Pembuktian Perbandingan Antar Varietas Cabai Terbaik Oleh Petani Pemula
Angga Syarief / Sabtu,28 Januari 2023
Dunia pertanian ternyata tidak sesusah seperti apa yang kita bayangkan. Sekarang ini banyak yang menggantungkan nasibnya dengan bertani terutama saat pandemi beberapa tahun yang lalu. Terhitung dari awal pandemi sampai sekarang ini yang beralih ke dunia pertanian mengalami peningkatan. Meski tetap mengalami beberapa kendala terutama dalam produksi petani, sektor pertanian masih menjadi nyawa saat pandemi. Pemasok pangan negeri satu-satunya hanya sektor pertanian, membuat sektor pertanian ini tidak mati langkah walaupun disaat pandemi karena saat pandemi sektor pertanian menjadi katup pengaman ekonomi nasional. Pandemi yang mulai menyerang dari tahun 2019 sampai 2021 ini justru tidak membuat sektor pertanian melemah. Terhitung pada tahun 2021 sektor pertanian tumbuh 1,84% dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 13,28%. Faktor inilah yang menyebabkan beberapa orang yang mulai mencoba beralih ke dunia pertanian. Seperti salah satu petani pemula bernama Mas Lukman yang tinggal di Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan.
Sedikit cerita sebelum terjun kedunia pertanian keseharian beliau servis handphone, pandemi mulai datang job beliau terasa sepi. Setelah itu menyibukkan diri mencari hiburan refresing dengan memancing. Merasa bosan, pada akhirnya orang tua beliau menyarankan untuk bertani. Mempunyai lahan kosong sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan. Berawal mendapat restu orang tua, Mas Lukman berangkat bertani bermodalkan semangat. Sama sekali masih buta didunia pertanian membuat Mas Lukman kebingungan harus memulainya seperti apa. Bertanya-tanya dengan teman sebayanya yang terjun didunia pertanian pada akhirnya Mas Lukman memutuskan untuk menanam komoditas pare. Berjalannya waktu menanam tanaman pare dan berhasil, beliau merasa kurang puas. Akhirnya, beliau menambah komoditas lain yaitu tanaman timun dan tanaman cabai. Sekali terjun ke dunia pertanian langsung mencoba pola tanam tumpangsari. Sebagai petani pemula Mas Lukma sudah berbangga diri dengan hasil budidaya beliau. Melihat hasil yang cukup memuaskan membuat Mas Lukma ketagihan mencoba menanam kembali. Ada lahan satu petak yang masih kosong beliau manfaatkan menanam komoditas cabai rawit dan cabai keriting.
Pemilihan varietas
Mempunyai lahan yang berada di Dusun Kwilet, Kelurahan Ketunggeng, Kecamatan Dukun. Mas Lukman memiliki 3 lahan yang sekarang ini ditanami beberapa komoditas. Menanaman beberapa tanaman seperti tanaman timun, pare, cabai rawit, dan cabai keriting. Yang menjadi topik pembahasan kali ini adalah komoditas cabai rawit beliau. Tiga lahan ditanami beberapa varietas cabai rawit. Sebelumnya sempat berkonsultasi dengan beberapa teman sebayanya untuk pemilihan varietas cabai rawit. Teman-teman beliau menyarankan untuk mencoba salah satu varietas cabai yang tahan virus dan toleran layu. Rekomendasi varietas yang disarankan adalah varietas Absolut 69 tipe cabai gorga. Ciri khas cabai tipe gorga ini adalah buah tipe merunduk, buah berwarna putih hijau saat muda dan berubah merah oranye saat masak. Selain itu, cabai tipe gorga ini kebanyakan sudah tahan terhadap serangan penyakit. Jadi Mas Lukman memiliki 3 petak lahan yang ketiganya ditanami cabai rawit. Lahan pertama ditanami cabai rawit varietas Absolut 69, tanaman timun, dan tanaman pare. Lahan kedua ditanami cabai rawit varietas Absolut 69 dan cabai keriting TAVI sedangkan lahan yang ketiga beliau tanami cabai rawit varietas lain dan tanaman terong. Sengaja mengelola tiga lahan sekaligus sebab beliau masih memiliki waktu yang cukup luang dan tujuan lain beliau sebagai pembanding hasil antar varietas.
Perbandingan pertama
Perbandingan pertama yang dilakukan Mas Lukman adalah membandingkan hasil budidaya varietas cabai rawit Absolut 69 di lahan pertama dan kedua dengan varietas cabai rawit dilahan ketiga. Dengan perlakuan atau perawatan yang sama dan pola tanam tumpangsari hasilnya tampak berbeda. Dari ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit lebih unggul varietas Absolut 69, terlihat dari prosentase tanaman yang terkena virus gemini lebih dominan yang varietas cabai dilahan ketiga. Tingkatan serangan layu pun juga bisa dibandingkan, dari total populasi varietas Absolut 69 yang berada dilahan pertama, tanaman yang terkena layu tidak mencapai 10 tanaman sedangkan varietas cabai dilahan ketiga jumlah tanaman yang terkena layu 20 tanaman. Secara pertumbuhan tanaman terlihat sama, perlakuan perawatan dan pemberian nutrisi tidak dibedakan. Tetapi bisa ditarik kesimpulan, pertumbuhan varietas Absolut 69 lebih sedikit unggul. Mengapa? Karena jika melihat dari sisi perbandingannya lahan pertama yang ditanami varietas Absolut 69 melakukan sistem tumpangsari dengan komoditas timun dan pare sedangkan dilahan ketiga ditanami varietas cabai lain dan tanaman terong. Secara penyerapan nutrisi tentu lebih banyak yang dilahan pertama sebabnya jumlah komodita yang ditanam lebih banyak daripada dilahan ketiga. Memang benar adanya, keunggulan dari varietas Absolut 69 berhasil dibuktikan oleh Mas Lukman. Segi pertumbuhan dan ketahanan terhadap serangan penyakit berani bersaing.
Perbandingan kedua
Perbandingan kedua Mas Lukman lakukan dengan varietas cabai yang sama-sama Absolut 69 di lahan pertama dan kedua. Terlihat sedikit ada perbedaan dari hasil perawatannya. Segi pertumbuhan cabai Absolut 69 dilahan kedua yang ditumpangsari dengan cabai keriting TAVI sedikit lebih tinggi dari cabai Absolut 69 dilahan pertama yang ditumpangsarikan dengan timun dan pare. Seharusnya lebih tinggi tanaman cabai dilahan pertama karena tanaman kurang akan sinar matahari sehingga terjadi proses etiolasi (meninggi karena mencari respon cahaya). Tetapi kenyataan dilapangan justru lebih tinggi tanaman cabai dilahan kedua. Menurut Mas Lukman ini karena pemberian nutrisi yang berlebih di tanaman cabai yang dilahan kedua. Sedangkan nutrisi yang diberikan pada tanaman cabai di lahan pertama mengalami penghambatan sebab Mas Lukman sendiri kesusahan untuk memberikan nutrisinya. Tanaman cabai tertutup penuh tanaman timun dan pare.
Dilihat dari segi produktivitas perbandingannya sama-sama tinggi. Tanaman dilahan pertama dan kedua pertumbuhan buah begitu lebat, satu ruas batang banyak diisi dua buah. Jarak antar ruas batang pun tidak berjauhan, ini menandakan ciri khas dari tanaman cabai yang memiliki produktivitas tinggi.
Secara kuantitas buah memang sama, yang membedakan adalah dari kualitas buahnya. Buah cabai yang berada dilahan kedua jauh lebih besar dibandingkan buah cabai dilahan pertama. Faktor yang menjadikan perbedaan ini karena jumlah komoditas yang ditumpangsarikan juga sudah berbeda. Dilahan pertama tumpangsari dengan timun dan pare sedangkan dilahan kedua tumpangsari dengan cabai keriting TAVI. Tentu, penyerapan nutrisinya pun juga berbeda. Bahkan pemberian nutrisi pada tanaman cabai dilahan pertama sedikit terlambat. Tanaman cabai pada lahan pertama dibiarkan berpuasa selama 2 bulan. Mas Lukman berfokus pada tanaman timun dan pare terlebih dahulu. Setelah dua komoditas tersebut dipanen, Mas Lukman langsung merombak dan menyisakan tanaman cabai saja. Setelah dirombak, baru mulai terlihat tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan dari tanaman cabainya. Kebutuhan akan nutrisi dan sinar matahari mulai didapat. Pertumbuhan tanaman terlihat signifikan, dari kualitas buah mulai menyusul. Menandakan varietas Absolut 69 ini adalah varietas cabai yang cepat beradaptasi.
Kesimpulan dari artikel ini adalah varietas unggul menjadi sebuah jawaban mempermudah petani dalam berbudidaya tanaman. Sudah dibuktikan sendiri oleh Mas Lukman, keunggulan varietas Absolut 69 akan ketahanan dari serangan penyakit, segi pertumbuhan dan adaptasi tanaman berani bersaing dengan varietas cabai lainnya. Langkah yang dilakukan Mas Lukman ini bisa dikatakan langkah perbandingan karena berhasil membandingkan hasilnya dalam satu area lahan dan perawatan yang sama. Tidak bisa disebut sebagai perbandingan jika dibandingkan dengan hasil budidaya petani lain. Meski varietas yang ditanam sama tetapi secara perawatan dan ketinggian daerah lahan tentu berbeda.
Sekian artikel ini kami buat, selanjutnya akan kami bahas tentang perawatan tanaman Mas Lukman. Sampai jumpa diartikel selanjutnya. Lengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |