Budidaya Tanaman Kobis : Kunci Sukses Perawatan Mudah dan Murah Tanaman Kobis
Angga Syarief / Rabu,20 September 2023
Tanaman kobis adalah salah satu tanaman sayuran yang populer di kalangan petani dan pecinta bercocok tanam. Dikenal dengan daun-daunnya yang padat dan tekstur yang renyah, kobis memiliki nilai gizi yang tinggi dan mengandung banyak vitamin dan mineral penting. Ada beberapa tips perawatan yang perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah. Artikel ini akan membahas bagaimana cara budidaya tanaman kobis dengan pola perawatan yang mudah, biaya perawatan yang murah, serta dengan hasil panen yang melimpah dan mewah.
Profil Petani
Sudah tidak asing pastinya dengan petani yang akan kita wawancarai, yap kali ini kita ditemani bersama Mas Adek. Pernah kami jadikan narasumber terkait perawatan tanaman cabai. Di musim kemarau ini, beliau lebih memilih komoditas kobis daripada komoditas cabai karena beliau mengetahui betul tingkat resikonya. Untuk daerah sekitar tempat tinggal beliau, banyak petani begitu juga dengan beliau yang memilih tanaman kobis, sebab resiko yang didapatkan jika menanam tanaman cabai ada pada tingkat serangan virus terutama virus kuning. Oleh sebab itu, beliau bersama petani lainnya serempak untuk tidak menanam tanaman cabai dahulu, menunggu musim yang tepat.
Mas Adek, musim kemarau sekarang ini beliau fokus budidaya tanaman kobis. Padahalnya, kami sudah mengenal beliau yang identik dengan cara perawatan dan ilmu yang beliau sajikan kepada kita semua. Layak kami jadikan masternya budidaya tanaman, khususnya komoditas hortikultura. Mas Adek ini, selalu mempunyai ciri khasnya saat budiddaya tanaman apapun. Ciri khasnya adalah beliau kerap sekali budidaya tanaman di lahan bekas tanpa olah lahan dan juga manajemen biaya perawatan seminimal mungkin, akan tetapi yang dibuat heran ada pada hasilnya. Bukan sebuah tips dan trik yang mudah pastinya, tetapi bersama beliau akan selalu ada ilmu yang menarik dan siap diadopsi untuk sahabat petani semua. Beliau sendiri pun tidak pernah sungkan untuk membagikan ilmu bertaninya, mari kita belajar bersama dibawah ini.
Saat ini tanaman kobis beliau sudah berumur 70 HST, dengan jumlah tanaman 25.000 tanaman. untuk harga pasaran sekarang, beliau menjelaskan berada diangka Rp 2.500- 2.700/ kg. Meski sudah akan memasuki masa panen, tawaran sudah mulai masuk. Terakhir, tanaman kobis beliau sudah ditawar keseluruhan tanaman 100 juta, tetapi beliau belum mempunyai niatan untuk melepasnya. Tidak berani langsung menerima tawaran tersebut, sebab beliau menyakini untuk 20 hari kedepan harga jualnya akan mengalami kenaikan. Jadi beliau memilih untuk sabar menunggu agar mendapatkan nilai jual yang lebih menguntungkan.
Targer tonase panen beliau, keseluruhan tanaman kobisnya diangka 60 ton, jadi satu tanaman target beliau sekali petik berada dibobot 2,5 kg. Menurut kami, hal itu tidak ada yang tidak mungkin untuk seorang Mas Adek, karena ilmu serta pengalaman beliaulah yang berbicara. Sesosok Mas Adek, mampu bisa mewujudkan ekspetasinya.
Tentang Varietas
Varietas Grand 11 menjadi varietas tanaman kobis pilihan Mas Adek. Menanam kurang lebih 25.000 tanaman.
Pola Tanam
Jarak tanam yang beliau terapkan yaitu berjarak 50 cm x 50 cm, dengan satu bedengan beliau menggunakan 3 lajur. Dengan jarak tanam 50 cm saja pun, sudah terlihat seperti padat merayap, dipenuhi tanaman kobis yang berarti mengidentifikasikan tanaman beliau sehat dan tumbuh optimal.
Pengendalian Penyakit
Petani kobis lainya selalu mengeluhkan saat budidaya tanaman kobis, yang kerap menjadi masalah adalah penyakit akar gada. Penyakit satu ini memang sangat riskan menyerang tanaman kobis, yang nantinya akan berdampak terhadap kelayuan tanaman. Tetapi sampai sejauh ini, tanaman kobis beliau masih aman dan bebas penyakit. Ternyata, permasalahan tersebut bisa kita tidak ambil pusing. Rahasia dari beliau, untuk menekan potensi serangan akar gada harus memperhatikan kondisi tanah serta wajib pengaplikasian asam humat.
Mas Adek menegaskan bahwa dengan pengaplikasian asam humat berpengaruh terhadap serangan akar gada. Peran asam humat salah satunya adalah penyangga pH agar tetap dalam kondisi stabil, keterkaitan dengan penyakit akar gada yang identik dengan mulai ditimbulkan tanah yang masam sehingga membuat pH tanah turun/drop. Ketika pH tanah mulai turun, akan dengan mudah menjadi media tumbuh jamur patogen. Dan dimulai dengan adanya jamur patogen inilah yang menyebabkan penyakit akar gada.
Pengaplikasian asam humat “POWERSOIL” beliau menggunakan dosis 2 kg air dan dicampurkan dengan pupuk KNO3 Merah 2 kg yang dilarutkan kedalam 200 liter air. Pengaplikasian ini mulai beliau kocorkan diumur 20 HST. Menginjak umur 40 HST, beliau kocor kembali dengan POWERSOIL 2 kg dan KNO3 Putih 2 kg yang beliau larutkan kedalam 200 liter air. Cukup dengan 3 bahan saja, dan beliau melakukan kocor sebanyak 2 kali yakni diumur 20 dan 40 HST.
Tentang Lahan
Yang menjadi ciri khas Mas Adek dalam berbudidaya tanaman apapun, beliau kerap menanam tanaman di lahan bekas. Tanpa rombak lahan dan di lahan bekas tanaman cabai. Plastik mulsa yang beliau pakai pun tidak beliau ganti. Beliau cukup menaburkan pupuk kandang ayam yang sudah terfermentasi dengan baik selama 6-12 bulan. Beliau berikan tepat dilubang tanam. Cukup dengan pupuk kandang ayam tanpa menggunakan pupuk kimia sama sekali.
Sistem Irigasi
Sistem irigasi yang beliau lakukan adalah dengan cara penggenangan. Beliau mulai lakukan di fase vegetatif sampai fase generatif. Interval penggenangannya beliau lakukan 1 minggu sebanyak 2 kali. Proses penggenangan beliau alirkan air pada area parit tepatnya bagian bawah plastik mulsa, tidak sampai menyentuh tanaman budidaya.
Aplikasi Spray
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, beliau menambah berupa nutrisi tambahan via spray menggunakan MORDENFOL, KOVERWP. Untuk dosis MORDENFOL 500 ml dan KOVERWP 500 gram yang dilarutkan kedalam 200 liter air. Pengaplikasiannya beliau lakukan selang sehari penanaman sampai diumur 50 HST dengan interval penyepraian 1 minggu sekali. Menurut beliau kombinasi dua nutrisi ini memberikan efek warna hijau dan pertumbuhan terutama segi bobot yang seragam.
Setelah memasuki fase generatif atau mulai mendekati masa panen, beliau mengupayakan untuk turut memberikan unsur kalium. Beliau baru mengaplikasikan pupuk kalium sekali, dan kedepannya akan beliau aplikasikan kembali sebanyak 2 kali. Pupuk kalium yang beliau gunakan yaitu pupuk KALINET. Menjadi sebuah pertanyaan tentunya, unsur kalium sangat cocok untuk bunga dan buah, sedangkan tanaman kobis hanya daun. Mas Adek pun menegaskan, bahwa dengan aplikasi kalium daun kobis akan lebih padat, keras, dan tebal. Dengan begitu. Menurut Mas Adek aka nada untungnya dalam membantu proses fotosintesis.
Aplikasi Insektisida
Hama yang kerap menyerang tanaman kobis seperti ulat grayak dan kutu-kutuan, beliau kondisikan dengan dan insektisida merek dagang Cimegra dan Logamet. Aplikasinya beliau rolling/bergantian dengan dosis 50ml yang dilarutkan kedalam 200 liter air.
Tidak bermuluk-muluk dalam melakukan perawatan tanamannya, kunci keberhasilan budidaya tanaman kobis dan pengendalian penyakit yang tepat adalah memperhatikan pengkondisian tanah serta aplikasi asam humat. Cukup memperhatikan dua hal itu, pola perawatan yang dilakukan akan mudah dan mampu menekan estimasi biaya perawatan.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami sampaikan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |