Budidaya Tanaman Melon : Pemupukan Tepat Membuahkan Petikan Manis
Angga Syarief / Sabtu,20 Mei 2023
Perawatan dan pemberian nutrisi memegan peranan penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Nutrisi yang memadai dan pemupukan yang tepat dan berimbang akan membantu tumbuh kembang tanaman. Tanaman tentu membutuhkan nutrisi untuk menjalankan fungsi-fungsi biologisnya seperti fotosintesis, pertumbuhan jaringan, produksi bunga dan buah. Pemupukan yang baik memberikan nutrisi yang diperlukan dan memastikan ketersediaan dalam jumlah yang tepat untuk tanaman. Inilah alasanya, mengapa petani penting untuk memahami pemberian nutrisi dan pemupukan yang tepat.
Belajar bersama dengan salah satu narasumber kami, sang master melon Pak Joko. Kali ini kita akan membahas seputar perawatan tentang pemupukan fase vegetatif dan generatif, pemupukan susulan, dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman melon. Sebuah referensi yang menarik yang bisa kita adopsi dari kiat perawatan beliau. Lengkapnya ada dibawah ini.
Pengocoran
Kocor mulai beliau lakukan ketika tanaman memasuki usia 3 hari setelah tanam dengan Ferthipos yang dilarutkan kedalam 20 liter air. Pertama beliau mengejar pertumbuhan akarnya agar tumbuh maksimal. Sehingga ketika tanaman usia dini, akar sudah terbentuk cepat akar mudah menyerap asupan makanan didalam tanah. Dosis yang digunakan 50 gram/20 liter air, sifatnya memang sedikit. Beliau hanya sebatas berupuaya agar merangsang tumbuh akarnya. Kocor kedua diumur 10-15 hari dengan bahan sama tetapi dosisnya dinaikkan sedikit. Pada saat umur 15-20 HST beliau mencoba menambahkan pupuk NPK Gold dengan dosis 50 gram/20 liter air. Hal ini beliau terapkan dengan pupuk yng berbeda karena tujuan beliau adalah sebisa mungkin melakukan pemupukan yang berimbang. Sehingga tanaman juga akan terpenuhi akan kebutuhan nutrisinya. Pengocoran pupuk kimia ini tidak beliau kocorkan dilubang tanam, tepatnya beliau kocorkan dilubang susulan yang berada di samping kanan dan kiri dari lubang tanam.
Sedangkan yang dikocorkan tepat dilubang tanamnya adalah dengan Trichoderma secara tunggal mulai umur 10 HST dengan interval 10 hari sekali sampai tanaman diumur 40 HST. Dan baru mengaplikasikan kocor Trichoderma sebanyak 4 kali. Kocoran pertama sampai ketiga beliau memberikan Trichoderma secara tunggal, pada kocoran keempat beliau menambahkan pupuk kalsium berupa CAL-HA, dosis Trichoderma 1-1,5 SDM sedangkan CAL-HA 2-2,5 SDM yang dilarutkan kedalam 20 liter air.
Kocoran berikutnya beliau sertakan seusai panen pertama dan akan menginjak panenan kedua. Kocoran ini beliau lakukan untuk langkah antisipasi, berhubung cuaca kurang mendukung yang selalu diguyur air hujan. Beliau menyertakan kembali pupuk kimia yaitu Ferthipos dan NPK Gold dengan masing-masing bahan 1 kg yang dicampur menjadi satu. Kemudian pelarutannya beliau menggunakan dosis setengah gelas untuk dilarutkan kedalam 20 liter air. Karena air hujan dapat berpengaruh terhadap penurunan pH tanah, sehingga disini beliau mengaplikasikan kocor dengan kapur dolomite pula. Dosisnya pun sama dengan dosis pengaplikasian pupuk kimia, yaitu cukup setengah gelas dilarutkan kedalam 20 liter air.
Pupuk susulan
Pak Joko sendiri sudah paham betul bahwa dalam budidaya tanaman melon sangatlah membutuhkan pemupukan yang berimbang. Mengingat tanaman melon tergolong jenis tanaman sulur dimana karakteristiknya rakus akan pemupukan, sehingga disini beliau mencoba kembali menambahkan pupuk kimia berupa racikan Ferthipos, NPK Gold, dan dolomite sebagai pupuk susulan. Racikan ini beliau aplikasikan di lubang susulan sebelah kanan dan kiri lubang tanam. Pemberian pupuk susulan ini beliau aplikasikan ketika tanaman sudah menginjak umur 15 HST dan memberikan dosis sebanyak 1 SDM/lubang susulan.
Spray Fase Vegetatif
Disini beliau kembali menekankan pupuk yang mengandung unsur phospat, tetapi yang berbeda kali ini beliau memberikan pupuk phospat cair yaitu MORDENFOL di fase pertumbuhan. Beliau menyakini bahwa tanaman melon juga perlu didukung aplikasi nutrisi bagian atas via spray agar pertumbuhannya optimal. Menyertakan pupuk yang berbentuk cair karena beliau menyakini bahwa pupuk yang berbentuk cair akan lebih fast release atau cepat larut didalam air dibandingkan dengan pupuk yang berbentuk padatan. Jadi tidak memakan waktu harus menunggu pupuk tersebut larut serta tercampur dengan air saat diaplikasikan. Kandungan yang terdapat pada pupuk MORDENFOL tidak cukup hanya unsur phospat saja, melainkan terdapat unsur magnesium yang berguna sebagai perangsang tumbuh daun agar berwarna hijau segar. Pembentukan warna hijau daun atau istilahnya membantu pembentukan klorofil dapat membantu mempermudah proses fotosintesis. Ditambah lagi unsur phopsta yang dapat merangsang tumbuh daun serta tunas anakan sehingga daun dapat tumbuh dengan lebat. “Semakin banyak daun pada tanaman melon, akan semakin bagus juga untuk pembentukan buahnya” Ujar Pak Joko.
Pengaplikasian MORDENFOL ternyata tidak sendiri, beliau mencampurnya dengan Zat Pengatur Tumbuh L-TOP yang mengandung hormone Giberellin dan Cytokinin. Upaya ini dilakukan dalam rangka menunjang pertumbuhan tanaman agar laju cepat. Ada langkah peracikannya sendiri, disini Pak Joko mencampur MORDENFOL dan L-TOP dalam kondisi mentah, jadi 1 liter MORDENFOL dan 250 ml L-TOP dicampur menjadi satu. Kemudian pengaplikasian spray ke tanaman menggunakan dosis 1 tutup botol. Pengaplikasian dua bahan ini mulai dilakukan umur 3 HST dengan interval spray 2 hari sekali sampai tanaman berumur 25-30 HST. Setelah berumur 30 HST, baru beliau fokus hanya pemberian MORDENFOL saja tanpa ZPT sampai tanaman menyentuh fase generatif.
Spray fase generatif
Memaksimalkan kualitas buahnya, Pak Joko memberika pupuk KALINET sebagai amunisi. Dosis yang beliau gunakan, diawal spray cukup 3 tutup botol, kemudian spray kedua sampai keempat beliau menambah menjadi 6 tutup botol. Cukup banyak dosis yang digunakan mulai spray kedua sampai keempat. Pertimbangannya karena buah melon yang memiliki nilai jual tinggi dilihat dari segi kualitasnya, maka dari itu beliau menekankan pupuk kalium dengan memberikan dosis tinggi. Meski dengan dosis tinggi pun, untuk interval spraynya berbeda saat aplikasi spray di fase vegetatif. Fase generatif ini beliau menggunakan interval 6 hari sekali, dan spray KALINET baru beliau lakukan sebanyak 4 kali. Memberikan efek yang signifikan, dari segi bobot buah bisa mencapai 4,5 kg dan kadar kemanisan bisa mencapai diangka 12,5. Manfaat lainnya, kulit buah pun juga semakin tebal, dengan daging yang padat dan buah yang berbobot pun setelah spray KALINET ini kulitnya lebih keras sehingga tidak mudah pecah.
Pengaplikasian Fungisida
Langkah antisipasi dari serangan jamur beliau mencoba mengaplikasikan fungisida bahan aktif Mankozeb Biru dengan dosis 1/3 SDM setiap 16 liter air. Mulai umur 10 HST baru beliau mengaplikasikan fungisida ini sampai tanaman berumur 45 HST. Cukup membuat kami terheran, karena budidaya tanaman melon dilahan terbuka tentu rentan terhadap serangan penyakit terutama dimusim hujan yang identik serangan jamur. Pola yang dilakukan Pak Joko ini memang berbeda dengan petani pada umumnya, beliau lebih menekankan dosis kecil tetapi aplikasi spraynya yang rutin. Disini, beliau mengaplikasikan fungisidanya setiap 2 hari sekali. Menurut kami cara seperti Pak Joko ini menghemat biaya. Sampai diusia panen kedua ini pun, beliau baru menghabiskan sekitar 1,5 bungkus fungisida, padahal total populasi tanaman sekitar 2.000 tanaman.
Pegaplikasian Insektisida
Momok menakutkan bagi para petani melon adalah tingkat serangan virus keriting. Virus satu ini yang dapat ditularkan melalui serangga seperti kutu-kutuan memang membawa dampak yang merugikan tanaman jika sampai terkena. Aplikasi insektisida bahan aktif Abamectin dan Imidakloprid, Pak Joko aplikasikan untuk mencegah dan menghentikan laju penularan. Perpaduan dua bahan aktif ini efektif untuk mengendalikan hama seperti kutu-kutuan. Dosis yang beliau gunakan, awal mulanya cukup dosis sediikit yaitu 3 ml/liter air kemudian menaikkan dosis seiiring pertumbuhan tanaman menjadi 5 ml/liter air.
Segala unsur sudah Pak Joko bagikan kepada kami, pemberian nutrisi dan pemupukan berimbang adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya tanaman melon. Berbeda dengan komoditas lainnya, tanaman melon ini memiliki perawatan jeli yang menarik rasa perhatian khususnya para petani melon. Dengan begitu, para petani hendak mengetahui tentang karakteristik tanamannya terlebih dahulu. Seputar perawatan mulai olah lahan sampai perawatan pemupukan sudah kami bongkar semuanya. Semoga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua.
Selengkapnya akan kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |