Pembuktian Ilmu dari Master Cabai oleh Sang Murid
Angga Syarief / Jumat,26 Agustus 2022
Kebutuhan cabai dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Faktor musim termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman cabai sehingga berbicara soal harga dipasaran, cabai sendiri masih fluktuatif. Namun walaupun begitu, tanaman cabai ini masih menjadi tanaman yang banyak dipilih oleh petani. Karena dianggap masih menguntungkan dibandingkan komoditas sayuran yang lainnya.
Peluang ini coba dimanfaatkan oleh salah satu petani bernama Pak Sulis. Mantan pelaut yang beralamat tinggal di Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Memutuskan pensiun melayar sejak tahun 2016 dan berprofesi menjadi petani sampai sekarang. Sama sekali tidak mengerti dunia pertanian, bermodal semangat dan keingin tahuan mencoba mengenal dunia pertanian. Di musim tanam pertama, Pak Sulis mencoba budidaya tanaman cabai, tetapi tidak sesuai apa yang diharapkan oleh beliau. Mendapati gagal panen sebagian tanaman cabainya mengalami kematian dengan jumlah yang cukup banyak. Tidak menyerah, beliau mencoba kembali dimusim tanam kedua tapi nahas sebagian besar tanaman cabai beliau terkena antraknosa. Sempat merasa frustasi dua musim gagal panen hanya mendapatkan lelah tanpa hasil. Pak Sulis mulai kewalahan dan kebingungan memikirkan tanaman cabai miliknya.
Mencoba bertanya -tanya kepada petani lain, pada akhirnya bertemu dengan salah satu petani yang sudah lihai berbudidaya cabai sampai sudah dianggap masternya cabai bernama Mas Udin. Beliau konsultasi dengan Mas Udin tentang tanaman cabainya yang tak kunjung membuahkan hasil. Setelah banyak konsultasi dengan Mas Udin, Pak Sulis bertekad tetap mencoba kembali menanam cabai. Ilmu dari Mas Udin coba beliau terapkan di musim ketiga. Baik dari olah lahannya, perawatan harian sampai cara penanganan penyakit seputar cabai beliau praktekkan. Dengan banyak harapan membekali ilmu yang diberikan Mas Udin musim tanam ketiga ini dapat berhasil. Ternyata benar, hoki berpihak kepada Pak Sulis. Beliau sangat terkejut dengan perkembangan tanaman cabai miliknya. Di musim tanam ketiga ini beliau berhasil dan mendapatkan hasil panen diluar dugaan. Sampai geleng-geleng kepala sendiri melihat tanaman cabai miliknya. Ilmu yang Mas Udin berikan membuahkan hasil nyata. Vigor tanaman sangat bagus, buahnya lebat, bunga tidak ada yang rontok, angka kematian dan tanaman yang terserang penyakit sangat minim. Populasi tanaman 1.300 dan sekali petik membuahkan hasil mencapai 90 kg. Orang-orang kampung Pak Sulis pun ikut terheran dan ingin tahu bagaimana perawatan tanaman cabainya. Pak Sulis angkat bicara soal perawatan tanaman cabai miliknya, sebagai berikut
1. Pengolahan Lahan
Cerita awalnya lahan yang beliau gunakan sebenarnya adalah lahan milik orang lain. Sedangkan lahan milik Pak Sulis berada disamping lahan milik orang tersebut. Akhirnya berspekulasi menyewa lahan tersebut. Tidak dirombak sama sekali, masih dalam bentuk bedengan bekas tanaman cabai. Hanya saja, beliau menambahkan lubang tanam bagian tengah antara lubang tanam sebelumnya. Tanpa menggunakan pupuk dasar, beliau hanya mengaplikasikan menggunakan tiga bahan, yaitu
- Silica Carbon
Tergolong dalam unsur fungsional, dimana unsur hara yang dapat digunakan untuk tanaman-tanaman tertentu. Tujuan menggunakan unsur hara Silica Carbon ini untuk meningkatkan kualitas hasil panen diatas rata-rata. Mempunyai peran sebagai antibodi untuk tanaman selama masa pertumbuhan terhadap serangan penyakit.
- Trichoderma
Merupakan salah satu jenis jamur yang berpenghuni didalam tanah bersifat memperbaiki struktur tanah. Melihat kondisi lahan bekas tanpa perombakan, maka dari itu Pak Sulis menggunakan Trichoderma untuk keberlangsungan pertumbuhan akar yang sehat kedepannya.
- Asam Humat
Pupuk yang banyak mengandung saripati organik yang komplek dimana sebagai merekondisikan tanah secara fisik, kimia, maupun biologis. Manfaat asam humat sendiri ada berbagai macam seperti sumber nutrisi mikroorganisme didalam tanah, meningkatkan tukar kation pada tanah, dan mengurangi residu pupuk kimia didalam tanah.
