Artikel

Budidaya Timun Baby : Menumbuhkan Tanaman yang Sehat dan Bebas Fungsida.

Budidaya Timun Baby : Menumbuhkan Tanaman yang Sehat dan Bebas Fungsida.


Angga Syarief / Rabu,27 September 2023

Peran kelompok tani wanita dalam sektor pertanian tidak bisa diremehkan. Kelompok tani wanita berperan sebagai agen perubahan dalam memperkuat keberlanjutan dan kemandirian pertanian di berbagai komunitas. Kelompok tani wanita adalah kelompok yang terdiri dari wanita petani atau ibu rumah tangga yang aktif terlibat dalam kegiatan pertanian. Mereka bekerja bersama untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya guna meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Salah satu peran utama kelompok tani wanita adalah mendukung pemberdayaan ekonomi para anggotanya. Mereka memberikan pelatihan dan akses ke informasi terkait teknik pertanian modern, manajemen sumber daya, dan pemasaran produk pertanian. Dengan ini, mereka membantu meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi para anggota kelompok.

Selain itu, kelompok tani wanita juga berperan dalam melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga lingkungan. Mereka mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama alami, dan pelestarian tanah. Dengan melakukan ini, mereka turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Kelompok tani wanita juga berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat solidaritas sosial dan membangun hubungan antara anggotanya. Mereka saling mendukung dan bertukar pengalaman dalam menghadapi tantangan dalam pertanian. Melalui kolaborasi dan kerja sama, mereka memperkuat keberdayaan kolektif dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai petani wanita.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang peran kelompok tani wanita dalam sektor pertanian. Kita akan melihat contoh nyata dari keberhasilan kelompok tani wanita dalam meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Ditemani bersama kelompok tani wanita Srikandi Mandiri, yang diwakili oleh Ibu Lin beralamat Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Saat ini, Bu Lin bersama anggotanya sedang sibuk bertani merawat tanaman timun baby, karena secara kebetulan kelompok tani beliau sedang mengikuti event perlombaan budidaya tanaman timun baby Bupati Cup. Melihat tanaman beliau dan bersama anggotanya, terlihat bakal menjadi calon juaranya. Kondisi tanaman yang istimewa, sehat, dan produktif. Menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang lewat, sebab lahan budidayanya juga bertepatan di pinggir jalan. Begitu juga kami dan tim, merasa tertarik untuk mewawancarai, mengadopsi beberapa pengalaman serta ilmu bersama beliau. Simak kiat suksesnya dibawah ini.

Pengolahan Lahan

Lahan sebelumnya bekas penanaman tanaman sawi, terong, tomat, dan cabai. Bu Lin bersama anggotanya memulai olah kembali dengan langkah awal membuka plastik mulsanya. Kemudian, mulai ditaburi kembali dengan 2 karung kapur dolomite / bedengan, 4 karung pupuk kandang ayam/bedengan dan 30 kg pupuk Ferthipos, 20 kg pupuk Phonska Plus, serta 1 kg asam humat “POWESOILyang dicampur menjadi satu untuk mencukupi keseluruhan lahan. Kesemua bahan tersebut ditaburkan dipermukaan bedengan, kemudian dibajak kembali menggunakan kultivator, tujuannya untuk tercampur rata antara tanah dengan pupuk. Setelah dibajak, baru beliau rapikan dan dibuat bedengan kembali. Setelah terbentuk bedengan sempurna, langkah terakhir dipasang plastik mulsa. Bedengan tersebut beliau diamkan selama 1 minggu supaya pupuk dapat berhomogen baik dengan tanah.

Semai dan Varietas

Selama proses pendiaman, beliau bersama anggotanya mempersiapkan benih yang akan disemai. Benih timun baby yang beliau tanam yaitu varietas Semi Bintang Asia, yang difasilitasi langsung oleh panitia lomba. Ketika bibit sudah mulai berumur 1 minggu, baru beliau pindah tanam.

Perawatan Fase Vegetatif

Dimulainya pengocoran, beliau bersama anggota lakukan ketika tanaman berumur 5 HST dengan kalsium “CAL-HA” dengan dosis 2 SDM/10 liter air. Dosis yang dikocorkan setiap lubang tanamnya yakni 250 ml/lubang tanam. Dihari yang sama pengocoran, beliau bersama anggota pun juga memulai pemasangan ajir serta tali. Selang 3 hari tepatnya diumur 8 HST, beliau mulai melakukan spray dengan magnesium phospat “MORDENFOL” dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air. Pengocoran mulai diberikan kembali di umur 13 HST dengan 1 SDM POWERSOIL, 2 tutup botol MORDENFOL, dan 30 ml VIGORIN yang dilarutkan kedalam 10 liter air dengan dosis kocor per lubang tanam 250 ml. Pengaplikasian spray serta kocor ini beliau lakukan secara rutin setiap 10 hari sekali.

Perawatan Fase Generatif

Ketika tanaman sudah mulai menandakan pertumbuhan bunga, beliau bersama anggotanya mulai berfokus untuk memaksimalkan pertumbuhan bunga dan buah dengan penambahan nutrisi via spray. Pupuk yang beliau gunakan yaitu pupuk makro kandungan kalium “KALINET” dosis 5 tutup botol, pupuk mikro “VITARON” dosis 1 tutup botol, dan MORDENFOL dosis 2 tutup botol yang dilarutkan kedalam 16 liter air. Penggunaan dosis yang cukup tinggi menurut kami, karena Bu Lin bersama anggota tetap berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi, dengan harapan dapat tercapai tanaman yang sesuai dengan keinginan ibu-ibu. Dan hasilnya pun terbukti, sampai petika ke-11 pun tanaman masih terlihat produktif dan sehat.

Pemangkasan

Proses pemangkasan/perempelan dilakukan pada daun bagian bawah. Beliau menyakini bahwa, dimulainya serangan jamur akan mudah menular pada daun bagian bawah, oleh sebab itu beliau berupaya untuk memangkas daun bagian bawah. Kemudian ketika fase generatif, beliau juga memangkas daun yang sudah tua dengan alasan daun tua sudah kurang produktif. Jadi, beliau bersama anggota selalu memperhatikan pemangkasan, setiap kali pemetikan pun turut pembersihan daun tua tujuannya mengurangi kelembaban serta memaksimalkan intensitas cahaya yang masuk.

Hasil Panen

Jumlah populasi 770 tanaman dan petikan ke-11 sudah mendapatkan sekitar 960 kg, itu berarti per tanaman dapat menghasilkan panenan 1 kg buah timun baby. Angka yang cukup membuat terkejut, karena sampai sekarang ini pun tanaman masih dan mampu untuk berbuah lebat kembali.

Aplikasi Pestisida

Dari awal penanaman sampai masa panen, tanaman timun baby beliau sama sekali belum tersentuh fungisida, cukup pengaplikasian insektisida satu kali saja. Karena mulai dijumpai serangan ulat beliau menggunakan insektisida bahan aktif emamectin benzoate dan bahan aktif imidakloprid untuk mengendalikan kutu-kutuan.

Demikian artikel kali ini kami buat, semoga pengalaman serta ilmu dari Bu Lin bersama anggotanya dapat kita adopsi dengan baik, karena dalam menciptakan tanaman yang sehat dimulai dari pemenuhan nutrisi yang optimal. Sampai bertemu diartikel berikutnya, lengkapnya ada disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
POWERSOIL
VIGORIN
VITARON
MORDENFOL