Menyesuaikan Pola Tanam Cabai dengan Musim: Perbedaan Teknik di Musim Hujan dan Kemarau
Karlina Indah / Sabtu,12 April 2025
Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian menjanjikan yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Dari tahun ke tahun permintaan akan cabai selalu meningkat, namun permintaan akan cabai tersebut tidak sepanjang tahun dapat terpenuhi. Kekurangan pasokan pada waktu-waktu tertentu salah satunya disebabkan oleh kurangnya perencanaan budidaya tanaman cabai. Petani gagal memprediksi keadaan iklim sehingga tidak bisa mengantisipasi dengan cara tanam yang sesuai dengan keadaan lingkungan. Perbedaan cara tanam pada musim hujan dan kemarau terletak pada jarak tanam, sistem tanam ataupun perlakukan lain seperti pangkas pucuk ataupun perempelan tunas air. Pada musim hujan, intensitas curah hujan yang tinggi menuntut jarak tanam yang lebih renggang untuk menghindari serangan hama dan penyakit akibat kelembaban yang tinggi. Sebaliknya, musim kemarau yang kering membutuhkan jarak tanam lebih rapat dan sistem irigasi yang tepat agar tanaman tetap tumbuh optimal. Selain itu, perlakuan seperti pemangkasan juga harus disesuaikan agar pertumbuhan tanaman tetap terkendali dan hasil panen maksimal. Dengan memahami perbedaan cara tanam ini, petani dapat menyesuaikan strategi budidaya mereka agar sesuai dengan kondisi lingkungan dan tetap produktif sepanjang tahun. Penjelasan lengkap mengenai perbedaan cara tanam tersebut dapat dibaca di artikel berikut.
1. Jarak Tanam
Jarak tanam merupakan jarak panjang antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain. Jarak tanam adalah jarak yang sesuai dengan perkembangan bagian atas tanaman serta cukup tersedianya ruang bagi perkembangan perakaran di dalam tanah. Untuk penanaman tanaman cabai, dibutuhkan jarak tanam yang ideal, sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat terjadi secara optimal, serta dapat menghasilkan produksi buah yang tinggi. Di musim kemarau seperti ini, jarak tanam yang ideal yaitu 50 cm x 50 cm. Namun apabila kondisi memungkinkan bisa di rapatkan menjadi 45 cm x 45 cm. Jarak tanam yang sering Mitra Bertani gunakan yaitu 50 cm x 60 cm dengan pola tanam zig – zag. Pemilihan jarak tanam ala Mitra Bertani ini biasanya tidak bisa di terima oleh petani yang biasa menerapkan jarak tanam rapat, dengan alasan efisiensi lahan. Padahal dengan jarak yang renggang ini supaya tetap bisa menanam tanaman dalam jumlah banyak bisa disiasati dengan menanam 2 tanaman per lubang tanam.
2. Sistem tanam.
Banyak sekali petani yang masih bingung dalam penentuan sistem tanam. Di musim kemarau seperti ini yang mana masalah utamanya bukan kelembaban tinggi, Sobat MitraBertani bisa menerapkan sistem jalur ganda (system double row) atau penanaman dua baris tanaman cabai pada satu bedengan atau lahan, dengan jarak antar baris yang sama. Sistem jalur ganda bertujuan untuk memaksimalkan populasi tanaman dan meningkatkan produktivitas per satuan luas lahan.
3. Pangkas pucuk.
Pangkas pucuk atau biasa disebut dengan toping merupakan kegiatan pemangkasan pada bagian batang utama tanaman yang mengakibatkan hilangnya dominasi apical. Dominasi apical ini memiliki peran dalam percabangan pada tanaman. Pangkas pucuk juga bertujuan untuk merangsang percabangan serta membentuk kanopi yang berpengaruh terhadap produksi tanaman. Dengan kegiatan pangkas pucuk ini dapat meningkatkan jumlah cabang produktif dan juga mengatur tinggi tanaman sehingga mudah dalam perawatan dan pemanenan. Menuju musim kemarau seperti ini, kegiatan pangkas pucuk bisa dilakukan namun juga harus memperhatikan jumlah cabang produktif yang akan di rawat. Sobat Mitra Bertani bisa menyisakan 3-4 cabang produktif per tanaman, guna mengurangi resiko perebutan unsur hara. Apabila setiap lubang tanam berisi 2 tanaman, maka setiap tanaman dipelihara 2 cabang produktif saja. Kegiatan pangkas pucuk ini bisa Sobat Mitra Bertani lakukan di usia 15 – 25 hst, dengan rutin menyeleksi tunas.
4. Perempelan tunas air
Perempelan tunas air menjadi salah satu kegiatan sepele tapi banyak sekali menjadi perdebatan petani. Perempelan merupakan kegiatan pengambilan (pemotongan) tunas–tunas air yang tumbuh dari ketiak-ketiak daun. Tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan secara optimal. Oleh karena itu, tunas-tunas samping perlu dirempel atau dibuang. Dalam menghadapi musim kemarau seperti ini, tunas air perlu di rempel namun tidak semuanya. Sobat Mitra Bertani bisa menyisakan 3-4 tunas air per tanaman. Namun apabila memang berkeyakinan untuk tidak melakukan perempelan sama sekali, Sobat Mitra Bertai harus bertanggung jawab dengan memberikan nutrisi lebih. Karena pada dasarnya dengan jumlah tunas yang banyak namun makan yang diberikan sama, tingkat kekenyangannya pun akan kurang. Dan perlu diingat juga, tanaman yang terlalu rimbun ini menjadi tempat ternyaman untuk rumah hama yang sangat pesat perkembangannya di musim kemarau.
Sebagai penutup, penting untuk memahami bahwa perbedaan cara tanam antara musim hujan dan musim kemarau bukan sekadar soal waktu tanam, melainkan juga menyangkut strategi budidaya yang tepat guna. Jarak tanam, sistem tanam, hingga perlakuan seperti pemangkasan pucuk dan perempelan tunas air harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan agar tanaman dapat tumbuh optimal. Di musim hujan, pengaturan jarak tanam dan sistem drainase yang baik menjadi kunci untuk mencegah serangan penyakit akibat kelembapan berlebih. Sementara itu, pada musim kemarau, pengelolaan air yang efisien dan perlakuan terhadap tanaman untuk mengurangi penguapan menjadi fokus utama. Dengan memahami dan menerapkan teknik budidaya yang sesuai dengan musim, Sobat Mitra Bertani dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesehatan tanaman secara berkelanjutan. Perbedaan ini perlu menjadi perhatian utama dalam perencanaan tanam agar hasil yang didapatkan maksimal dan risiko kerugian dapat diminimalkan. Demikian artikel ini, Selamat mencoba dan semoga berhasil. Penjelasan lengkap bisa di lihat di video ini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
|---|
| POWERSOIL |
Rekomendasi Produk : |
|---|
| POWERSOIL |