Menolak Menyerah! Evaluasi, Solusi dan Eksekusi untuk Hasil Tanaman Lebih Baik
Angga Syarief / Rabu,18 Januari 2023
Halo sahabat petani, artikel ini adalah lanjutan artikel kami sebelumnya yang membahas kiat perawatan tanaman cabai fase vegetatif milik Mas Imam, biasa disapa akrab dengan sebutan “Mas Beki”. Artikel kali ini akan lebih membahas seputar perawatan tanaman cabai beliau difase generatif. Sebelumnya, sudah kita bahas pertumbuhan tanaman cabai beliau saat fase vegetatif memang begitu istimewa bahkan menjadi dambaan sebagian sahabat petani. Tetapi ada sebuah kesalahan yang menurut beliau fatal dan sudah terlanjur beliau lakukan. Karena termakan sebuah ekspetasi pada akhirnya hasilnya diluar dugaaan. Tetapi Mas Imam berusaha tetap tenang dan mencoba mencari jalan keluar. Akhirnya, tanaman saat ini mengalami perkembangan. Masih ada sepercik harapan yang bisa diraih Mas Imam. Tanaman cabai beliau masih terlihat istimewa. Penasaran dengan langkah yang beliau lakukan? Kami bongkar dibawah ini.
Pupuk susulan
Perawatan fase generatif beliau baru melakukan pemupukan susulan satu kali dengan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dari Yaramila, seharusnya tanaman yang sudah menyentuh fase generatif bahkan sudah sampai petikan ke 8 seperti milik Mas Imam semestinya sudah dilakukan pemupukan susulan sebanyak 4 kali. Dan pengaplikasian pupuk susulan dilakukan mulai umur 20 HST dengan interval 20 hari sekali. Pemberian pupuk susulan pun semestinya diberikan dilubang susulan dan dilakukan via tabur cukup dengan dosis 1 sendok makan. Beliau memang menyadari akan hal itu, terlambat dalam mengaplikasikan pemupukan susulan.
Spray generatif
Semprotnya beliau menggunakan pupuk dominan unsur phospat “MORDENFOL”, pupuk yang dominan unsur kalium “KALINET”, dan pupuk kandungan unsur mikro “VITARONSL”. Pengaplikasian spray nutrisi ini beliau lakukan secara rolling atau bergantian, jadi interval spray beliau 4 hari sekali dimana pertama menggunakan MORDENFOL dengan dosis 3-4 tutup botol/16 liter air, spray berikutnya ganti menggunakan KALINET dengan dosis 3 – 5 tutup botol/16 liter air dan spray selanjutnya ganti menggunakan VITARONSL dengan dosis 1 tutup botol/16 liter air.
Menyadari sejak awal keterlambatan beliau mengaplikasikan pupuk susulan sehingga beliau mencoba membantu menambahkan unsur phospat kembali via spray dengan harapan membuat daun tanaman tetap berwarna hijau segar dan tunas tetap tumbuh. Benar adanya, sejauh mata kami memandang daun pada tanaman Mas Imam masih terlihat hijau segar, ini menandakan daun masih bisa berproduktif dalam melakukan sistem fotosintesis. Pengaplikasian unsur kalium juga turut beliau rasakan hasilnya, disamping produktivitasnya yang meningkat juga menghasilkan kualitas buah yang optimal. Terlihat dari kulit buah yang cukup tebal dan warna dari buah itu sendiri mengkilap seperti berlian yang terkena sinar matahari. Meski begitu, beliau tidak cukup hanya mengaplikasikan pupuk unsur makro saja, pengaplikasian pupuk unsur mikro turut beliau lakukan juga. Terutama menjumpai cuaca ekstrim yang kurang bersahabat seperti sekarang ini tentu akan mempengaruhi metabolisme tanaman sehingga peran unsur mikro sangat efektif dilakukan. Selain menjaga metabolisme tanaman manfaat unsur mikro ini sendiri juga untuk meregenerasi sel-sel tanaman agar pulih kembali dan menghindari tanaman dari tingkat stres berlebih. Pengaplikasian unsur makro dan unsur mikro menurut Mas Imam memang sebisa mungkin harus dilakukan karena dengan pengaplikasian unsur yang berimbang juga nantinya akan membuat tanaman tetap tumbuh optimal.
Cerita pengalaman
Tanaman cabai milik Mas Imam sebelumnya sudah pernah kami liput sebelumnya dalam artikel ini. Pada artikel sebelumnya, kami lebih membahas perawatan beliau saat fase vegetatif. Memang terlihat tanaman beliau saat fase vegetatif begitu istimewa, tetapi menyentuh fase generatif dibuat terkejut bukan main. Tanaman pertumbuhannya sedikit terhambat. Setelah ditelaah Mas Imam menyadari kesalahannya, seharusnya dengan luasan lahan beliau populasi tanaman berjumlah kurang lebih 1.200 tanaman. Tetapi berhubung beliau menginginkan dari awal hasil panennya banyak sehingga beliau menambah populasi tanaman. Dalam satu bedeng, umumnya menggunakan dua lajur tapi bedengan punya Mas Imam ini dibuat tiga lajur. Memang pertumbuhan awal tanaman terlihat optimal, tetapi saat akan menyentuh fase generatif pertumbuhan tanaman terhambat. Ini karena disebabkan jarak antar tanaman terlalu berdekatan. Semakin dekat jarak tanam, kebutuhan tanaman akan sinar matahari juga akan semakin berkurang. Faktor inilah yang bisa membuat kelembapan area permukaan tanaman meningkat. Sehingga pertumbuhan jamur patogen juga mulai tampak, tidak menutup kemungkinan pada akhirnya tanaman cabai Mas Imam ketika fase generatif ada beberapa tanaman yang terserang antraknosa/patek.
Kesalahan kedua beliau adalah aplikasi pupuk dasar berupa pupuk kandang kambing yang berlebihan. Lahan yang sekarang ini beliau tanami, sebelumnya beliau berikan pupuk kandang kambing sebanyak 60 karung. Sehingga membuat tanaman overdosis akan kebutuhan pupuk kandang kambing. Semestinya dari total 1.600 tanaman cukup menggunakan sebanyak 26 – 30 karung saja. Overdosis ini pada akhirnya membuat beberapa tanaman terkena busuk batang dan layu. Mas Imam juga kurang memastikan pupuk kandang kambing yang beliau gunakan sudah terfermentasi dengan baik atau belum. Pupuk kandang yang kurang terfermentasi dengan baik akan susah berhomogen dengan tanah sebab dari tekstur pupuk masih menggumpal belum gembur dan sifat pupuknya masih panas. Suhu panas ini yang bisa membuat tanaman menjadi layu. Uap panas dari pupuk kandang naik ke permukaan tanah dan menyentuh akar tanaman sehingga membuat akar tanaman akan terbakar. Jika akar sudah terbakar dampaknya akar itu akan mati. Jadi akar yang semestinya menjadi penopang atau pondasi tanamannya saja sudah roboh maka tanaman itu sendiri juga akan ikut roboh atau mati.
Aplikasi fungisida
Ada beberapa tanaman beliau yang terserang layu, busuk batang, dan antraknosa. Antisipasi penyebaran jamur yang mengakibatkan layu dan busuk batang pada bagian bawah beliau cukup lakukan dengan kocor. Kocor beliau cukup menggunakan fungisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida yang beliau aplikasikan selang sehari setelah pemberian pupuk susulan. Kocor fungisida beliau kocorkan tepat pada lubang tanam.
Untuk antisipasi penyebaran jamur pada bagian atas beliau lakukan via spray menggunakan fungisida kontak bahan aktif Mankozeb 82% dan fungisida sistemik bahan aktif Mankozeb 57,9% + azoksistrobin 4,7% + tebukonazol 5,6% secara rolling atau bergantian dosis 2 sendok makan dengan interval 4 hari sekali.
Mas Imam termasuk petani pemula yang belum lama terjun didunia pertanian. Asal usul beliau tertarik ke dunia pertanian setelah melihat hasil budidaya tanaman dari Mas Udin si professor cabai. Beliau mencoba mempelajari kiat dari Mas Udin dan menerapkan langsung. Tetapi beliau mengadopsi metode professor cabai setengah jalan tidak dari awal. Memang proses awal tanaman beliau terlihat berjalan lancar dan tanaman cabainya tumbuh dengan optimal. Entah mengapa, benturan pikiran dari Mas Imam sendiri yang ingin membuat hasil panennya tinggi sehingga memaksa menambah populasi tanaman serta memberikan pupuk kandang kambing yang berlebihan. Hasilnya, saat pertumbuhan fase generatif kurang optimal. Tapi Mas Imam berusaha tetap tenang dan mencari solusi yaitu dengan pengaplikasian unsur hara makro dan mikro yang berimbang. Efek dari perpaduan dua unsur tersebut pada akhirnya tanaman terlihat mengalami perkembangan. Meski ada beberapa tanaman yang terserang patogen penyakit, beliau sudah menyiapkan antisipasi dengan aplikasi fungisida yang tepat sasaran.
Memang terkadang kita sebagai manusia mempunyai keinginan atau ekspetasi yang tinggi tetapi pada kenyataannya hasil tidak sesuai harapan. Terkadang tuhan itu akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Begitu juga Mas Imam, Tuhan memberikan kebutuhan kepada Mas Imam berupa kesabaran dan lebih mendalami ilmu supaya tidak jatuh pada lubang sama kedua kalinya. Sesuai dengan pesan Mas Imam kepada kita semua “Tetap ikhtiar dan diimbangi dengan berdoa, karena dua hal itu sangat penting”.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |