupuk susulan lebih maju atau cepat dari pada perlakuan terhadap cabai rawit. Metode profesor cabai dalam penerapan sistem kocor mulai umur 5,10,15 HST dan menyentuh umur 20,40,60,80 HST mulai aplikasi pupuk susulan serta spray generatif mulai umur 45 HST. Jadi bila akan menerapkan metode ini ke tanaman keriting dan cabai besar aplikasinya lebih maju, yang terpenting sahabat petani perlu paham kondisi tanaman.
Aplikasi fungisida
Aplikasi fungisida pada metode professor cabai ini sedikit berbeda dari aplikasi fungisida pada umumnya. Pada metode professor cabai, penggunaan fungisida diaplikasikan via kocor. Mas Udin sendiri menyakini bahwa sumber jamur patogen itu berasal dari bagian bawah dahulu dimana ada sumber makanan disitulah juga ada sumber jamur muncul. Sebab itulah Mas Udin melakukan kocor fungisida tepat pada lubang tanam. Meskipun tidak menutup kemungkinan juga aplikasi fungisida via spray juga, tetapi Mas Udin kembali menekankan kepada kita semua untuk lebih melihat kondisi tanaman terlebih dahulu. Sebisa mungkin melakukan langkah pencegahan agar tanaman aman dan tidak terserang penyakit. Jadi semisal sahabat petani ingin mengaplikasikan fungisida via kocor dan via spray juga tidak menjadi masalah. Didalam metode professor cabai ini untuk aplikasi kocor fungisidanya dilakukan sehari selang pemberian pupuk susulan, jadi diumur 21,41,61,81 HST yang dikocorkan tepat dilubang tanam.
Dalam penerapan metode professor cabai ini bisa kita cermati bahwa Mas Udin menciptakan metode ini untuk kita semua dalam rangka melakukan perawatan seminimal mungkin dan biaya murah tetapi hasilnya maksimal dan mewah. Bila kita cermati, metode ini lebih menekankan cara menciptakan tanaman yang sehat yaitu dengan pemberian nutrisi yang tepat baik itu via kocor, spray maupun pemberian pupuk susulan. Selain itu metode ini juga berbicara tentang nyawa budidaya tanaman itu dimulai dari pondasi awal. Media tanah sangat penting untuk media tumbuh tanaman jadi Mas Udin merekayasa metode ini untuk menciptakan tempat atau media tumbuh tanaman yang nyaman dengan perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah. Ketika tanaman sehat dari awal tentu tanaman akan terhindar dari penyakit dengan sendirinya.
Penerapan metode ini bisa untuk semua jenis cabai, yang terpenting melihat kondisi tanah yang akan digunakan. Setiap daerah memiliki tekstur tanah yang berbeda-beda sehingga penerapan metode professor ini bisa membantu tetapi juga memodifikasinya agar sesuai dengan kebutuhan tanaman sahabat petani semua. Yang mengerti tanaman serta lahan yang digunakan adalah sahabat petani semua, metode professor cabai ini hadir hanya sebagai referensi selebihnya tergantung dengan kondisinya. Maka dari itu penerapan metode professor cabai ditambah langkah modifikasi didalamnya agar menciptakan tanaman yang sesuai dengan keinginan sahabat petani semua.
Mulai sekarang berbijaklah dalam menerapkan sebuah metode, semua kembali lagi pada diri kita sendiri. Selebihnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |