Artikel

Menolak Bersahabat dengan Penyakit! Formula Dahsyat Tanaman Cabai di Lahan Lembap

Menolak Bersahabat dengan Penyakit! Formula Dahsyat Tanaman Cabai di Lahan Lembap


Angga Syarief / Jumat,23 Desember 2022

Dimusim penghujan banyak sekali petani yang mengeluh tanaman cabainya mengalami kematian. Serangan patogen penyakit seperti layu, busuk batang, dan patek sudah menjadi penyakit yang familiar dimusim penghujan. Jika tanaman sudah terjangkit penyakit ini memang sangat susah disembuhkan. Membuat petani cabai pusing kepala dan selalu khawatir budidaya tanaman cabai dimusim penghujan. Sebenarnya perlu beberapa kiat yang bisa mengatasi kekhawatiran petani cabai dimusim hujan. Akan terlihat mudah bila kita mengetahui perawatannya dengan tepat dan benar. Artikel kali ini kita akan belajar bersama dengan salah satu narasumber petani cabai bernama Pak Dedi yang beralamt tinggal di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Sudah cukup lama bergelut didunia pertanian khususnya budidaya tanaman cabai. Musim penghujan tidak dijadikan masalah oleh beliau, karena Pak Dedi sudah biasa menghadapi budidaya tanaman cabai dimusim hujan sehingga beliau sudah menemukan celahnya. Padahal lahan beliau tingkat kelembapannya tinggi apalagi dimusim penghujan lahan beliau tanahnya sampai becek berlumpur dan bahkan air sampai tergenang. Tetapi beliau sudah mengetahui cara mengatasi hal tersebut, rahasia beliau kami bocorkan dibawah ini.

Pengolahan lahan

Jadi lahan yang digunakan adalah lahan baru yang diolah kembali sebelumnya lahan tersebut ditanami tanaman padi selama 3 musim tanam. Menggunakan pupuk kandang kambing dan pupuk dasar menggunakan KCL, NPK Phonska, SP-36, dolomite. Untuk dolomitenya diaplikasikan dua kali yang pertama dicampur menjadi satu bersamaan dengan pupuk dasar yang diberikan ditengah bedengan, kemudian ditutup kembali menggunakan tanah setelah itu beliau menaburkan kembali dolomite di atas permukaan menyelimuti bedengan. Posisi pemberian pupuk dasar ternyata juga berpengaruh, menurut beliau lebih tepatnya diberikan dibagian tengah bedengan karena akar nantinya akan tumbuh menjalar menuju bagian tengah mencari sumber makan dengan sendirinya sehingga pertumbuhan bulu-bulu akar maksimal. Tujuan dolomite diberikan ditengah dan dicampur dengan pupuk dasaran menurut beliau agar pupuk dasar tersebut cepat matang dan berhomogen dengan tanah, sedangkan dolomite yang ditabur diatas permukaan tujuannya untuk menjaga pH tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Tentang varietas

Menanam varietas ponirun dengan jumlah populasi 3.200 tanaman. Dari total populasi hanya sekitar 8 pohon saja yang terkena layu, busuk batang aman, patek sangat minim sekali dari petikan terakhir mendapatkan 42 kg sedangkan yang patek dipetik tidak sampai setengah kg.

Penanaman

Awalnya bibit dibawa ke lahan tujuannya untuk mengenal lingkungan dan adaptasi supaya bibit tanaman tidak kaget nantinya. Jika bibit tanaman tidak diadaptasikan terlebih dahulu, jatuhnya bibit tanaman akan kaget sehingga nantinya akan membuat tanaman menjadi stress. Setelah dibawah kelahan selang waktu 2-3 hari dari persiapan bedengan baru beliau lakukan penanaman. Mengapa jaraknya tidak sampai mingguan? Ini karena Pak Dedi sudah memproses pupuk dasar diawal tadi dengan tepat, jadi kondisi pupuk dasar sudah matang apalagi beliau mengaplikasikan dolomite sampai 2 kali pengaplikasian.

Tumpangsari

Lahan yang digunakan beliau awalnya adalah sistem tumpangsari dengan tanaman timun. Tanaman timun ditanam dibagian lubang tanam bagian bawah yang berjarak dengan lubang tanam cabai sekitar 25 cm dan jarak penanamannya selang sehari dari penanaman tanaman timun. Jadi terlihat disini tanaman cabai beliau terlihat sangat tinggi, ini karena terjadi proses etiolasi dimana tanaman cabai kekurangan sinar matahari sehingga tanaman akan tumbuh meninggi. Tanaman yang mengalami etiolasi biasanya riskan terkena patogen penyakit, tetapi sejauh ini tanaman cabai Pak Dedi masih aman.

Rahasia perawatan

Kiat perawatan beliau yang pertama adalah kocor, menggunakan POWERSOIL (2 sendok makan), Ultradap (2 sendok makan), Super Interfos (2 sendok makan) ketiga bahan ini dicampur menjadi satu kemudian dilarutkan kedalam ember berkapasitas 20 liter air setelah itu beliau menambahkan air kencing kambing yang sudah terfermentasi setengah liter. Kemudian beliau kocor ke lubang tanam dengan dosis 250ml/lubang tanam. Kocor ini hanya beliau lakukan diawal pertumbuhan saja cukup kocor sebanyak 5 kali dengan jarak kocor 5 hari sekali.

Jadi perpaduan antara pupuk dominan kandungan phospat yang bermanfaat sebagai perangsang tumbuh akar dan batang keatas dilengkapi pupuk organic cair dari urine kambing yang terfermentasi kemudian diimbangi dengan pembenah tanah baik itu fisik, kimi maupun biologis berupa asam humat yang berperan sebagai pengikat unsur hara didalam tanah dan penyangga pH agar tetap stabil, membuat pertumbuhan awal tanaman beliau optimal dan menekan potensi serangan patogen penyakit.

Perawatan generatif

Setiap kali spray fase berbuah beliau selalu menggunakan unsur kalium, phospat, dan boron “KALINET” (dosis 2 tutup botol), unsur magnesium piropospat “MORDENFOL” (2 tutup botol) dan ditambah perekat, pembasah & penembus “LOADER” (1 tutup botol) karena musim hujan. Interval spray 4 atau 5 hari sekali. Disini beliau selalu menggunakan tiga bahan itu, karena setiap kali budidaya cabai dengan penggunaan tiga bahan tersebut buahnya lebat dan potensi bunga menjadi buah tinggi. Tanaman cabai beliau memang tinggi, biasanya tanaman yang tinggi potensi kerontokan bunga dan daun besar tapi milik beliau tidak ada satu pun tanaman yang rontok ini karena kandungan phospat yang berfungsi mempertebal dinding sel pada tanaman sehingga tangkai buah lebih kokoh ditambah fungsi kalium yang berfungsi peningkat potensi bunga jadi buah, mempertebal kulit buah, dan peningkat produktivitas tanaman kemudian dilengkapi unsur boron dan perekat penembus sebagai zat pengangkut dan juga zat tersebut langsung menembus pada inti sel.

Pengendalian jamur

Berhubung bertepatan dengan musim hujan, kunci tanaman beliau bebas dari jamur adalah spray rutin fungisida hampir setiap hari. Fungisidanya beliau menggunakan oplosan sendiri dengan bahan Rampart, Benlox, dan YooZeb. Campuran 3 bahan ini kemudian diambil 5 sendok makan dilarutkan kedalam 16 liter air lalu beliau juga menambahkan fungisida sistemik Tandem dosis setengah sendok makan.

Memperkuat jaringan tanaman

Beliau menyadari bahwa tanaman cabai beliau tinggi, jadi batang tanaman banyak diisi jaringan gabusnya sehingga sel kayu tipis dampaknya tanaman rentan terkena penyakit seperti busuk batang. Antisipasi beliau adalah menggunakan campuran unsur kalsium “CAL-HA” dan CalciMax dengan dosis 2 sendok makan yang diaplikasikan via spray. Fungsi unsur kalsium disini adalah memperkuat sistem jaringan tanaman dan juga mempertebal dinding sel berupa jaringan kayu tersebut.

Begitulah, formula dari Pak Dedi hasilnya pada tanaman cabainya aman dari serangan patogen penyakit. Padahal lahan beliau sangat lembap becek berlumpur, jadi perlu berhati-hati dan bijak dalam pemberian pupuk dasar karena pemberian pupuk dasaran yang tidak tepat hasilnya pupuk yang diberikan tidak dapat berhomogen pada tanah dampaknya akan membuat racun. Inilah yang membuat tanaman mati karena serangan patogen penyakit. Terlihat sederhana, tetapi pengolahan lahan yang tepat akan menghasilkan tanaman yang tumbuh pesat.

“Buat petani cabai tetap semangat, fokus membuat tanaman tumbuh maksimal jika tanaman sehat dan tumbuh maksimal meskipun diharga kurang baik kita akan tetap senang” pesan Pak Dedi kepada kita.

Demikian artikel ini kami buat, lebih lengkapnya kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
CAL-HA
LOADER
KALINET
POWERSOIL
MORDENFOL