Pembuatan Media Semai sampai Pembibitan, 100% Tumbuh
Angga Syarief / Rabu,15 September 2021
Persemaian adalah proses pembuatan benih menjadi bibit. Persemaian ini sendiri termasuk proses paling awal. Proses semai ini dilakukan sejak awal karena apabila benih langsung tanam dilahan akan mudah terhanyut oleh air. Wadah semai yang sering kita gunakan adalah polybag. Wadah ini tujuannya sebagai tempat benih untuk berkecambah dan tumbuh sampai menjadi bibit yang siap ditanam dilahan. Media semai berupa campuran tanah dan bahan-bahan organik yang mengandung unsur hara yang tinggi juga termasuk faktor yang harus diperhatikan. Media semai akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil produksi.
Jangan asal pilih tanah! Tanah yang bagus kandungannya khususnya untuk tanaman cabai dan tanaman sayur lainnya adalah tanah berwarna hitam yang berada pada lapisan paling atas dibawah pohon bambu. Mengapa demikian? Karena tanah yang berada dibawah pohon bambu kaya akan mikroorganisme yang baik. Tanah daerah sistem perakaran (rizosfer) pohon bambu banyak mikroorganisme yang sangat menguntungkan tanaman. Mikroorganisme itu sendiri mengandung growth hormone dan phytotoxin berfungsi untuk memelihara kesehatan akar tanaman, penyerapan unsur hara, serta membantu tanaman beradapatasi dengan lingkungan baru.
Pengaplikasian bahan-bahan organik menggunakan pupuk kandang ayam. Kandungan unsur hara pupuk kandang ayam bahkan lebih tinggi dari pada pupuk kandang lainnya seperti kambing dan sapi. Pupuk kandang ayam mengandung nitrogen (N) 1%, phosphor (P) 0,8%, dan kalium (K) 0,4%. Tingkat kelembapan pupuk kandang ayam 55%-75%. Sebelum menjadi media semai, pupuk kandang harus dikondisikan terlebih dahulu melalui proses fermentasi. Proses fermentasi berfungsi mengurai bahan-bahan organik pada kotoran hewan dengan tujuan menjadi sumber unsur hara yang stabil dan mudah diserap tanaman. Proses fermentasi ini yakni menggunakan EM4, caranya cukup kita semprotkan kearah pupuk kandang. Lebih baik lagi setelah melakukan proses fermentasi pupuk kandang diamkan terlebih dahulu sekitar 3 bulan – 1 tahun. Proses fermentasi dikatakan berhasil bila pupuk sudah berubah dari bentuk asalnya, berwarna coklat kehitaman, tidak berbau, gembur/tidak lengket, dan suhunya netral 30%- 40%. Dengan suhu netral 30%- 40% sifat pupuk kandang ayam sendiri tergolong aman untuk media semai, karena ramah tidak panas. Apabila pupuk kandang terlalu panas akan berakibat fatal untuk pertumbuhan akar. Besar kemungkinan akar akan membusuk karena suhu panas pupuk tersebut.
Proses Pembuatan Media Semai
Langkah pertama pembuatan media semai dengan melakukan pencangkulan tanah dibawah pohon bambu. Kondisi tanah tentunya masih padat, maka dari itu dilakukannya proses pengayakan supaya tanah menjadi halus. Semakin halus tanah, akan membuka pori-pori tanah di wadah media. Tentunya, akar akan leluasa bergerak disela-sela pori-pori. Ketika tanah sudah diayak/dihaluskan, campur merata dengan bahan-bahan organik atau pupuk kandang ayam. Pupuk kandang ayam yang kualitasnya bagus berasal dari kotoran ayam broiler dan kotoran ayam petelur. Kotoran ayam broiler mengandung unsur hara nitrogen (N) 2,79%, P2O5 0,52%, K2O 2,29%. Sedangkan kotoran ayam petelur mengandung unsur hara nitrogen (N) 1%, Phospat (P) 0,8, Kalium (K) 0,4. Perpaduan dua kotoran ayam ini menghasilkan unsur hara yang tinggi sehingga dapat berefek baik perkembangan tanaman sejak dini. Perbandingan campuran tanah dengan pupuk kandang untuk media tanam tanaman sayur, cabai dll dengan perbandingan 1 (pupuk kandang ayam broiler) : 1 (pupuk kandang ayam petelur) : 5 (tanah).
Tanah dan pupuk kandang ayam yang tercampur lalu dimasukkan ke wadah media tanam, bisa memakai polybag. Khusus untuk polybag, bagian ujung bawah kanan atau kiri diberi lubang diameter kecil sekitar 1/2 cm, guna mengurangi pengendapan air didalam wadah. Saat memasukan tanah campuran tidak perlu ditekan supaya padat, justru biarkan memenuhi wadah sesuai volumenya. Kondisi tanah padat akan menghambat pertumbuhan akar akibatnya akar tidak leluasa bergerak menembus tanah. Pori-pori tanah pun juga tertutup sehingga sirkulasi air terhambat. Resiko patah akar sangat minimal dengan penggunaan polybag. Pertumbuhan tanaman akan maksimal dengan polybag, sebab satu benih ditanam di satu polybag sehingga tanaman tidak berebut nutrisi. Kebutuhuan nutrisi tanaman terpenuhi semakin cepat pula tanaman beradaptasi dengan lingkungan. Sayangnya, penggunaan polybag ini tidak ramah lingkungan sebab bahan pembuatan polybag berupa plastik. sampah plastik tentunya sulit terurai, butuh waktu yang sangat lama mengurainya. Cara yang tepat untuk antisipasi pencemaran lingkungan adalah dengan menekan media tanah yang berada pada polybag, jangan dirobek. Tujuannya agar polybag tersebut bisa digunakan kembali tanpa harus menyobeknya dan mengurangi lingkungan tercemar oleh sampah plastik.
Cara Pembibitan Cabai
Polybag yang sudah terisi media tanah kita kocor dengan air biasa sampai lembap, jangan terlalu lembap. Jika terlalu lembap, benih yang kita tanam kemungkinan akan membusuk berakibat fatal saat proses perkecambahan. Kocor kedua kita campurkan air dengan beberapa bahan seperti POWERSOIL yang mengandung asam humat sebagai pembenah tanah. Dosis penggunaan POWERSOIL sekitar 1/4 sendok makan/ 7 liter air. Phospat menjadi bahan kedua, dengan penggunaan phospat sebagai nutrisi. Dosis untuk phospat adalah 1 sendok makan/ 7 liter air. Antisipasi hama kita menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin 40%. Takaran dosis untuk insektisida 6-7 tetes/7 liter air. Setelah media tanam dikocor kedua, media tanam kita lubangi menggunakan jari dengan kedalaman kurang lebih 1 cm. Satu lubang kita beri 1 benih cabai. Proses terakhir adalah dengan menutup media tanam dengan plastik mulsa. Pastikan media tanam posisi tertutup, posisi plastik berwarna perak berada diatas, warna hitam berada dibawah. Jangan sampai kebalik, karena ini bermaksud warna perak akan memantulkan cahaya matahari sehingga media tanam tidak terkena langsung sinar matahari. Warna hitam bagian bawah untuk menjaga kelembapan area media tanam, supaya proses perkecambahan berjalan lancar. Penutupan media tanam dengan plastik mulsa dilakukan selama 8 hari. Pengkocoran menggunakan air biasa kembali kita lakukan saat bibit berusia 14 hari dengan interval 3 hari. Ingat, saat pengkocoran usahakan menggunakan saringan supaya air yang turun lembut tanpa merusak tanaman. Lakukan perawatan secara rutin sampai bibit siap tanam dilahan. Bibit yang siap tanam dilahan bukan dilihat dari usianya, tetapi bentuk fisik dengan ciri-ciri daun yang tumbuh berjumlah 6-7 daun. Serta ukuran bibit kurang lebih sepanjang 10 cm. Beberapa ciri-ciri bibit siap tanam yang kita sebutkan tadi sudah menjadi patokan, karena tanaman akan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Demikian proses pembuatan media semai sampai dengan pembibitan, video lengkapnya dapat disaksikan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |