Artikel

Budidaya Timun Baby : Pola Perawatan Si Hijau Mungil yang Menguntungkan

Budidaya Timun Baby : Pola Perawatan Si Hijau Mungil yang Menguntungkan


Angga Syarief / Rabu,09 Agustus 2023

Timun baby yang beberapa tahun silam ini banyak digemari oleh kalangan petani. Sempat ngetrend ditengah-tengah banyaknya petani yang menanam komoditas timun besar. Hal ini disebabkan oleh mulai tingginya permintaan pasar akan ketersediaan timun baby. Disebut timun baby karena memiliki ukuran buah yang kecil daripada mentimun pada umumnya. Dijadikan salah satu komoditas yang banyak digemari sebab memiliki masa panen yang relatif singkat.

Mas Badriyanto, salah satu anggota kelompok tani Sari Manggala dari Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman menegaskan budidaya tanaman timun baby banyak untungnya. Mempunyai lahan yang cukup luas dan menjadi tempat budidaya tanaman timun baby. Bergerak bersama kelompok tani Sari Manggala dan ibu-ibu setempat yang tergabung dalam KWT Puspita. Pengelolaan lahan yang dimanfaatkan menjadi tempat budidaya tanaman khususnya komoditas timun baby ini membuat perangkat Kapanewon Sleman meliriknya. Menjadikan sebuah peluang perkenalan dunia pertanian khususnya budidaya timun baby terhadap masyarakat setempat. Tepatnya pada hari Rabu, 10 Mei 2023 menggelar acara yang dikunjungi oleh Bupati Sleman, Dispertaru DIY, pihak perangkat Kapanewon Bantul dan Kelurahan setempat.

Kesuksesan dalam budidaya tanaman timun baby oleh kelompok tani Sari Manggala bersama KWT Puspita menjadi sebuah ajang tempat belajar. Berbagi pengalaman serta seputar perawatan tanaman timun baby kepada masyarakat setempat. Hal ini membuat tertarik kami bersama tim untuk berkunjung dan berwawancara langsung. Hasil wawancara yang diwakili Mas Badriyanto, akan kami sampaikan dibawah ini.

Tentang Varietas

Dalam lahan yang dikelola beliau bersama dengan kelompok tani dan KWT sengaja ditanami beberapa varietas timun baby. Sengaja melakukan penanaman 4 varietas sekaligus dalam rangka belajar mengenal masing-masing varietas dan ajang perbandingan. Dari keempat varietas yang ditanam beliau, ada salah satu varietas yang menurut beliau lebih istimewa dibandinga varietas lain, yaitu varietas timun baby FAREL 22. Yang menjadikan keistimewaan varietas ini adalah menurut beliau dari masa panen lebih cepat. Karakteristik buah yang dihasilkan pun juga banyak diminati pasaran. Dengan ukuran panjang buah sekitar 13 cm lebih panjang daripada timun baby pada umumnya, warna buah hijau segar, dan bobot lebih berisi. Secara produktivitas menurut beliau tinggi, hampir setiap ketiak daun berisi buah. Ketahanan penyakit pun bisa dibilang aman. Dari total populasi sekitar 5.000 tanaman, tidak mencapai 10% tanaman yang terserang penyakit. Beberapa keunggulan yang dihasilan varietas FAREL 22 inilah yang menjadikan pendapat beliau bersama kelompok tani dan KWT sebagai varietas timun baby lebih baik daripada varietas timun baby lainnya yang ditanam.

Olah Tanah

Luas lahan 5.000 m2 menghabiskan 500 karung sekam kotoran ayam, pupuk SP-36 250 kg, NPK Phonska 250 kg, dan dolomit 70 karung. Cara pemberiannya bedengan setengah jadi beliau berikan campuran pupuk dasaran yang ditaburkan kemudian beliau kultivator agar pupuk dapat tercampur baik dengan tanah. Setelah itu beliau turut memberikan asam humat “POWERSOIL” dicampurkan dengan dolomite. Perbandingan dolomite 5 kg : asam humat 1 kg. beliau taburkan lalu tutup dengan plastik mulsa. Kemudian beliau melakukan pendiaman selama 2 minggu.Baru pertama kali memakai POWERSOIL terbukti akar tanaman banyak dan menjalar mengisi setiap rongga tanah. Itu tandanya akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Semakin banyak akar yang tumbuh akan semakin mudah juga penyerapan unsur hara didalam tanah. Dengan begitu daya laju tumbuh tanaman semakin pesat.

Nutrisi Kocor

Pemberian nutrisi via kocor saat fase pertumbuhan beliau mulai umur 1 minggu, dan kocor interval 1 minggu sekali. Bahan yang beliau gunakan tetap menggunakan POWERSOIL 2 SDM, NPK Mutiara 20 gram yang dilarutkan kedalam 16 liter air. Tetap mengaplikasikan asam humat sebagai kocoran karena asam humat memiliki peran sebagai pembenah tanah baik sifat fisik,kimia,dan biologis, penyangga pH agar dalam kondisi stabil, dan pengikat unsur hara didalam tanah maupun dari pupuk NPK Mutiara yang dikocorkan. Kombinasi dua bahan ini membuktikan efeknya terhadap pertumbuh awal tanaman yang begitu tumbuh dengan baik dan optimal.

Penyepraian

Spray nutrisi yang diaplikasikan tentu melihat fase tanaman terlebih dahulu. Saat fase pertumbuhan atau vegetatif, beliau menggunakan menggunakan MORDENFOL dan VITARONSL dengan interval 5 hari sekali. Pengimbangan unsur makro dan mikro yang diberikan akan membantu laju pertumbuhan tanaman. Tentu fase pertumbuhan ini membutuhkan nutrisi yang cukup terutama dalam hal menumbuhkan tunas air.

Setelah tanaman mulai menandakan mulai tumbuh bunga  beliau ganti dengan spray KALINET dengan dosis 4 tutup botol/16 liter air. Untuk membantu merangsang pertumbuhan bunga dan buah serta pemaksimalan pembentukan buah agar lebih berbobot.

Perlakuan Rempel & Toping

Perlakuan yang perlu dilakukan dari beliau adalah merempel 5 tunas air bagian bawah, dan daun juga beliau rempel. Cukup memelihara tunas air bagian atas setelah tunas air kelima dari bagian bawah. Karena beliau berpendapat bahwa bila tunas air bagian bawah dipelihara potensi pembentukan buahnya akan terhambat sebab nutrisi yang tersalur akan menuju pada tunas air bagian bawah. Perempelan tunas air bagian bawah ini beliau lakukan saat awal pertumbuhan. Tujuan lainnya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan agar tanaman tumbuh keatas terlebih dahulu. Selain itu juga beliau mempercayai sumber jamur dimulai dari bagian bawah. Maka dari itu antisipasi beliau untuk menekan serangan jamur dengan cara merempel. Dan tambahan himbauan dari beliau bila tanaman sudah tumbuh keatas sampai pucuk ajir, beliau menyarankan untuk toping atau pangkas pucuk tanaman. langkah ini beliau sarankan agar nutrisi bisa tersalur dengan baik pada tunas air yang dipelihara. Tidak berfokus pada pertumbuhan ke atas lagi. Daun tua pun juga beliau rempel sebab daun tua tentunya sudah kurang produktif dalam proses fotosintesis. Cukup merawat dan memelihara daun muda saja.

Aplikasi Pestisida

Serangan jamur dan bakteri ada tetapi prosentasenya minim dan dapat terkendali. Menurut kami hal yang wajar karena mengingat bahwa timun baby sebaiknya memelihara tunas air, dimana semakin banyaknya tunas air yang kita pelihara juga dapat meningkatkan kelembaban. Memang beresiko tetapi dengan langkah preventif yang dilakukan dapat menekan serangan jamur maupun bakteri. Langkah preventif yang beliau lakukan adalah dengan menggunakan KOVERWP dosis 2 SDM dicampurkan dengan fungisida bahan aktif mankozeb dan bahan aktif metalaksil. Untuk pengaplikasian Insektisida, beliau menggunakan bahan aktif asefat karena dijumpai hama berupa ulat. Tidak rutin mengaplikasikan insektisida, beliau lebih melihat kondisi tanaman terlebih dahulu, apabila dijumpai gejala serangan baru beliau aplikasikan.

Pesan dari Mas Badriyanto “rawatlah tanaman semaksimal mungkin karena hasil pasti akan mengikuti”.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.