2. Pengkocoran
Kocor menggunakan pupuk susulan dengan interval 20 hari sekali. Pengkocoran ini beliau aplikasikan sampai tanaman berumur 80 hari. Tidak langsung kocor pada lubang tanam yang ada tanaman cabainya, melainkan dilubang tanam sampingnya yang sudah disiapkan diawal tadi. Mengikuti arahan dari Mas Udin, fungisida juga ikut dikocorkan. Biasanya pengaplikasian fungisida lewat via spray, tetapi ini trik yang beda. Pupuk kimia dan fungisida yang digunakan beliau adalah
- NPK TE 16-16-16
Pupuk anorganik berbentuk granul (bulatan) yang bersifat hidroskopis (larut dalam air) kaya akan kandungan unsur hara makro dan mikro dan seimbang menjamin keseragaman hara supaya tanaman tumbuh maksimal. Aturan dosis yang beliau gunakan 3 sendok makan/ 16 liter air.
- Mankozeb 80%
Bahan aktif fungisida kontak golongan Ditio- Karbamat yang berperan sebagai proteksi atau mencegah jamur. Dosis yang beliau gunakan 2 sendok makan/ 16 liter air.
3. Pemberian nutrisi tambahan
Ketika tanaman sudah mulai muncul bunga, beliau baru memberikan nutrisi tambahan via spray. Saran dari Mas Udin kepada Pak Sulis adalah lebih menekankan pemberian nutrisi secara rutin. Nutrisi yang beliau gunakan menggunakan unsur hara kalium dalam bentuk merk dagang KALINET interval spray 3 hari sekali dengan dosis 100 ml/16 liter air. Setelah spray nutrisi, selanjutnya beliau spray insektisida berbahan aktif Abamectin dengan dosis 20 ml/ 16 liter air. Penggunaan fungisida tidak cukup hanya dikocor, beliau lebih yakin juga turut diberikan via spray setiap setelah petik cukup 2 sendok makan setiap 16 liter air. Catatan yang terpenting adalah waktu spray jangan terlalu siang usahakan pagi hari sebelum matahari terlalu terik. Lakukan secara bergantian jangan dicampur menjadi satu, cara ini memang akan memakan waktu yang cukup lama tetapi akan lebih efektif.
4. Perempelan Tunas
Riset membuktikan sekitar 20% tanaman yang dilakukan perempelan produktivitasnya meningkat. Tujuan perempelan ini adalah lebih berfokuskan nutrisi dari bawah yang diserap dapat langsung disalurkan menuju cabang utama. Melihat kondisi batang tanaman apabila dilihat menurut beliau batangnya kokoh berisi, beliau merempel tunas anakannya sekitar 2 sampai 3 tunas. Memodifikasi perawatan yang disarankan Mas Udin dengan tambahan teknik perempelan.
Dari total populasi 1.300 tanaman ini yang mengalami busuk batang menurut Pak Sulis hanya 11 tanaman. Persentase yang sangat kecil sekali, angka kematian tidak mencapai 1%. Penyakit antraknosa dan virus kuning pun sangat minim, hanya 0,5 % dari keseluruhan populasi 1.300 tanaman. Buktinya, warna daun masih hijau segar padahal sudah sampai petikan ke 7 dan buahnya pun lebat berbobot. Perawatan cabai beliau hampir sama persis dengan perawatan Mas Udin yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya cuma ada yang berbeda sedikit seperti beliau melakukan perempelan tunas.
Ilmu dari Mas Udin yang diberikan kepada Pak Sulis ini sudah memberikan bukti yang nyata. Pak Sulis sendiri tidak pernah malu untuk belajar kepada siapapun baik usianya lebih muda daripada beliau. Karena menurut beliau investasi leher keatas itu mahal dan sangat penting. Wujud rasa syukur Pak Sulis mendapatkan hasil panen yang istimewa ini adalah dengan berbagi rejeki dengan orang lain. Mempersilahkan siapa saja yang ikut serta membantu memetik, mau itu 10 orang atau lebih diperbolehkan Pak Sulis. “ Saya mempersilahkan mas siapa saja yang mau membantu memetik, mau 10 orang lebih monggo dan uang upahnya saya sama ratakan semuanya” Ujar Pak Sulis. Karena kebahagiaan beliau itu juga merupakan kebahagiaan orang lain, dan dari kebahagiaan orang-orang termasuk doa untuk Pak Sulis. Inilah poinnya, jangan pernah pelit untuk berbagi. Apabila tuhan memberika lebih kepada kita, kita pun juga sebisa mungkin memberikan lebih kepada orang lain.
“Jangan pernah malu untuk belajar, saya juga termasuk petani pemula. Penanam yang benar itu dimulai dari pemberian pupuk yang berimbang dan perawatan intensif ” begitulah secuil pesan Pak Sulis kepada kita semua.
Demikian kisah budidaya cabai versi Pak Sulis mantan pelaut, selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |