Budidaya Tanaman Semangka : Calon Varietas Semangka Masa Depan Petani.
Angga Syarief / Sabtu,23 September 2023
Tanaman semangka (Citrullus lanatus) adalah tanaman musim panas yang populer karena buahnya yang segar dan manis. Budidaya tanaman semangka dapat menjadi kegiatan yang menarik dan menguntungkan. Pertama-tama, penting untuk memilih varietas semangka yang sesuai dengan iklim dan kondisi tumbuh di daerah kita. Dalam budidaya tanaman semangka, pemilihan varietas yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Varietas tanaman semangka yang Anda pilih akan mempengaruhi berbagai aspek, termasuk pertumbuhan tanaman, kualitas buah, dan adaptasi terhadap lingkungan.
Profil Petani
Artikel kali ini kita akan ditemani bersama dengan salah satu petani dan juga berperan sebagai penjual atau istilah jawanya “bakul”, yap bersama dengan Pak Joko yang beralamat di Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati. Sengaja kita jadikan narasumber terkait budidaya tanaman semangka karena musim tanam sekarang beliau sedang budidaya tanaman semangka. Disamping itu, beliau juga sebagai penjual atau bakul, itu artinya beliau memahami betul tentang kualitas buah semangka yang sesuai kriteria atau keinginan pasar. Beliau menegaskan bahwa jika hasil panen memiliki nilai harga jual dipasaran tinggi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dimulai dari pemilihan varietas dan perawatan yang tepat. Dua faktor ini saling berkesinambungan sehingga akan menghasilkan panen yang optimal dan maksimal.
Tentang Varietas
Kebanyakan petani daerah beliau, ketika di musim kemarau tepatnya dibulan ke-7,yakni dimulai bulan Juli banyak petani yang memilih budidaya semangka. Pak Koko sendiri pun mengatakan “Dalam setahun bisa dua kali penanaman Mas Zaki, asal dengan syarat lahannya berbeda”. Alasannya karena agar pertumbuhan tanaman bisa lebih optimal dengan lahan baru. Kebanyakan petani daerah beliau juga lebih menyukai budidaya tanaman semangka yang berbiji, dengan pertimbangan sistem polinasi secara alami. Beda halnya jika budidaya tanaman semangka non biji, sistem polinasi atau perkawinan bunga betina dan jantan secara manual, perlu dibantu bantuan manusia.
Dari harga pasaran daerah beliau pun, untuk nilai jual jenis semangka juga berbeda-beda. Nilai jual buah semangka daging berwarna oren/kuning lebih tinggi dibandingkan semangka daging warna merah. Kalau dari segi harga jual memang lebih menguntungkan varietas semangka oren/kuning, tetapi dibalik harga jual yang menguntungkan ada beberapa tantangan berupa tingkat kesusahan budidayanya. Menurut Pak Joko, era sekarang ini untuk varietas semangka berdaging oren/kuning berbeda dengan kualitas varietas semangka oren/kuning sebelum-sebelumnya. Tidak mengetahui alasan pastinya, tetapi yang dirasakan Pak Joko demikian. keluh kesah beliau mengatakan, bahwa semangka oren/kuning daya kecambahnya susah, segi pertumbuhan tepatnya bagian daun berbeda dengan kualitas varietas semangka oren sebelum-sebelumnya, dengan begitu serangan vriusnya lebih riskan.
Dan musim tanam sekarang, beliau mencoba membuktikan sendiri secara langsung dengan melakukan perbandingan penanaman antara varietas semangka berdaging merah dengan berdaging oren/kuning. Lahan pertama beliau tanam varietas semangka berdaging merah berbiji dengan varietas KOMANG 56, dan lahan satunya beliau tanam varietas semangka berdaging oren/kuning. Ditanam dengan waktu penanaman yang sama dan perawatan yang sama pun, terlihat berbeda dari segi pertumbuhan dan kriteria daunnya. Untuk ketahanan segi serangan hama dan penyakit, lebih riskan varietas semangka yang berdaging oren/kuning.
Baru pertama kali menanam varietas semangka KOMANG 56, sebab varietas ini termasuk varietas semangka baru. Sepengamatan beliau, meskipun varietas semangka baru pun, hasilnya mampu bersaing dengan varietas semangka lainnya. Daya tumbuh komang 56 beliau mengamati mudah tumbuh dengan baik dan perawatannya mudah. Beliau mengamati sendiri, secara bobot buah yang dihasilkan untuk varietas komang 56 miliknya ada yang berbobot 8-9 kg.
Pola Tanam
Yang menjadikan hal unik dilahan beliau ini adalah cara budidayanya. Tanpa pembuatan bedengan, area parit, serta tanpa plastik mulsa. Pertimbangan beliau melakukan hal ini karena, pH tanah di lahan beliau kurang stabil justru cepat basa. Langsung tanam tanpa menggunakan pupuk dasaran, jadi cukup beliau siapkan tanah kemudian dicangkul pada bagian yang akan ditempati penanaman. Dengan menggunakan jarak tanam 60 cm x 60 cm.
Proses Seleksi Buah
Tahap penyeleksian buah, beliau cukup memelihara 1 buah saja. Padahal cabang yang beliau pelihara 3 cabang. Tujuan beliau cukup memelihara 1 buah karena guna pemaksimalan bobot buah, sehingga 2 cabang lainnya berguna untuk membantu proses pemaksimalan nutrisi dengan proses fotosintesis. Menurut beliau proses pembentukan buah yang maksimal berada di daun ke-14. Beliau sendiri pernah membuktikan kalau proses pembentukan buah berada di bagian bawah sekitar daun ke 5-8 bentuk buahnya bulat, sedangkan proses pembentukan di bagian atas akan menghasilkan buah yang berbentuk lonjong. Maka dari itu, setelah belajar dari pengalaman beliau, proses pembentukan buah yang optimal dan maksimal berada di bagian daun ke-14, tengah-tengah antara daun bawah dan atas.
Pupuk Susulan
Mengingat lahan beliau tanpa menggunakan pupuk dasaran, Pak Koko perlu membantu pemenuhan nutrisi dengan pemberian pupuk susulan. Untuk pengaplikasian pupuk susulannya beliau lakukan setelah 5 HST, dengan interval 6 hari sekali sampai 3 kali pemupukan. Setelah mulai ada tanda buah muncul beliau rapatkan intervalnya menjadi 5 hari sekali. Pupuk yang beliau gunakan adalah NPK Tawon, NPK Pak Tani, Saprodap ketika fase pertumbuhan. Untuk fase pembuahan beliau menggunakan NPK Kuda 17-17-17.
Sistem Irigasi
Saat memulai budidaya tanaman semangka, Pak Koko memang sedang mendapati cuaca yang cukup ekstrim. Sejak awal tanam sampai fase pembuahan sekarang ini, belum dijumpai air hujan jadi cara pengairan beliau cukup memakan tenaga. Cara pengairan yang beliau lakukan dengan bantuan pengeboran sumur. Beliau lakukan penyiraman rutin 4 hari sekali.
Pengendalian Hama
Musim kemarau ekstrim memang riskan akan potensi serangan hamanya. Pada dasarnya, hama seperti kutu-kutuan akan lebih cepat berkembang di musim kemarau, sebab suhu yang hangat mendukung hama kutu-kutuan untuk melakukan perkawinan. Upaya mencegah serangan hama beliau aplikasi insektisida secara bijak, dengan menggunakan insektisida Topdor untuk mengendalikan hama kutu-kutuan dan insektisida Prevathon untuk mengendalikan ulat.
Demikian artikel ini kami buat,selengkapnya kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |