Budidaya Tanaman Padi : Perawatan Mudah dan Hemat Hasil Berani Bersaing
Angga Syarief / Rabu,12 Juli 2023
Musim kemarau sering sekali menjadi sebuah tantangan bagi para petani dalam budidaya tanaman padi. Minimnya curah hujan dan perubuhan suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Namun, dengan beberapa penyesuaian dan teknik yang tepat seperti pemelihan varietas dan pemupukan yang tepat, budidaya tanaman padi dapat berhasil sesuai dengan harapan kita.
Untuk mneghadapi musim kemarau, penting untuk memilih varietas padi yang memiliki jangka waktu panen lebih cepat. Dengan umur genjah atau waktu panen yang cepat akan membantu mempercepat pemanenan dalam menghadapi musim kemarau yang bisa mengakibatkan kekeringan. Selain itu, pemupukan yang tepat juga memegang peranan penting saat budidaya tanaman padi di musim kemarau. Dengan pemupukan tepat dan berimbang dapat membantu tanaman padi dalam memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Meski tantangan dalam budidaya tanaman padi di musim kemarau, dengan perencanaan dan penggunaan teknik yang tepat, petani tetap dapat menghasilkan panen yang sesuai dengan harapan.
Harapan ini sudah turut dirasakan oleh salah seorang petani padi bernama Pak Joni. Beralamat tinggal yang tidak jauh dari pesisir pantai, tepatnya di Desa Keponggok, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Hidup di dataran rendah, di musim kemarau, dan dekat dengan area pesisir pantai tentu menjadi sebuah tantangan yang cukup serius bagi Pak Joni. Akan tetapi, beliau dapat menyikapinya dengan baik. Kunci keberhasilan budidaya tanaman padi akan kami bongkar dibawah ini.
Tentang Varietas
Musim tanam kedua ini dengan luasan lahan kisaran 2.000 m2 beliau memilih varietas padi Cakrabuana. Berdasarkan deskripsi varietas, padi Cakrabuana memiliki kelebihan waktu panen yang cepat. Kelebihan inilah yang membuatnya sangat cocok di budidayakan di musim kemarau.
Jarak Tanam
Jarak tanam yang beliau terapkan yaitu 25 cm x 45 cm. Alasan beliau menggunakan jarak yang cukup renggang untuk memaksimalkan anakan padi agar dapat tumbuh maksimal. Sehingga dengan cara ini akan menambah kuantitas panen mendatanag. Selain itu dengan sistem jarak tanam yang renggang, pencahayaan dapat masuk dengan baik. Dimana cahaya matahari ini akan membantu mendukung proses fotosintesis untuk memenuhi asupan makan untuk tanaman. Disamping itu, sirkulasi udara lebih lancar sehingga tingkat kelembapan dapat dikontrol. Mulai dari seimbangnya tingkat kelembapan, akan semakin mudah bagi beliau dalam monitoring tanaman terhadap serangan jamur patogen. Dengan dengan jarak tanam yang renggang, juga akan memudahkan beliau juga dalam segi perawatan seperti penyemprotan. Pengaplikasian pestisida maupun nutrisi dapat mencakup seluruh bagian tubuh tanaman.
Pemupukan
Pemupukan yang dilakukan sebanyak 2 kali pemupukan, pertama saat fase vegetatif tepatnya diumur 7 HST dengan pupuk kimia 15 kg Urea dan 35 kg NPK Phonska. Menginjak umur 25 HST beliau kembali melakukan pemupukan hanya dengan 50 kg NPK Phonska. Tidak berani melakukan pemupukan secara berlebih, cukup dengan pupuk Urea dan NPK Phonska saja. Alasannya karena beliau mempertimbangkan dari segi biaya, dimana harga pasaran padi masih fluktuatif. Tidak sebanding jika perawatan yang diterapkan harus memakan biaya yang cukup merogoh kantong apabila harga pasaran padi masih naik turun. Total luasan lahan sekitar 2.000 m persegi beliau cukup menghabiskan total 100 kg pupuk kimia.
Pemupukan kedua ketika fase generatif yaitu saat pembentukan dan pengisian bulir padi yang lebih berbobot tentu tanaman membutuhkan nutrisi berupa pengaplikasian unsur kalium. Di musim tanam sebelumnya, beliau selalu melakukan pemupukan fase generatif dengan pupuk KCL. Berhubung pupuk yang mengandung unsur kalium seperti pupuk KCL harganya cukup merogoh kantong, alih dalihnya beliau mengganti dengan pupuk ORINIT yang mengandung kalium silica.
Unsur kalium pada ORINIT akan membantu merangsang tumbuh bulir padi. Selain itu juga akan mengoptimalkan pengisian bulir padi. Semakin berbobotnya bulir padi, akan menambah tonase panen mendatang. Sudah dilengkapi unsur silica dimana akan membantu tanaman untuk memperkokoh batang dan mempertebal daun padi. Dengan begitu tanaman akan tidak mudah rebah apabila terkena cekaman abiotik seperti angin. Pemberian unsur silica ini cenderung tidak disukai oleh organisme pengganggu tanaman seperti hama berupa ulat, walang dll. Hal ini dikarenakan silica mampu melapisi daun, lapisan ini membuat preferensi makan hama berkurang.
Pengaplikasian pupuk ORINIT cukup beliau aplikasikan via spray sebanyak 2 kali yakni diumur 35 HST dan 45 HST. Dosis pemakaian sekitar 20ml/16 liter air dan dicampur bersamaan fungisida untuk menghemat tenaga. Tetapi cara pencampurannya yang beliau lakukan, langkah pertama pupuk ORINIT beliau larutkan terlebih dahulu. Kemudian fungisida beliau larutkan kedalam air sendiri, setelah itu kedua larutan tersebut baru beliau campurkan. Pelarutan ini beliau lakukan agar masing-masing zat dapat terlarut sehingga memperkecil adanya resiko penggumpalan.
Secara tonase hasilnya imbang antara pengaplikasian pupuk kalium via tabur yang biasanya menggunakan KCL dengan pengaplikasian pupuk kalium via spray dengan ORINIT. Dari segi biaya berbeda, lebih hemat pengaplikasian dengan pupuk ORINIT dibandingkan pupuk kalium biasanya yang beliau aplikasikan di musim tanam sebelumnya. “Pengamatan saya hasilnya imbang Mas Zaki, cara alternatif tidak perlu mahal, nyatanya hasilnya sama dapat mengimbangi mas” Kata Pak Joni.
Demikian kiat budidaya tanaman padi versi Pak Joni. Dengan pola perawatan yang tepat dan hemat tetap mampu menghasilkan tanaman yang optimal. Pemupukan yang berbeda dari musim tanam sebelumnya, ternyata hasilnya secara tonase sama. Mudah dari segi perawatan dan hemat segi biaya, sesuai dengan harapan Pak Joni.
“Untuk sahabat petani padi semoga yang sekarang lagi menanam padi dapat hasil panen yang melimpah dan berkah” Pesan singkat dari Pak Joni.
Sekian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
|---|
| ORINIT |
Rekomendasi Produk : |
|---|
| ORINIT |