Sistem penanaman tanpa ajir pada tanaman melon ini didesain untuk meminimalkan penggunaan ajir. Petani melon pada umumnya, saat menanam tanaman melon masih ada yang menggunakan ajir. Tetapi ada juga beberapa petani melon yang membudidayakan tanaman melonnya tanpa penggunaan ajir. Meski berbeda secara umum cara penanamannya, tidak menutup kemungkinan juga buah yang dihasilkan tidak dapat maksimal. Akan tetap mampu menghasilkan buah yang maksimal dengan pola penanaman tanaman melon tanpa ajir. Dengan memperhatikan praktik pertanian yang tepat adalah sebuah kunci keberhasilan budidaya tanaman melon tanpa ajir atau biasa dikenal sebagai “sistem tlasar”.

Kali ini kita akan sama-sama belajar, beberapa hal yang perlu diperhatikan saat budidaya tanaman melon dengan sistem tlasar, yang udah diterapkan oleh salah seorang petani bernama Pak Budi yang beralamat di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. Saat ini beliau fokus kesibukannya dilahan merawat tanaman melonnya. Kita akan sama-sama belajar bersama beliau cara perawatan tanaman melon dengan sistem tlasar, baik dimulai dari olah lahan, pemilihan varietas, sampai fase pemupukan. Semua akan kami bahas dibawah ini.

Tentang Varietas

Saat ini Pak Budi sedang mencoba menanam melon dengan varietas DELON 65 dan ini adalah pengalaman pertama kali beliau menanam varietas tersebut. Menanam kurang lebih 3.000 batang tanaman dengan hasil yang menakjubkan. Hampir rata-rata satu tanaman mampu menghasilkan 2-3 buah dengan kualitas yang berkelas. Meski varietas satu ini belum mempunyai keunggulan tahan akan serangan virus, tetapi sejauh beliau menanam batas serangan virus pada tanaman melon beliau masih aman.

Dari segi buah yang dihasilkan, meski satu tanaman beliau pelihara 2-3 buah, tetap dapat tumbuh dengan bobot yang stabil diangka 2,5 kg/buah. Terdapat beberapa buah juga yang memiliki bobot 3,5 kg, tetapi buah yang dipelihara Pak Budi per tanaman 1-2 buah saja. Hal ini sudah dicoba dibuktikan secara langsung oleh Pak Budi. Dengan angka bobot yang dihasilkan dan tingkat keberhasilan berbuah, beliau sendiri menyimpukan bahwa varietas DELON 65 ini mampu produktif dalam pembentukan buah, kalau istilah akrabnya “buah banyak yang nyantol”. Segi permukaan kulit buah atau net juga rapat. “kalau kondisi buah seperti ini memang digemari pasar Mas Zaki, bahkan pembeli pun sudah ada yang tanya padahal tanaman saya ini masih berumur 50an HST” Ujar Pak Budi sambil senyum.

Pola Tanam

Pola budidaya tanaman melon Pak Budi ini sedikit berbeda dari petani melon pada umumnya. Tanpa menggunakan ajir, cukup melakukan pola tanam “sistem tlasar” . Pola tanam seperti yang diterapkan Pak Budi tanpa menggunakan ajir ini ada beberapa keuntungan yang didapatkan. Perawatan lebih efektif dan mengirit biaya pengeluaran, dimana seharusnya memerlukan biaya untuk ajir akan menghemat pembelian ajirnya. Segi perawatan yang seharusnya perlu merambatkan dan menggantungkan, dengan sistem tlasar ini tidak perlu melakukan hal itu. Tetapi himbauan dari beliau, apabila ingin mencoba sistem tlasar, usahakan dimusim kemarau. Apabila dicoba dimusim penghujan, resiko akan lebih besar. Tanah yang terlalu lembap akan mudah memicu serangan jamur patogen. Sehingga dengan mudah juga akan menyerang buah melon langsung sebab berada diatas permukaan tanah langsung.

Dan juga jarak tanam yang beliau terapkan ada 2 metode. Yang pertama beliau menerapkan setiap lubang tanam diisi tanaman dengan jarak 37 cm serta yang kedua dengan model 2 lubang tanam diisi tanaman diselangi satu lubang tanam yang kosong. Menurut pandangan beliau selama merawat tanaman melon miliknya, model 2 lubang tanam diisi dan 1 lubang tanam dikosongkan, hasil produksi buah lebih maksimal. Perawatannya pun akan lebih mudah dan efisien segi pemupukan dan aplikasi pestisida.

Sistem Pengairan

Sistem pengairan beliau lakukan dengan sistem infus. Caranya adalah penggunaan selang drip yang sudah beliau rekayasa agar air hanya dapat menetes saja. Menjelang masa panen, Pak Budi mengupayakan untuk setiap harinya selalu diberikan air. Cukup menaikkan dosis sedikit daripada dosis biasanya, sebab ketika masa menjelang panen, buah melon akan sangat membutuhkan air. Peran air itu sendiri bagi buah melon untuk menunjang proses fisiologis dan metabolism tanaman. Selain itu juga mengingat musim kemarau ekstrim dilahan beliau, maka tetap perlu air juga untuk mencegah kekeringan.

Kendala yang dihadapi

Beberapa faktor kendala yang kerap dialami para petani, ada karena cekaman biotik dan abiotik. Kendala yang dialami Pak Budi adalah masalah dengan musim. “Disini tuh panas banget mas, pernah suhunya nyampai 37-38^o” kata Pak Budi. Karakter tanah yang dilahan Pak Budi sendiri adalah tipe tanah berpasir, apabila terkena panas berlebih akan dengan mudah menguap dan panas. Pak Budi juga menjelaskan kalau terlalu panas dan dilahan berpasir resikonya ada pada akar yang kering, batang tanaman yang gosong, dan daun yang keriput kering. Sampai sejauh ini, tanaman melon beliau cukup mengalami kendala daun yang keriput kering seperti gosong. Bukan karena penyakit melainkan suhu yang ekstrim dilahan beliau. Meski begitu, tanaman melon beliau masih tumbuh optimal dengan buah yang berkualitas.

Pengendalian Stres Tanaman

Stress pada tanaman bisa terjadi, salah satunya karena kekeringan. Dengan awal mula tanaman stress akan berdampak yang merugikan bagi tanaman yaitu mudah terserang penyakit. Hidup didataran rendah tidak jauh dari pesisir pantai ditambah lagi tepat musim kemarau, tentu tingkat suhunya tinggi. Dalam menjaga hal ini, Pak Budi mengupayakan aplikasi asam amino “PREMINO” secara berkala. Kadang beliau aplikasikan 10 hari sekali dan kadang juga merapatkan interval aplikasinya, menyesuaikan kondisi tanaman. Manfaat dari asam amino adalah menjaga metabolism tanaman dan meminimalisir tingkat stress pada tanaman dari cekaman abiotik maupun biotik.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.