Inovasi Olah Tanah Negeri Bunga Sakura Menekan Serangan Penyakit Tanaman Cabai
Angga Syarief / Selasa,20 Desember 2022
Kunci sukses berbudidaya tanaman cabai dimulai dari tahap awal yang benar. Proses awal budidaya tanaman umumnya adalah dengan pengolahan lahan. Ada berbagai ilmu dalam pengolahan lahan, kesannya mungkin terlihat sederhana tetapi mulai dari proses inilah yang menjadi kunci jawaban tanaman dapat tumbuh baik atau tidaknya. Pengolahan lahan yang tepat dan benar akan membuat sifat dan tekstur tanah menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman yang dapat tumbuh dengan baik tidak bisa terlepas dari tanah karena tanah sebagai rumah atau media pijakan tanaman. Selayaknya manusia yang bisa nyaman ditempat tinggal yang disebut dengan rumah dimana yang diisi oleh berbagai fasilitas, semakin fasilitasnya berkualitas kita juga akan betah untuk tinggal begitu juga tanaman yang dapat nyaman tumbuh bilamana didalam tanah terdapat unsur-unsur yang tepat.
Kita disini akan mengulas tentang pola tanam dimulai dari pengolahan lahan yang tepat dan benar. Kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama dengan Bapak Ipul yang beralamat tinggal di Ngluwar, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Banyak melakukan obrolan bersama beliau terkait perawatan tanaman cabai milik beliau. Yang menjadi hal menarik adalah tanaman beliau sejauh ini masih tumbuh optimal serta gejala penyakit hampir tidak ada. Padahal lahan beliau termasuk lahan yang mempunyai tingkat kelembapan yang cukup tinggi terlihat dari kondisi tanahnya becek berlumpur. Mungkin yang menjadi topik pembahasan favorit bulan-bulan ini adalah bagaimana cara mengatasi tanaman yang terserang penyakit layu, busuk batang, dan antraknosa. Tiga penyakit ini memang sejauh ini membuat repot petani, bahkan belum ada obat yang ampuh mengatasi penyakit tersebut. Konsekuensi jikalau tanaman sudah terjangkit adalah resiko kematian. Kalau tanaman sudah mati maka pupus sudah harapan petani untuk bisa memanen. Usut dari usut kami sudah menemukan jawabannya dalam menghadapi tiga penyakit tadi yaitu dengan cara langkah pencegahan. Mari kita bahas satu-satu dibawah ini.
Olah tanah & pupuk dasar
Pengolahan lahan yang beliau lakukan disini akan menjadi inti dari pembahasan artikel ini. Petani pada umumnya dalam melakukan olah lahan langkah awal adalah membajak atau merombak kembali tanah. Kemudian mencangkul dan dibentuk menjadi bedengan setelah itu diberikan kapur pertanian dan pupuk dasaran. Langkah seperti ini sudah menjadi hal umum mayoritas petani. Hal menarik pengolahan lahan beliau disini adalah kondisi tanah yang masih rata dan belum dibajak beliau taburi terlebih dahulu dengan pupuk kandang setelah disebar merata baru Pak Ipul membajak membalik posisi tanah bagian atas menjadi bagian bawah setelah itu baru beliau membuat bedengan. Jadi posisi pupuk kandang sudah tercampur dengan tanah. Menurut kami, langkah yang dilakukan Pak Ipul sangat menarik. Tanah dan pupuk kandang akan lebih cepat berhomogen. Luasan lahan sekitar 1.300 m2 beliau menghabiskan sebanyak 45 zak / karung pupuk kandang.
Tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang lalu beliau buat bedengan. Setelah itu beliau memberikan pupuk dasaran tepat ditengah-tengah bedengan berupa NPK Phonska 50 kg, SP-36 50 kg, dan ZA 50 kg. Pupuk dasaran sudah diberikan beliau langsung menutup dengan tanah setelah itu menabur dengan dolomite sebanyak 19 karung. Langkah terakhir beliau tutup menggunakan plastik mulsa dan melakukan proses pendiaman selama kurang lebih 2 minggu. Proses pendiaman ini bertujuan pupuk dasaran dapat berhomogen dengan tanah. Idenfikasi lahan sudah siap digunakan adalah mulai tumbuh rumput diarea sekitar lahan.
Kami juga masih kerap menjumpai petani yang mengeluh tanaman cabainya mengalami kematian. Menurut riset, ada kemungkinan pupuk kandang yang digunakan kurang terfermentasi dengan baik sehingga sifat pupuk kandang tersebut masih panas. Akibatnya menimbulkan uap, dan uap ini lah yang membuat tanaman kepanasan sehingga akar akan terbakar atau gosong. Dampaknya akar mati tumbuhan pun ikut mati, karena akar yang menjadi salah satu struktur tanaman yang penting dalam menyerap unsur hara didalam tanah dan sebagai pondasi tanaman. Maka dari itu, salah satu cara yang dilakukan Pak Ipul ini bisa menjawab permasalahan tersebut karena manfaatnya selain pupuk dasaran dapat berhomogen baik dengan tanah, pertumbuhan akar akan lebih leluasa karena bulu-bulu akar akan berkembang dengan sendirinya mencari sumber makanan.
Luas lahan, populasi & jarak tanam
Luasan lahan beliau adalah 1.300 m2 dengan jumlah populasi tanaman kurang lebih 2.500 tanaman dengan jarak antar tanaman 50 cm x 50 cm.
Penyulaman
Arti kata penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati diawal dengan tanaman yang baru kalau orang jawa biasa menyebutnya dengan istilah “tanjang”. Pak Ipul menyulam diawal sekitar 20 tanaman. Tanaman yang mati disini kemungkinan karena layu yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi hampir sehari penuh air hujan mengguyur lahan beliau.
Sistem Tumpangsari
Jadi beliau melakukan sistem tumpangsari, awalnya pengolahan lahan seperti yang disebutkan diawal tadi, setelah itu beliau menanam tanaman gambas dahulu. Setelah gambas berumur sekitar 30 – 35 HST saat tanaman gambas mulai berbunga baru beliau menanam tanaman cabai.
Pengkocoran
Fase vegetatif melakukan kocor sebanyak 3 kali, dikocoran pertama beliau menggunakan POWERSOIL 4 sendok makan, Super Interfos 4 sendok makan dilarutkan kedalam 16 liter air. Kocoran kedua beliau mengoplos atau mencampur tiga bahan yaitu POWERSOIL (1kg) CALBOVIT (1 kg), Super Interfos ( 2 kg) lalu dilarutkan dalam 16 liter air. Campuran 3 bahan ini digunakan sekali saja dikocoran kedua.Kocoran ketiga beliau menggunakan NPK Mutiara dari Yaramila 4 kg, POWERSOIL 1 kg, CALBOVIT 1 kg. Tiga bahan ini tidak dicampur tapi langsung dilarutkan di 16 liter air.Interval pengocoran tidak menentu kadang 7 hari sekali kadang juga 10 hari sekali.Disini beliau selalu menyertakan asam humat “POWERSOIL” setiap kali pengocoran karena menurut beliau manfaatnya sangat baik untuk tanah sebagai penyubur tanah dan juga menjaga pH tanah dalam kondisi stabil. Sudah menjadi bahan favorit beliau selama 7 tahun.
Spray vegetatif
Spray vegetatif menggunakan kombinasi fungisida Bendas 100 gram, Rampat 100 gram, dan Mancozeb 82% 1 kg ditambah KOVER WP 500 gram masih dalam kondisi bahan mentah kemudian dicampur menjadi satu setelah itu saat fase vegetatif cukup 1 sendok makan kemudian fase generatif tambah dosisnya menjadi 2 sendok makan/16 liter air dengan interval spray 5 hari sekali. Racikan ampuh ini sudah beliau terapkan selama kurang leih 5 tahun alhasil setiap budidaya tanaman cabai aman dari serangan jamur. Selain pengaplikasian fungisida, beliau juga turut memberikan nutrisi berupa magnesium piropospat atau MORDENFOL dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air.
Spray generatif
Kunci dari produktivitas tanaman beliau yang tinggi ternyata adalah spray nutrisi menggunakan KALINET dengan dosis 1 tutup botol dengan interval spray 5 hari sekali. Pupuk pelebat buah yang dilengkapi kombinasi unsur kalium, phospat, dan boron membawa dampak pada tanaman Pak Ipul terlihat tanaman cabai lebat buahnya.
Pupuk susulan & perawatan tambahan
Pupuk susulan menggunakan cukup NPK Phonska sebanyak 30 kg diberikan dilubang susulan. Dilubang tanam terdapat campuran dolomite 40 kg dan POWERSOIL 500 gram. Dioplos kemudian diberikan dilubang tanam 1 genggam tangan. Menurut beliau manfaatnya untuk mengurangi tingkat kelembapan dan potensi serangan layu selain itu pH tanah lebih stabil.
Pengolahan lahan yang tepat dan benar memang benar sebagai kunci sukses budidaya tanaman cabai. Langkah ini juga terbilang cara efektif untuk mencegah tanaman terserang dari serangan jamur patogen. Sistem olah lahan yang Pak Ipul lakukan cukup menarik dan bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk sahabat petani semua. Sebelum kami akhiri artikel ini, beliau meninggalkan pesan “Bertanilah dengan modern, pembuatan pondasi awal dengan pengolahan lahan yang tepat menjadi kunci sukses budidaya cabai.”
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya ada disini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |