Artikel

Resep Mujarab ! Cara Mudah Mempertebal Tanaman Daun Bawang

Resep Mujarab ! Cara Mudah Mempertebal Tanaman Daun Bawang


Angga Syarief / Rabu,12 April 2023

Tanaman daun bawang atau disebut juga bawang prei, gampangnya biasa kita kenal dengan istilah “onclang” merupakan tanaman yang daunnya dimanfaatkan sebagai sayuran untuk berbagai masakan karena memiliki aroma khas sebagai penyedap rasa. Tanaman daun bawang ini kebanyak hidup didataran menengah keatas. Daya tumbuh optimalnya cenderung didataran tinggi dengan nuansa kesejukan dengan iklim sedang bersuhu antara 15 – 25o C. Disamping itu, tanaman daun bawang ini juga tetap membutuhkan akan sinar matahari. Hal ini bertujuan untuk membantu proses fotosintesis, dimana proses menggunakan sinar matahari untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi gula dan oksigen. Selain itu, sinar matahari juga membantu dalam pembentukan klorofil atau pigmen hijau.

Kali ini kita akan sama-sama belajar bagaimana kiat budidaya tanaman daun bawang yang tepat dan benar. Ditemani bersama seorang petani bernama Mas Irawan. Tinggal di salah satu desa yang sudah dikenal sebagai kota sayur, tepatnya di Dusun Nampan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran. Desa tempat tinggal beliau memang sudah terkenal sebagai produksi sayuran seperti onclang, sledri, dan kentang. Banyak masyarakat yang menghabiskan hari-harinya dengan bertani, seperti salah satunya Mas Irawan. Kesibukan hari-harinya beliau bertani merawat tanaman daun bawangnya. Setibanya kami bersama tim dilapangan atau lahan langsung, yang kami lihat hanya daratan onclang. Hawa sejuk ditambah lagi warna hijau yang menyegarkan mata. Meski banyak petani yang juga menanam tanaman daun bawang, tapi kami hanya berfokus pada tanaman milik Mas Irawan. Dibandingkan dengan tanaman daun bawang lainnya, terlihat tanaman daun bawang milik Mas Irawan ini mempunyai daya tarik tersendiri. Selain warna hijau segarnya, dari bentuk dan pertumbuhan tanamannya begitu ciamik dan istimewa. Saat dipegang pun, kondisi daunnya benar-benar tebal.

Membuat tanaman daun bawang yang seistimewa ini bukanlah hal yang mudah tentunya. Hal ini memang diakui oleh Mas Irawan karena berbicara tentang kendala tak lepas dari cekaman abiotik yaitu cuaca yang ekstrim. Perlu tekun dan jeli dalam menjaga tanaman agar tetap sehat serta tumbuh optimal. Menurut Mas Irawan sendiri, membuat tanaman daun bawang seperti milik tanaman beliau ini akan terlihat mudah jika kita benar-benar mengetahui ilmu dasarnya. Bukan seberapa pupuk atau nutrisi yang sudah diberikan, akan tetapi seberapa kebutuhan tepat yang dibutuhkan tanaman. Kiat lengkapnya akan kami bahas dibawah ini.

Pengolahan lahan

Satu kali olah tanah, menurut beliau bisa digunakan sampai 3 kali penanaman tanaman daun bawang. “Selepas 3 kali sebenarnya masih bisa akan tetapi kurang maksimal” ujar Mas Irawan. Pengolahan lahan yang beliau terapkan untuk luasan lahan kurang lebih 1.000 m2 menghabiskan sekitar 20 karung pupuk ayam broiler dan pupuk ayam petelur. Cara pemberiannya ini dilakukan dua tahapan, tahap yang pertama diberikan dengan cara ditabur dilubang tanam sebelum penanaman dan tahap kedua di umur 40 HST (Hari Setelah Tanam).

Jarak tanam

Jarak tanam antar tanaman berjarak 15 cm x 15 cm dengan lubang tanam yang cukup besar. Hal ini dikarenakan, panennya daun bawang ini dengan cara dicabut sehingga membuat lubang tanam yang cukup besar agar saat pencabutan tidak merusak plastik mulsanya. Sedangkan dalam satu bedengan diisi 5 lajur lubang penanaman.

Perlakuan khusus

Petani umumnya didaerah Mas Irawan, biasanya melakukan perlakuan khusus sebelum penanaman. Bibit tanaman daun bawang direndam dengan fungisida sistemik. Caranya, beliau melarutkan fungisida sistemik kedalam 10 liter air kemudian bibit dicelupkan lalu langsung penanaman. Cara seperti ini sudah biasa Mas Irawan lakukan tujuannya yaitu menjaga akar dari serangan jamur patogen tular didalam tanah.

Penanaman

Jadi setelah memberikan pupuk kandang ayam dilubang tanam dan mencelupkan bibit kedalam fungisida sistemik, beliau langsung melakukan penanaman. Setelah penanaman ini baru beliau diamkan selama 20 hari. Selama pendiaman 20 hari ini beliau tanpa memberikan apapun untuk tanaman daun bawang beliau, cukup rutin melakukan pengecekan sembari membersihkan gulma yang berada diarea sekitar lahan.

Perawatan

Selang 20 hari baru beliau melakukan perawatan kembali. Mas Irawan melakukan perawatan dengan memberikan nutrisi seadanya sesuai dengan kebutuhan tanamannya. Tidak ada patokan pupuk atau suatu produk tertentu karena menurut beliau diumur awal ini tanaman daun bawang sebenarnya belum terlalu banyak membutuhkan asupan makanan. Kecukupan asupan makannya sudah didapatkan dari pupuk dasar berupa pupuk kandang ayam tadi.

Ketika tanaman sudah mulai berumur 50 HST keatas baru beliau memperhatikan perawatannya. Disini, beliau biasa menggunakan mineral pelindung tanaman KOVERWP pada tanaman daun bawang beliau. Dosis awalnya beliau cukup menggunakan 1 SDM/16 liter air, kemudian bertambahnya usia tanaman mulai menambah dosisnya menjadi 2 SDM/16 liter air, bertambah sesuai dengan kondisi tanaman. Tujuan beliau mengaplikasikan KOVERWP adalah untuk mempertebal dan memperkuat daun. Kandungan yang ada pada KOVERWP berupa silica dimana yang berperan memberikan lapisan yang bermanfaat melindungi dari cekaman biotik maupun abiotik.

Interval penyepraian beliau setiap 2 hari sekali. Pernah beliau melakukan interval 1 kali sehari karena beliau melihat kondisi cuaca. Intensitas hujan terus menerus dan secara tiba-tiba dibenturkan panas matahari. Jika tanaman tidak mampu beradaptasi, tanaman akan bernasib susah tumbuh, mulai terserang penyakit dan pada akhirnya tanaman mati. Oleh sebab itu, antisipasi yang beliau lakukan disini yaitu rutin aplikasi mineral pelindung tanaman. Memang benar adanya, dengan rutinnya aplikasi KOVERWP yang Nampak nyata dilapangan prosentase serangan penyakit pada tanaman daun bawang Mas Irawan sangatlah minim. Selain itu, mencoba memetic satu helai daun bawangnya dan ketika dipegang itu memang sudah terasa ketebalannya. Mencoba kami patahkan, yang terdengar bunyi “kres..kres” seperti tes kriuk. Ketika daun sudah tebal dari segi bobot pun juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan hasil panen nantinya.

Pada pucuk daun bawang beliau ini, memang terlihat seperti busuk kekuningan pada bagian pucuk daun. Beliau menegaskan bahwa ini bukan penyakit, ini ada proses penuaan daun bawangnya. Jadi jika daun bawang pada bagian pucuk mengalami seperti membusuk dan berwarna kekuningan itu menandakan hal yang normal sebab itu adalah tanda daun tua yang sudah siap panen bukan serangan penyakit.

Insektisida & Fungisida

Pada fase awal tadi saat tahapan melakukan perlakuan khusus sebelum penanaman beliau sudah mengaplikasikan fungisida sistemik. Sedangkan pengaplikasian insektisidanya, beliau tidak terlalu berfokus. Beliau lebih melihat kondisi tanaman terlebih dahulu. Bila dirasa sehat dan masih aman tidak perlu mengaplikasikan. Karena pencegahan diawal beliau sudah tepat jadi tidak ambil pusing harus selalu rutin aplikasi fungisida maupun insektisida.

“Untuk sahabat petani terutama petani daun bawang, mulai sekarang harus mulai diperhatikan apa saja yang dibutuhkan tanaman. Menjaga dari awal ini lebih enak perawatan daripada mengobati di akhirnya” Secuil pesan Mas Irawan kepada kita.

Demikian artikel ini kami buat, selebihnya akan kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
KOVER WP
MORDENFOL