Budidaya Tomat : Rumus Pengendalian Layu Tanaman Tomat Paling Efektif
Angga Syarief / Rabu,24 Januari 2024
Tomat, yang juga dikenal dengan nama ilmiah Solanum lycopersicum, buah yang berasal dari Amerika Selatan ini relatif mudah dibudidayakan. Meskipun budidaya tanaman tomat relatif mudah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Dimulai dari pemilihan varietas, media tanam, pemupukan yang berimbang sampai pengendalian selektif terhadap serangan hama dan penyakit. Dengan memahami faktor-faktor kegagalan ini, Anda dapat menghindari kesalahan umum dan meningkatkan kesuksesan dalam budidaya tanaman tomat kamu. Kegagalan yang kerap sekali menjumpai adalah akibat serangan hama dan penyakit.
Tomat rentan terhadap serangan kutu daun, ulat, dan penyakit seperti busuk buah dan penyakit layu. Jaga kebersihan tanaman dan lakukan pemantauan rutin untuk mengenali tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Akan rugi rasanya, diwaktu permintaan dan harga yang tinggi seperti ini, justru tidak dapat merasakan hasil manis saat kamu panen. Maka dari itu, perlu langkah selektif dalam menangani hal ini. Tidak asal sembarangan dalam upaya mengatasi serangan hama dan penyakit. Artikel kali ini akan membahas hal menarik seputar perawatan tanaman tomat dengan sebuah metode yang praktis oleh salah seorang petani yang terbilang senior.
Profil Petani
Akan banyak belajar bersama Pak Solehudin, akrab dengan panggilan Pak Soleh. Salah seorang petani tomat yang berasal dari Desa Patosari, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Musim tanam sekarang, beliau sedang sibuk merawat tanaman tomatnya. Kami bersama tim melakukan perjalanan yang cukup jauh, karena kami merasa tertarik untuk mengobrol asik dengan beliau. Yang membuat kami merasa tertarik berkunjung ke lahan beliau yaitu pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat beliau.
Hanya dapat hitungan jari saya, tanaman beliau yang mengalami serangan penyakit seperti busuk batang, bercak daun, dan layu. Bila kita ingin mengupas, dibalik harga pasar yang sedang tinggi yakni Rp 15.000/kg ternyata banyak petani tomat yang mengalami kegagalan saat budidaya. Dengan pasokan barang yang minim, sehingga faktor inilah yang membuat harga pasar akan tanaman tomat ini melambung. Oleh sebab itu, kami menjumpai beliau dikarenakan tanaman tomat beliau begitu istimewa dan menjadi daya tarik bagi kami.
Tentang Varietas & Pola Tanam
Varietas tomat yang beliau budidayakan adalah varietas tomat Batavi 77 dengan pengaturan jarak tanam 45 cm x 45 cm antar lubang tanam. Sedangkan jarak tanam antar lajur yaitu 60 cm. Satu lubang tanam beliau tanami 1 batang tanaman. Setiap tanamannya beliau lakukan rempel tunas air, hanya menyisakan 2 tunas anakan saja. Hal ini beliau lakukan karena untuk menjaga tingkat kelembapan. Disatu sisi, dengan pemeliharaan 2 tunas anakan, akan mengoptimalkan pembentukan buah. “Percuma Mas Zaki, tunas air banyak hasil buahnya banyak, tapi engga berbobot. Nilai jualnya bisa rendah” tegas Pak Soleh. Memang benar adanya, terkadang angan-angan kita hanya upaya menambah kuantitas tanpa memperhatikan kualitas.
Pupuk Dasar
Tanpa menggunakan pupuk kimia, beliau hanya cukup menggunakan pupuk kandang ayam yang sudah terfermentasi dengan baik. Pupuk tersebut beliau taburkan pada bedengan, setelah tertabur secara merata, sebelum melakukan penutupan dengan plastik mulsa beliau siram terlebih dahulu dengan asam humat “POWERSOIL”. Beliau cukup menggunakan 100 gram POWERSOIL untuk 4 tangki sprayer. Ini yang berbeda dari musim tanam sebelumnya. Menurut beliau, setelah aplikasi asam humat yang disiramkan, dapat menekan serangan layu. Asam humat biasa dikenal sebagai intisari atau saripati pupuk organik. Berasal dari sisa-sisa tanaman yang mengalami dekomposisi secara humifikasi / alami. Penggunaan 1 kg asam humat memberikan efek yang setara dengan penggunaan 500 kg kompos konvensional.
Dengan begitu, aplikasi asam humat juga ada pengaruhnya terhadap pH tanah. Kondisi pH tanah optimal sehingga tanah menjadi media yang nyaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Serangan layu cenderung menyerang tanaman pada kondisi pH yang drop. Disinilah asam humat berperan, sebagai penyangga pH dan juga pengikat unsur-unsur yang ada didalam tanah. Pak Soleh sendiri sudah membandingkan, dengan dan tidaknya aplikasi asam humat untuk serangan layu berbeda. Aplikasi asam humat ini dapat menekan serangan layu, sehingga tanaman tomat beliau masih aman dari layu. Hanya hitungan jari sekitar 0,5% dari total populasi 2.300 tanaman yang terkena layu.
Pengendalian Jamur
Upaya pengendalian busuk batang, beliau lakukan spray fungisida dengan bahan aktif klorotalonil dan mankozeb. Kedua bahan ini beliau aplikasikan secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran pada produk. Sedangkan dalam upaya mengatasi busuk daun beliau menggunakan bahan aktif dimetomorf. Selang beberapa hari ketika tanaman mulai berbuah, beliau justru mendapati penyakit lain yaitu tanda bercak pada buah. Dalam hal ini beliau antisipasi dengan fungisida bahan aktif azoksistrobin + difenokonazol. Jadi selama budidaya tanaman tomat, untuk aplikasi fungisida beliau aplikasikan sesuai dengan kondisi tanaman.
Pupuk Susulan
Aplikasi pupuk susulan beliau lakukan via tabur pada lubang susulan. Menggunakan pupuk sejenis NPK dengan dosis ± 1 sdm / lubang susulan. Untuk keseluruhan tanaman, sekitar 2.300 tanaman beliau hanya cukup 5 kg.
Spray Nutrisi
Dalam memacu pertumbuhan, beliau menggunakan ZPT L-TOP dosis 10 ml/ 16 liter air untuk merangsang daya tumbuh tanaman. Setelah itu, ketika tanaman mulai umur 40 HST, beliau tambahkan pupuk MORDENFOL dosis 20 ml/16 liter air. Pengaplikasian pupuk MORDENFOL sampai umur 55 HST. Setelah dua bahan ini diapikasikan, tanaman mulai menunjukan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup signifikan. Antibodi tanaman mulai terbentuk sehingga fase-fase ini, tanaman tomat beliau jarang dijumpai serangan patogen.
Upaya peningkatan ketahanan tanaman, beliau lapisi dengan silica “KOVERWP” dosis 2 sdm/16 liter air. Dengan aplikasi silica, serangan hama mulai jarang dijumpai dikarenakan unsur silica berbentuk partikel yang melapisi daun dalam hal ini kurang disukai hama. Untuk aplikasi KOVERWP beliau aplikasikan bergantian dengan perekat.
Spray Nutrisi Buah
Pengoptimalan fase pembuahan beliau menggunakan pupuk KALINET kalium cair dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air. Baru pertama aplikasi pupuk KALINET, akan tetapi terlihat buah sudah mulai tumbuh dengan baik. Banyak buah yang jadi, dan setiap batang dipenuhi buah tomat. Dari kulit buahnya pun tampak mengkilap dan buah berbobot.
Kesimpulan artikel kali ini adalah pengendalian layu pada tanaman tomat dimulai dari pondasi yang tepat. Aplikasi asam humat efektif dalam pengendalian layu pada tanaman tomat. Selain itu, pengimbangan dengan fungisida sebagai langkah preventif. Perlu menopang juga dengan aplikasi nutrisi yang tepat agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman sesuai dengan harapan kita. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |