Budidaya Tanaman Cabai Tanpa Mulsa, Bukan Sekedar Hemat Tetapi Sangat Menguntungkan
Angga Syarief / Jumat,02 September 2022
Tanaman yang tumbuh dengan baik dimulai dari lingkungan tempat ia tumbuh. Tanah adalah salah satu aspek penting yang dibutuhkan makhluk hidup termasuk tanaman. Tanah banyak menyimpan unsur hara dan bahan organik yang baik untuk keberlangsungan hidup tanaman. Unsur-unsur tersebut seperti mineral, air, dan udara. Tipe- tipe tanah pun juga ada beberapa macam, salah satunya adalah tanah liat. Tanah liat ini sendiri mempunyai karakteristik lengket. Mudah merubah bentuknya ketika basah namun juga bisa menggumpal keras ketika kering. Lebih bisa menyesuaikan sesuai kondisi lingkungan dan cuaca. Sehingga untuk berbudidaya tanaman khusunya cabai, apabila tipe tanahnya liat akan lebih ekstra memperhatikan keberlangsungan hidup tanaman kedepannya.
Begitu sudah dirasakan oleh petani yang akrab dengan nama Mas Ade Wijaya. Petani cabai yang beralamat tinggal di Dusun Krajan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo. Menanam tanaman cabai varietas ORI 212 di lahan yang bertipe tanah liat. Memahami karakteristik tanah dilahannya membuat Mas Ade memutuskan budidaya tanaman cabai tanpa menggunakan plastik mulsa. Sebab, alasan pertama beliau tidak menggunakan plastik mulsa karena lahan miliknya tanahnya tipikalnya tanah liat, sehingga menurut beliau apabila memaksa menggunakan plastik mulsa akan berdampak kurang baik untuk tanaman kedepannya. Sebab, bila selama berbudidaya tanaman cabainya menjumpai musim penghujan, tentu air yang diserap tanah akan mengakibatkan tingkat kelembapannya meningkat. Dan air yang berada didalam plastik mulsa tidak cepat mengering karena tertutup plastik tersebut dan tingkat kelembapan didalam akar meningkat. Dampaknya serangan jamur-jamur patogen dengan cepat berkembang biak. Ketika jamur patogen dapat cepat berkembang biak akan membuat tanaman cabai mengalami busuk batang dan layu fatalnya lagi bisa mengakibatkan kematian tanaman.
Tidak dipasang plastik mulsa ini justru malah memberikan keuntungan buat Mas Ade. Produktivitas tanaman cabai miliknya meningkat pesat, hampir secara merata berwarna kuning karena saking lebat buahnya. Tetapi, dibalik keuntungan itu pasti ada kelemahannya. Area sekitar bedengan banyak dipenuhi oleh gulma, ini juga merugikan untuk tanaman. Karena gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Maka dari itu, Mas Ade kerap sekali membersihkankan gulma-gulma yang berada di area sekitar bedengan. Perawatan apa saja yang diterapkan Mas Ade ke tanaman cabainya, mari kita kupas disini
1.Pengolahan Lahan
Tidak menggunakan pupuk kendang sama sekali sebagai pupuk dasar. Petani pada umumnya, menggunakan pupuk kendang sebagai pupuk dasaran itu wajib, tetapi tidak dengan beliau. Berhubung saat menanam tanaman cabai Mas Ade juga bertepatan dengan musim hujan. Pupuk dasaran yang beliau gunakan antara lain:
- SP – 36
Pupuk kimia berbentuk granul (butiran) yang mudah larut dalam air. Kaya akan kandungan unsur hara phospat. Manfaat unsur hara phospat ini untuk tanaman adalah memacu pertumbuhan sistem perakaran yang baik, memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah, dan menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama dan penyakit.
- NPK / Phonska Plus
Pupuk kimia yang berbentuk granul (butiran-butiran kecil) berwarna putih dan bersifat higroskopis (mudah larut dalam air). Mempunyai unsur hara makro seperti Nitrogen 15%, P2O5 (Fosfat) 15%, K (Kalium) 15%, S (Sulfur) 9%, dan Zn (Zink) 2.000 ppm. Pupuk kimia satu ini lebih spesifik pada unsur hara Sulfur dan Zink. Sulfur mempunyai manfaat pada tanaman untuk pembentukan struktur dan fungsi enzim pada jaringan daun dan membantu pertumbuhan tunas. Sedangkan Zinc (Zn) manfaatnya untuk tanaman adalah pemanjangan sel dan ruas batang serta pembentuk hormone IAA. Fungsi hormone IAA ini adalah pembentuk jaringan xylem, floem dan berpengaruh terhadap perkembangan akar.
- MOP KCL origin of Canada
Pupuk kimia yang berbentuk kristal putih seperti gula pasir dan mudah larut didalam air. KCL MOP (Muriate of Potash) ini mengandung kalium (K2O) dalam konsentrasi yang tinggi berkisar 60%, khlorida sebesar 46%, dan kadar air sebanyak 0,09%. Manfaat penggunaan KCL ini bagi tanaman adalah mengaktifkan enzim pengikat pertumbuhan dan mempercepat proses ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan membantu perkembangan akar serta memperkuat batang tanaman.
- Kapur pertanian atau dolomite
Berupa kapur yang berbentuk bubuk sepeti tepung tetapi teksturnya lebih padat. Mengandung kalsium (CaO) dan magnesium (MgO) yang biasa digunakan petani untuk meningkatkan pH tanah serta menetralkan keasaman tanah. Tingkat keasaman ini perlu disesuaikan agar tanaman mudah beradaptasi dengan habitat alami.
- Asam humat
Mengganti pupuk kandang dengan menggunakan asam humat. Dikenal sebagai inti saripati organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang mengalami dekomposisi secara alami sehingga menyisakan fraksi-fraksi sebagai pembenah tanah dan nutrisi bagi tanaman. Peneliti sudah membuktikan, bahwa dengan penggunaan 1 kg asam humat ini setara dengan penggunaan 500 kg kompos konvensional.
2. Pembuatan bedengan
Membuat bedengan dengan lebar berkisar 150 cm dan menanam tanaman cabai hanya satu lajur. Metode ini beliau lakukan karena bertepatan dengan musim hujan, sehingga dengan menanam satu lajur ini akan mengurangi resiko perkembangan jamur. Berbicara soal resiko, apabila pola tanam dengan dua lajur akan lebih beresiko karena kelembapan meningkat dan mengingat bahwa tipe tanah beliau liatnya cukup tinggi. Mas Ade berpendapat dengan pola tanam satu lajur ini lebih efektif daripada dua lajur, ini juga akan mempengaruhi produktivitas tanaman nanti.
3. Pengendalian virus kuning
Penyakit yang menyerang bagian daun yang disebabkan oleh gemini virus melalui vektor serangga Bemisia Tabaci (kutu kebul). Dilahan milik Mas Ade sendiri persentase tanaman yang terkena virus kuning ini tetap ada hanya saja sangat minim yaitu dibawah 1%. Penekanan virus kuning ini beliau menggunakan VITARON SL lewat via spray dengan dosis 2 ml/liter dan intervalnya 5 hari sekali. Manfaat VITARON SL untuk tanaman sebagai katalisator dalam setiap proses metabolisme dalam tubuh tanaman. Beliau juga menambahan adjuvant atau perekat karena menjumpai musim hujan. Peran perekat yang dicampur dengan VITARON SL adalah sebagai menjembatani penyatuan antara minyak dan air yang mempercepat pengeringan cairan yang disemprot dipermukaan tanaman terutama bagia daun.
4. Pengendalian fungi / jamur
Cukup menggunakan bahan aktif Mankozeb 80% dan Klorotalonil lewat via spray dengan interval 5 hari sekali. Perpaduan dua bahan aktif dan interval spray ini cukup efektif, alhasil pertumbuhan jamur dapat ditekan dan angka tanaman yang terkena antraknosa bisa dibilang minim.
5. Pengendalian Insek / serangga
Menggunakan bahan aktif Abamectin 36 g/l dengan dosis 2 ml/liter air dalam interval 7 hari sekali. Bahan ini kemudian dicampurkan menjadi satu dan ditambahkan adjuvant sebagai perekat ketika musim hujan.
6. Pemberian nutrisi
Spray nutrisi tambahan beliau menggunakan kalium,phospat, dan boron cair berupa KALINET dengan dosis 2 ml/liter air dan interval 7 hari sekali. Memberikan bukti nyata ditanaman cabai beliau, dari kejauhan memandang jumlah buah lebih banyak daripada daunnya. Bukan hanya saja lebat, tetapi diameter buahnya lumayan besar, bunga dan buah tidak mudah rontok, kulit tebal, batang besar kokok, tahan daya simpan dan berbobot. Hal tersebut berbanding lurus dengan produktivitas buah pertanaman.
7. Pengendalian lalat buah
Bahan aktif profenofos 500 g/l ini cukup efektif untuk mengusir lalat buah. Tetapi tidak cukup hanya dengan bahan itu saja, beliau menggunakan kapur barus yang dibungkus plastik dan diberi lubang kemudian digantung ditali penguat ajir. Lalat buah sendiri cenderung tidak suka dengan bau yang menyengat. Sangat cukup efektif karena bahan aktif profenofos ini sudah mengeluarkan bau menyengat ditambah dengan bau dari kapur barus.
8. Bahan tambahan
Tanah dengan kandungan liat yang tinggi dan bertepatan musim hujan ini tentu akan mempengaruhi pH tanah. Tanah yang terkena air, akan kembali bersifat masam. Maka dari itu, langkah yang beliau gunakan adalah dengan memberikan campuran dolomit dan POWERSOIL dengan perbandingan 50 kg dolomit : 500 gram asam humat. Dan dosis yang diberikan setiap tanaman adalah satu sendok makan.
Demikian kiat sukses budidaya tanaman cabai tepatnya dilahan yang tanahnya mengandung liat yang tinggi seperti milik Mas Ade. Memperhatikan kondisi tanah serta cuaca termasuk hal yang penting untuk keberlangsungan hidup tanaman kedepannya. Video selengkapnya akan kami tampilkan disini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |