Sukses Budidaya Pepaya dengan Hasil Panen yang Lebat
Farid Budi / Rabu,12 Februari 2020
Dulu-dulunya tanaman pepaya umumnya hanya ditemukan di pekarangan rumah-rumah di perkampungan. Dewasa ini karena makin banyaknya permintaan pasar dan suplai tidak mencukupi jika hanya mengandalkan hasil pekarangan, maka banyak petani berinisiatif menanam di lahan sawah / perkebunan dengan populasi tanaman lebih banyak.
Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran menengah. Buah pepaya sendiri kini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, harga hasil panen tergolong stabil dari waktu ke waktu. Bahkan di musim penghujan harganya cenderung naik.
Mengapa harga lebih bagus di musim hujan? Karena dimusim hujan terdapat banyak kendala / gangguan seperti kerontokan bunga / buah, serangan penyakit jamur dan bakteri segingga produktivitas panen menurun jika dibanding pada musim kemarau.
Ada berbagai jenis atau varietas pepaya. Diantaranya dari Taiwan, lokal alias pepaya Jawa dan ada juga pepaya California. Dari beberapa jenis varitas diatas yang paling banyak diminati adalah jenis California karena ukuran buah yang sedang (tidak begitu besar) tetapi mempunyai rasa manis yang khas dan berpotensi berbuah lebat.
Anda berminat membudidayakan pepaya dengan hasil panen memuaskan? Mari simak pengalaman dan kiat-kiat dari mas Zainal Arifin, dari dusun Majan, desa Congkrang, Muntilan Jawa Tengah. Kebun pepaya beliau berlokasi di kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, DI Yogyakarta.
Persiapan Benih
Semua proses bertani dimulai dari perlakuan benih yang ditanam. Kualitas benih dan cara perlakuan benih sangatlah berarti bagi keberhasilan dalam bubidaya pertanian. Dengan pemilihan benih yang berkualitas selanjutnya disemai dengan proses sesuai standar pada umumnya.
Kebutuhan benih untuk jarak tanam yang optimal dalam luasan 1 hektar kurang lebih 60 gram. Jumlah populasi kurang lebih 2000 tanaman.
Penyemaian
Agar mempunyai daya tumbuh yang optimal, benih yang baru dibuka dari kemasannya direndam terlebih dulu dalam larutan VIGORIN 5 ml per liter selama kurang lebih 6 jam. Setelah itu ditiriskan dan dikeringanginkan hingga lembab, lalu ditanam di polibag berukuran 20 x 15 cm yang telah diisi media tanam. Adapun media tanam berupa campuran antara tanah yang diayak 2 bagian dan pupuk kandang yang benar-benar matang 1 bagian (atau 2 banding 1). Dalam kurun waktu 4 sampai 5 hari akan mulai tumbuh koleoptil (calon tunas) dan radikula (calon akar). Benih tersebut disiram setiap hari secukupnya. Benih siap ditanam setelah berumur 30 – 40 hari setelah semai.
Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput dan gulma serta sampah-sampah plastik jika ada. Kemudian tanah digemburkan dengan cangkul. Ada baiknya tanah diukur pH-nya dengan angka ideal 5. Jika kurang dari itu berikan dolomit. Jangan lupa berikan pupuk kandang yang telah matang atau kompos, dan lahan dibiarkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu tanah dicacah dan dibuat bedengan dengan lebar 250 cm, tinggi 30 cm dan jarak arak antar bedengan 50 cm.
Jika semua itu sudah siap, buatlah lubang tanam dengan jarak tanam 2 x 3 meter. Ukuran lubang tanam sesuaikan dengan media di polibag. Untuk mengkondisikan area perakaran nantinya agar perakaran tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sehat, kocor lubang tanam dengan larutan POWERSOIL dengan dosis 2 gr per liter air.
Setelah pengocoran POWERSOIL, maka bibit siap untuk ditanam. Waktu penanaman yang paling ideal sebenarnya adalah saat musim penghujan. Masukkan bibit pepaya berikut media tanamnya setelah dilepaskan dari polibag. Kemudian tutup kembali lubang tanam dengan tanah.
Perawatan & Pemupukan
Perawatan tanaman adalah serangkaian proses yang harus dijalankan setelah proses penanaman, karena dengan benih yang bagus tanpa didukung dengan perawatan yang bagus hasilnya tidak akan maksimal.
Bibit pepaya yang belum lama ditanam perlu disuplai unsur hara melalui akar dengan cara kocoran, terutama unsur phospat serta karena unsur P berperan dalam pembentukan perakaran yang lebat dan sehat.
Selain dikocor, pemberian pupuk juga dilakukan melalui penyemprotan daun dengan tujuan memberi asupan nutrisi secara instan. Agar efisien, aplikasi pupuk daun dapat dilakukan bersamaan dengan aplikasi pestisida apabila memang muncul kendala hama dan penyakit, atau sebagai langkah antisipasi.
Untuk pemupukan susulan berikutnya pada umur 1 bulan dengan cara dikocorkan juga. Barulah mulai bulan ke-2 pemupukan berikutnya diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 5-10 cm, campuran pupuk terbarkan pada parit tersebut.
- Pemupukan umur 2 bulan, ZA 70 gr, SP-36 50 gr, NPK 50 gr per pohon
- Pemupukan umur 4 bulan, ZA 80 gr, SP-36 50 gr, NPK 80 gr per pohon
- Pemupukan umur 6 bulan, ZA 100 gr, SP-36 80 gr, gr dan NPK 100 gr per pohon
- Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, ZA 100 gr, SP-36 80 gr, dan NPK 150 gr per pohon.
Penyemprotan pupuk melalui daun rutin dilakukan tiap 2 minggu sekali yaitu dengan MORDENFOL hingga masa berbunga. Efeknya daun lebih hijau, tebal, sehat, lebih tahan perubahan cuaca dan berbunga lebat.
Setelah memasuki masa berbuah pupuk daun ganti menggunakan KALINET, agar bunga banyak yang menjadi buah, sehingga buah lebih lebat dan kontinyu. Dari panen yang diperoleh mas Zainal Arifin buahnya menjadi lebih berbobot, ukuran seragam dan rasa lebih manis. Informasi yang didapat pula hasil panen pepayanya lebih tahan selama pengiriman.
Hama dan Penyakit
Untuk jenis hama yang sering menyerang tanaman pepaya adalah kutu putih, yang dapat dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif imidakloprid dengan dosis 1 gr per liter air. Kutu putih ini sering menyerang dimusim kemarau.
Selain itu ada hama lain yaitu siput (bekicot) yang umumnya muncul di musim hujan. Hama siput oleh Zainal Arifin cukup dikendalikan dengan cara manual, yaitu mengambil secara lansung di malam hari (bhs. Jawa: nyuluhi), karena memang hama tersebut banyak menyerang dimalam hari.
Panen
Dari hasil wawancara team kami, Andrean Nurrokhim, mas Zainal Arifin menceritakan dengan perawatan yang ulet, aplikasi produk-produk MITRA MERDEKA TANI (MMT) serta cuaca yang mendukung menghasilkan panen yang lebih banyak. Sebelum menggunakan produk-produk dan teknis MMT panen yang didapat rata-rata 1 ton per panen, maka kali ini panen tercapai hingga 3 ton per panen. Sukses selalu untuk mas Zainal Arifin dan mitra-mitra bertani semuanya.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |
Tags : |
---|
Tanaman Buah, Tanaman Perkebunan, |