Artikel

Figur Petani Milenial, Pengaruh Mindset dan Modal Minimalis Menghasilkan Omset Manis

Figur Petani Milenial, Pengaruh Mindset dan Modal Minimalis Menghasilkan Omset Manis


Angga Syarief / Selasa,03 Januari 2023

Berbicara tentang budidaya tanaman cabai tidak melulu tentang hasil panen. Mendapatkan hasil panen yang optimal juga sebanding dengan modal perawatan. Petani khusunya cabai mengira bahwa berbudidaya tanaman cabai bukanlah hal yang mudah selain itu modal yang dikeluarkan juga tinggi. Belum juga mendapatkan hasil panen dengan harga pasaran yang fluktuatif. Membuat petani cabai merenung berpikir dua kali mengingat biaya perawatan serta resiko kegagalan yang tinggi.

Artikel kali ini kita akan sama-sama belajar bersama dengan salah satu petani milenial bernama Mas Iskhac yang beralamat Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Berlatar belakang yang dulunya duduk dibangku kuliah jurusan Pendidikan, pada akhirnya setelah lulus beliau mencoba terjun ke dunia pertanian. Menganggap dirinya sebagai petani pemula yang baru-baru ini terjun di dunia pertanian, menurut kami hasil budidaya tanaman cabai beliau bisa dibilang berhasil. Berprofesi sebagai petani yang belum lama terjun di dunia pertanian tetapi hasil budidaya tanaman cabai terlihat lebih optimal dibandingkan dengan tanaman cabai tetangga. Melihat sebelah kanan dan kiri kondisi area lahan Mas Iskhac terlihat daerah ini termasuk daerah yang endemik dengan virus kuning. Tapi sejauh ini, kondisi tanaman beliau masih cukup aman dari serangan penyakit baik itu virus maupun layu. Padahal, modal yang dikeluarkan Mas Iskhac ini sendiri juga tidak banyak. Beliau sendiri mempunyai prinsip bahwa petani pemula dengan modal minim bukan menjadi penghalang. Berpegang teguh rasa ingin mencoba, keuletan, serta dilandasi ilmu membuat beliau bisa berproses sejauh ini. Sepertinya sahabat petani semua penasaran seperti apa hasil dan perawatannya? Yuk kita bongkar dan belajar bersama dibawah ini.

Olah lahan

Petani pada umumnya mengolah lahannya dengan pemupukan dasar yang komplit dan dengan dosis yang banyak. Beda halnya dengan Mas Iskhac, beliau hanya cukup menggunakan pupuk kandang kambing dan SP-36. Pupuk kandang kambing hasil fermentasi sendiri, membutuhkan sekitar 8-10 karung sedangkan pupuk SP-36 hanya cukup 25 kg. Campuran dua pupuk dasar ini beliau berikan tepat ditengah-tengah bedengan, kemudian beliau tutup kembali menggunakan tanah. Lalu beliau pasang plastik mulsa. Nah, disini terlihat modal yang beliau gunakan sangat minim, plastik mulsa yang seharusnya digunakan budidaya tanaman cabai itu dengan lebar 100 – 120 cm tetapi disini beliau cukup menggunakan plastik mulsa dengan lebar 80 cm.

Tentang varietas

Menjawab persamalahan selama ini yang dirasakan petani cabai tentang tanaman yang rentan terkena serangan patogen penyakit dan virus adalah dengan pemelihan varietas unggul. Keunggulan dari varietas cabai era sekarang ini sudah mempunyai keunggulan yang ditonjolkan seperti tahan virus dan toleran layu. Dua keunggulan ini menjadi kriteria pilihan petani cabai karena dari segi perawatan nantinya akan mudah. Seperti Mas Iskhac sendiri, memilih varietas unggul yaitu varietas cabai Absolut 69 yang mengklaim varietas tahan virus dan toleran layu. Menanam kurang lebih 1.200 tanaman dalam satu lahan hasilnya sejauh mata kami memandang hanya beberapa tanaman saja yang terserang patek serta layu dan itu pun prosentasenya sangat minim. Busuk batang dari 1.200 tanaman tidak mencapai 10 tanaman yang terkena. Dan virus kuning sejauh ini belum ditemukan tanaman yang terkena.

Perempelan

Menjumpai dilahan beliau ada beberapa tanaman yang dilakukan perempelan dan ada yang tidak dirempel. Ternyata memang sengaja beliau lakukan untuk melihat sejauh mana perbandingannya. Tanaman cabai beliau yang dilakukan perempelan secara vigor tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak dilakukan perempelan. Perempelan adalah pangkas atau potong tunas anakan bagian bawah. Inilah sebabnya tanaman yang dirempel terlihat lebih tinggi karena nutrisi yang diserap bagian bawah langsung tersalur ke cabang utama. Jadi jika tanaman yang tidak dirempel, nutrisinya akan mampir ke tunas anakan sehingga jumlah nutrisi yang tersalur di cabang utama lebih minim. Selain itu manfaat lain perempelan adalah mengurangi tingkat kelembapan. Sebab tunas anakan yang sengaja dipelihara dan tumbuh, besar kemungkinan bersentuhan dengan tunas anakan tanaman lain sehingga sirkulasi udara kurang lancar dan intensitas cahaya matahari yang masuk juga minim sehingga bisa menyebabkan kelembapan meningkat.

Hasil perempelan yang Mas Iskhac lakukan ini memberikan efek nyata pada tanamannya. Buah bagian atas lebih lebat dan prosentase bunganya juga banyak. Mas Iskhac menyadari dari awal, perawatan yang beliau lakukan melihat kondisi isi dompet, jadi melakukan perawatan yang tidak perlu mengeluarkan biaya cukup dengan tenaga. Karena tidak dengan perempelan pun tunas anakan yang dipelihara juga membutuhkan nutrisi sehingga semakin banyak tunas anakan yang dipelihara semakin banyak juga nutrisi yang dibutuhkan. Pada akhirnya Mas Iskhac menemukan solusinya yaitu dengan perempelan.

Perawatan yang dilakukan Mas Iskhac terbilang cukup menarik dimana mengeluarkan modal sedikit tetapi hasil yang optimal. Beliau merasa puas dan menurut kami patut berbangga diri karena belum lama terjun didunia pertanian berstatus petani pemula dan dibenturkan dengan modal seadanya tapi membuahkan hasil. Memang niat dari awal beliau sudah menancapkan didalam hati rasa ingin mencoba dan berani ambil resiko daripada kehilangan kesempatan. “Mending mangkat sik, soal sangu piker keri” inilah kata-kata yang selalu beliau ingat. Niat dari awal baik pasti hasil akhirnya akan baik, seperti prinsip ekologi yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ketika Mas Iskhac berniat baik dari awal menanam cabai sembari melestarikan lingkungan, semesta pun membalasnya dengan baik.

“Ubahlah mindset karena bertani itu tidak perlu mahal, yang terpenting ditata rapi sejak awal dan niat baik tidak akan mengkhianati” Pesan Mas Iskhac kepada kita semua.

Demikian artikel ini kami buat, semoga bisa menginspirasi sahabat petani semua terutama untuk petani milenial, tetap semangat kurangi sambat. Lengkapnya kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
POWERSOIL
MORDENFOL