Budidaya Onyong : Rekor oleh Petani Senior, Petikan Mencapai 400 kg
Angga Syarief / Rabu,07 Februari 2024
Ketika berbicara tentang keberhasilan petik berkali-kali, tidak dapat dipungkiri bahwa budidaya onyong menjadi pilihan yang menjanjikan. Onyong, tanaman yang mampu memberikan hasil panen berlipat, telah menjadi sorotan para pecinta tanaman hias dan produktif. Keberhasilan petik berkali-kali onyong tidak hanya terletak pada hasilnya yang melimpah, tetapi juga pada ketangguhannya menghadapi serangan hama dan penyakit. Onyong dikenal sebagai tanaman yang tangguh dan mudah dipelihara. Salah satu kelebihannya adalah ketahanannya terhadap serangan hama dan penyakit yang sering mengancam tanaman lain. Dengan perawatan yang tepat, onyong mampu tumbuh subur tanpa perlu khawatir tentang gangguan serangga atau penyakit yang merugikan. Ini membuatnya menjadi pilihan ideal bagi para pemula yang ingin merasakan keberhasilan dalam berkebun.
Tanaman onyong tidak hanya menarik perhatian karena hasil panennya yang melimpah, tetapi juga karena kemudahan dalam memeliharanya. Dalam upaya menjaga tanaman tetap sehat, pemupukan dan penyiraman yang teratur menjadi kunci keberhasilan. Selain itu, onyong juga dapat tumbuh optimal di berbagai kondisi tanah, menjadikannya tanaman yang sangat ramah bagi mereka yang memiliki lahan dengan tanah beragam. Bagi para urban farmer atau pecinta tanaman yang memiliki pekarangan dengan pohon-pohon tinggi atau besar, onyong bisa menjadi pilihan yang tepat. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan baik di pekarangan yang ditumbuhi oleh pohon-pohon peneduh. Kondisi lingkungan seperti ini memberikan perlindungan tambahan bagi onyong, sekaligus menciptakan suasana yang nyaman bagi pertumbuhan tanaman. Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, onyong tidak hanya memberikan keberhasilan petik berkali-kali, tetapi juga memberikan pengalaman berkebun/ bertani yang menyenangkan.
Profil Petani
Belajar bersama dengan salah seorang petani onyongnya langsung yaitu Mas Yuliantoro, akrab dengan panggilan Mas Yanto yang beralamat tinggal di Kecamatan Playen. Kabupaten Gunung Kidul. Sudah panen onyong 12 x dengan interval petik 2 hari sekali. Akan banyak pembahasan menarik bersama beliau, mari kita simak dibawah ini.
Tentang Varietas
Varietas onyong yang beliau tanam di musim tanam sekarang yaitu varietas onyong Anggun Tavi dengan kondisi tanaman yang tumbuh optimal. Total populasi tanaman sekitar 600 tanaman.
Pupuk Dasar
Dalam memenuhi kebutuhan unsur hara didalam tanah, beliau aplikasikan pupuk dasar menggunaan 60 karung pupuk kandang dan 50 kg kapur pertanian/dolomite. Tanpa menggunakan pupuk kimia, cukup dua bahan baku itu saja beliau berikan ke bedengan. Setelah beliau taburkan kemudian melakukan penutupan langsung menggunakan plastik mulsa.
Jarak Tanam
Jarak tanam 100 cm x 100 cm antar tanaman beliau jadikan patokan sebagai jarak tanam di musim tanam sekarang. Ada yang menggunakan satu lajur dan dua lajur. Untuk jarak antar bedengan, lebih dikenalnya area parit beliau menggunakan jarak 2 meter.
Pembuatan Para-Para
Para-para tanaman atau media rambatan seperti onyong memainkan peran penting dalam membentuk taman yang tertata rapi dan produktif. Salah satu metode efisien yang Mas Yanto gunakan untuk membuat para-para tanaman adalah dengan menggunakan jaring. Sehingga sulur pada tanaman onyong akan mencari atau merambat dengan sendirinya pada jarring yang sudah beliau pasang.
Sistem Irigasi
Kebutuhan air atau penyiraman untuk tanaman onyongnya tidak begitu banyak. Akan tetapi beliau lakukan secara rutin. Cukup cerdik dalam melakukan proses penyiramannya. Menggunakan selang drip yang dipasangkan pada permukaan bedengan. Kemudian pada selang drip tersebut beliau lubangi agar air dapat mengalir ke area tanaman. Proses penyiraman dilakukan setiap hari dengan waktu sekitar 2-3 menit saja.
Pupuk Vegetatif
Tanaman onyong termasuk jenis tanaman sulur, dimana yang kita kenal tipikal tanaman sulur rakus akan pemupukan apalagi ketika fsae pertumbuhan. Pada saat fase ini tentunya tanaman memerlukan nutrisi yang cukup dalam menopang daya tumbuh kembang tanaman. Justru Mas Yanto sendiri baru melakukan pemupukan via kocor sekali. Menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16. Dosis yang beliau gunakan, untuk total populasi 600 tanaman hanya menghabiskan 5 kg. Pengocoran ini beliau lakukan melalui via selang drip yang sudah beliau pasangkan pada bedengan.
Beliau sendiri menjelaskan bahwa pengocoran yang dilakukan fase vegetatif jarang, tetapi lebih menekankan pemberian nutrisi via spray. Nutrisi yang beliau gunakan yaitu pupuk MORDENFOL dengan dosis 1 tutup botol/16 liter air. Dengan dosis yang digunakan cukup rendah, tapi interval spray beliau lakukan rutin.
Pupuk Generatif
Pengocoran kembali lagi beliau lakukan ketika fase pembuahan. Pada fase ini justru beliau lakukan rutin pengocoran setiap 2 atau 3 hari sekali menyesuaikan kondisi tanaman. Pupuk kocor yang beliau gunakan yaitu pupuk Winner dari Yaramila dan diselingi menggunakan NPK Mutiara 16-16-16. Pengimbangan nutrisi yang diberikan juga melalui via spray. Untuk fase pembuahan beliau menggunakan pupuk KALINET dan MORDENFOL kembali. Aplikasi pupuk KALINET menggunakan dosis 120 ml/16 liter air. Dosis yang cukup mengejutkan bagi kami, karena termasuk dosis besar yang digunakan. Alasan beliau menggunakan pupuk KALINET dengan dosis besar, hanya bertujuan untuk menumbuhkan pertumbuhan buah yang maksimal. Dan benar adanya, sampai petikan ke 12x pun tanaman beliau masih berbuah optimal dengan produktivitas tinggi.
Mas Yanto sendiri juga sudah memahami karakteristik tanaman onyong, dimana tanaman mampu menghasilkan bakal buah banyak. Akan tetapi kendala yang kerap dihadapi yaitu rontok bunga dan buah. Maka dari itu, upaya cepat yang beliau lakukan adalah dengan aplikasi KALINET dosis besar dan rutin. Bentuk dari pupuk KALINET yakni berbentuk cair, dimana sifatnya fast release/cepat tercampur. Sehingga akan mudah diserap tanaman tanpa menunggu proses lama penyerapan oleh tanaman. Kemudian alasan kedua beliau masih menggunakan pupuk MORDENFOL yakni menumbuhkan tunas air. Semakin banyak tunas air yang tumbuh pada bagian atas tanaman, akan menambah potensi kuantitas buah yang dihasilkan banyak. Sehingga perpaduan pupuk KALINET dan MORDENFOL sampai sekarang membuahkan hasil nyata pada tanaman onyong Mas Yanto dengan kondisi buah optimal, sehat, dan produktivitas yang tinggi.
Aplikasi Pestisida
Pengendalian hama beliau menyesuaikan dengan tingkat serangan pada tanaman. Bila serangan hama masif, beliau menggunakan insektisida Andromax sedangkan selingan rutin menggunakan insektisida Protect. Untuk fungisida beliau aplikasi rolling bahan aktif mankozeb dan bahan aktif azoksistrobin + difenokonazol.
Perawatan Buah
Perlakuan pada buah onyong yang sudah mulai besar, beliau bungkus menggunakan plastik. Jadi semacam pelindung dari serangan lalat buah, dan juga untuk memenuhi persyaratan pasar. Dimana pasar daerah beliau permintaan akan buah onyong yang tidak terlalu besar akan tetapi padat berisi. Dengan begitu, tanaman aman dari serangan hama penyakit.
Pemangkasan
Tanpa melakukan sistem pemangkasan tunas air pada tanamannya. Beliau berpendapat, tunas air membawa bakal buah. Tergantung kita dalam mencukupi asupan makannya agar pembentukan buah maksimal. Terkadang yang menjadi kesalahan beberapa petani adalah berupaya memelihara tunas air, tetapi asupan makan tidak sesuai dengan porsinya. Jika kita ingin memelihara tunas air, sebaik mungkin kita bisa memenuhi kebutuhan nutrisi.
Hasil Budidaya
Keberhasilan budidaya tanaman onyong dibuktikan saat pemanenan. Beliau sudah melakukan petik sebanyak 12 x dengan interval petik 2 hari sekali. Petikan puncak yang berhasil beliau raup dengan tonase 400 kg. Angka puncak panen yang istimewa untuk sekelas budidaya tanaman onyong.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
|---|
| Pengetahuan |
| Kiat Pertanian |
| Solusi Masalah |
| Berita Inspirasi |