Bukan Sembarang Resep! Racikan Mujarap Pengolahan Lahan Tanaman Cabai
Angga Syarief / Rabu,22 Februari 2023
Peran generasi anak muda sangatlah penting bagi sektor pertanian. Perlu kita ketahui, pertanian dinegeri kita ini makin hari semakin mengalami penuaan. Maka dari itu, peran anak muda sebisa mungkin menjadi motor penggerak sektor pertanian. Perlu sebuah motivasi agar sektor pertanian ada penerusnya. Sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah, sayang jika tidak bisa dimanfaatkan dan tidak ada penerus yang bisa mengelolanya. Jangan sampai dibiarkan setelah itu menghilang.
Artikel kali ini bertujuan untuk mendorong anak muda jaman sekarang bahwa terjun didunia pertanian tidaklah susah atau mengerikan seperti dibayangan kalian. Kali ini kita akan ditemani oleh seorang pemuda bernama Mas Ivan yang beralamat di Desa Donorojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Saat ini menginjak umur 20 tahun, mulai bertani diumur 19 tahun. Setelah lulus sekolah beliau memutuskan untuk mencoba bertani. Padahal latar belakang orang tuanya Mas Ivan terjun didunia peternakan, sedikit menyimpang jalur dari latar belakang kedua orang tuanya tetapi tidak membuat Mas Ivan merasa malu dan putus asa, karena beliau berasal dari lulusan jurusan pertanian. Diusia beliau yang menginjak umur 20 tahun masih terbilang sangat muda untuk menjadi petani. Teman sebaya beliau pun tidak ada yang berperan sama dengan beliau. Sempat menjadi buah bibir tetangga sekitar, setelah lulus tidak ingin mencari pekerjaan tetap malah memutuskan untuk menjadi petani. Dengan tekad yang kuat dan bermodal semangat, Mas Ivan tidak malu dan ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa bertani itu menguntungkan dan menyenangkan.
Mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya, Mas Ivan langsung tancap gas mencoba menanam komoditas cabai. Pertama kali mencoba menanam cabai dan mendapati keberhasilan. Modal awal dari kedua orang tuanya dengan nominal Rp 2.600.000 beliau menanam sekitar 400 tanaman cabai. Mendapati harga yang baik yakni harga pasaran Rp 60.000 membuat beliau sudah bisa balik modal. Senang bukan main, baru pertama kali mencoba sudah berhasil dan mendapatkan keuntungan. Dari keuntungan pertama kali menanam itulah yang membuat Mas Ivan ketagihan untuk mencoba menanam tanaman cabai kembali. Saat ini, beliau menanam kembali tanaman cabai. Tanaman keempat ini, sekitar total populasi 4.000 tanaman sudah mendapati petikan ke-10 dengan tonase sekitar 2,5 kuintal. Angka yang menurut kami sangat fantastis bagi seorang petani pemula. Setelah banyak berbincang dengan Mas Ivan, kami bisa menyimpulkan cara perawatan beliau disini.
Pengolahan lahan
Mas Ivan yang dulunya lulusan sekolah jurusan pertanian sudah paham betul bahwa nyawa hidup tidaknya tanaman kuncinya dimulai dari pengolahan lahan. Ibarat rumah, bisa kokoh berdiri tergantung dari cakar ayamnya. Begitulah dengan tanaman, bisa hidup optimal dan sehat dimulai dari tanahnya. Sering kami sampaikan bahwa sahabat petani menginginkan tanaman yang optimal dan sehat mulailah dari olah tanah yang benar dan tepat. Pendapat ini pun disetujui oleh Mas Ivan dan membawa bukti nyata pada tanamannya. Sejauh mata kami memandang, terlihat dari seberang jalan memang tanaman terlihat kurang begitu istimewa karena pertama yang terlihat beberapa tanaman terdapat yang terkena virus gemini, tetapi ketika kami mendekat benar-benar dibuat takjub bukan main. Tanaman begitu sehat terhindar dari serangan penyakit baik itu layu, busuk batang bahkan sampai antraknosa. Yang membuat kami kaget kembali, kami dikejutkan dengan produktivitasa tanamannya. Hampir setiap ruas batang dipenuhi buah sampai-sampai daunnya tidak terlihat karena tertutup buah cabai. Rahasia bisa membuat tanaman yang begitu istimewa ternyata beliau membuat pupuk bokasi sendiri. Pengertian pupuk bokasi sendiri adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi beberapa bahan organik. Bahan-bahan yang beliau gunakan sebagai berikut.
- Pupuk Bokasi
Pupuk racikan Mas Ivan ini terdiri dari pupuk kandang kambing yang sudah terfermentasi, dedak padi, dan arang sekam. Pembuatan bokasi ini, pertama beliau buat lapisan. Jadi bagian bawah/pertama pupuk kandang kambing kemudian atasnya diberi dedak padi dan arang sekam. Tiga bahan ini menjadi satu lapisan, lalu beliau siram dengan dekomposer EM4, molase (tetes tebu), asam humat “POWERSOIL” dan Trichoderma. Setelah disiram beliau menabur kapur pertanian / dolomite. Kemudian beliau menumpuk dengan tiga bahan diawal tadi menjadi lapisan yang kedua, lalu melakukan langkah penyiraman dengan bahan yang kami sebutkan dan menabur dolomite. Jadi Mas Ivan membuat sekitar 5 lapisan dan melakukan proses yang sama seperti yang kami sebutkan diawal.
Setelah terbuat 5 lapisan, pupuk bokasi dilakukan pendiaman dahulu. Mas Ivan selalu melakukan pengecekan dan pengadukan secara berkala. Sampai beliau mendapati indikasi pupuk bokasi tersebut dapat digunakan. Indikasi pupuk bokasi yang sudah siap digunakan menurut beliau sudah mulai ditumbuhi rumput. Dengan tumbuhnya rumput ini menandakan pupuk bokasi sudah siap digunakan sebagai pupuk dasaran.
- Pembuatan bedengan
Bedengan beliau buat setengah jadi dahulu, setelah itu dibuka bagian tengah bedengan tersebut. Tepat pada bagian tengah bedengan yang terbuka beliau taburi dolomite dahulu setelah itu baru ditaburi pupuk bokasi buatan. Dan beliau juga menambahkan pupuk kimia unsur phospat “Fertiphos” dengan dosis sedang untuk membantu awal pertumbuhan tanaman karena unsur phospat sangat penting untuk pertumbuhan awal tanaman. Setelah memberikan beberapa pupuk dibagian tengah bedengan, langsung diaduk dicampur menjadi satu dan dibuat bedengan matang. Sebelum ditutupi plastik mulsa, bedengan yang sudah jadi Mas Ivan siram kembali dengan POWERSOIL sebanyak 2-4 sendok makan/16 liter air.
Setelah memberikan semua bahan pada bedengan, Mas Ivan langsung menutup dengan plastik mulsa. Tidak langsung melakukan penanaman, Mas Ivan melakukan pendiaman kembali agar pupuk dasaran dapat berhomogen dengan tanah. Racikan yang disebutkan diawal seperti trichoderma, molase, serta asam humat ini membawa pengaruh yang signifikan. Kombinasi tiga bahan tersebut bertujuan sebagai penyedia makanan untuk mikroba baik didalam tanah, dimana mikroba baik ini sebagai asupan makanan tanaman. Ketika mikroba baik didalam tanah banyak dan terpenuhi asupan makanannya secara otomatis gizi untuk tanaman juga akan terpenuhi.
Ditambah lagi peran asam humat yang bisa mengikat unsur hara didalam tanah dan menjaga pH agar tetap stabil. Sebanyak apapun mikroba baik didalam tanah jika tidak diimbangi memperhatikan pH tanah akan sia-sia. Bagaimana pun dua faktor ini sama pentingnya dan sebisa mungkin harus berimbang. Khususnya dimusim hujan, pH bisa mengalami penurunan atau drop karena kandungan air hujan ini sendiri banyak mengandung kadar masam sehingga akan mempengaruhi pH tanah menjadi masam juga. Dengan peran adanya asam humat serta trichoderma dan molase sebuah paket komplit yang membuat pondasi kuat untuk menjadi media tumbuh tanaman yang baik dan sehat.
Mas Ivan ini termasuk petani milenial yang cukup cerdik. Beliau mencari beberapa referensi dan tidak malu bertanya. Terinspirasi oleh Professor Cabai dan mencoba menerapkan metodenya. Cerdiknya Mas Ivan, beliau tidak menyerap ilmu dari berbagai sumber secara mentah-mentah. Beliau telaah kembali sehingga menciptakan sedikit modifikasi metode professor cabai. Beliau berpendapat meski metode professor cabai sudah banyak yang menerapkan, tetapi belum tentu memperhatikan faktor penting lainnya seperti memperhatikan ketinggidan daerah dan tekstur tanahnya. Setiap daerah tentu memiliki ketinggi serta tekstur tanah yang berbeda-beda, sehingga meski menerapakan metode professor cabai tidak ada salahnya tetapi perlu kembali memperhatikan kondisi lahan dahulu. Perlu sebuah modifikasi tetapi tidak menghilangkan konsep dasar metodenya. Alhasil Mas Ivan berhasil membuktikan, tanamannya saat ini benar-benar bebas dari serangan penyakit.
Kesimpulan artikel kali ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam budidaya tanaman apapun adalah memperhatikan tanah. Pengolahan lahan menjadi kunci dasar membuat tanaman yang tumbuh optimal dan sehat. Jika olah lahan sudah tepat pasti tanaman akan sehat. Sejak awal Mas Ivan sudah mempunyai prinsip “Mencegah lebih baik daripada mengobati” memang benar begitu kan sahabat petani? Tanaman yang sehat tentu akan terhindar dari penyakit, tetapi jika tanaman sudah terjangkit penyakit tentu akan susah mengobati dan pasti repot bukan?
Cukup sekian artikel ini kami buat, pembahasan perawatan selebihnya akan kami sambung diartikel berikutnya.
Lengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |
Rekomendasi Produk : |
---|
POWERSOIL |